16

16K 1.1K 27
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sunyi. Dunia yang biasanya bising itu kini sepi. Bayangan Soohyun yang hampir memeluknya tertelan cahaya.

'Eomma akan menemani Taetae saat tidur..'

Itu adalah hal yang terakhir kali ia dengar sebelum telinganya berdenging nyeri dan semua suara itu hilang dalam seketika.

Taehyung berusaha membuka matanya dengan keras, namun nihil. Seakan ada lem perekat, kelopaknya tak mau terbuka.

Usapan lembut di kelopaknya seakan memberikan mantra dan dorongan. Usapan itu seperti mengatakan 'pelan-pelan saja,'

  Taehyung menurut. Kelopaknya terbuka, namun telinganya tak mendengar apapun.

"Aa... a"

Lidahnya kelu untuk memanggil wanita yang menangis di hadapannya ini tanpa suara. Cairan ikut keluar dari mata indah Taehyung.

Ia tau Hyerin sedang berucap syukur karena ia bangun. Tapi apa semua ini? Tidak cukupkah ia disiksa dan menderita? Kenapa dua indera pentingnya juga harus direbut paksa?

Otak Taehyung tak bodoh untuk mengetahui bahwa ia sekarang bisu dan tuli

Otak Taehyung tak bodoh untuk mengetahui bahwa ia sekarang bisu dan tuli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hyerin masuk di ruangan itu. Hidungnya mulai terbiasa dengan bau obat-obatan dan penghangat ruangan.

Yah, seharusnya benda itu tak harus dipasang karena diluar sana mentari sedang hangat-hangatnya menemani bunga mekar.

Happiness [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang