Sa mau ngingetin, tekan multi medianya ya.. pake headset jg lebih keren ^^..
"Bagaimana hasilnya Uisa-nim?" tanya Hyerin panik saat dokter baru saja keluar.
"Tenang saja, Nyonya. Tuan Kim Taehyung baik-baik saja. Hanya karena kehilangan banyak darah ia harus banyak beristirahat.." Dokter muda itu mengangguk pamit dan berlalu.
Hyerin merosot dengan tangis bahagia, ia hampir kehilangan Taehyung untuk ke dua kalinya dan ia tak bisa berbuat apapun.
Namjoon mengusap bahu Hyerin sabar, pemuda itu terus bersamanya bahkan sejak Taehyung dilarikan ke Rumah Sakit.
"Ahjumma.."
"Tuan Taetae baik-baik saja, Tuan Jin. Dia pahlawan yang kuat.." Hyerin tersenyum senang dengan linangan air mata.
Seokjin ikut tersenyum dan menyodorkan bungkusan berisi roti dan beberapa camilan.
"Namjoon dan Ahjumma belum makan daritadi. Tae akan sedih jika kalian ikut sakit."
Hyerin langsung memeluk sulung keluarga Kim itu dan Seokjin mengelus punggung 'ibu kedua'nya lembut.
Namjoon menyaksikan dengan memakan camilan popcorn yang tadi dibawakan Seokjin.
Pagi ini mentari sedikit berbaik hati membagi cahaya di tengah suhu udara yang dingin. Ini hari ke-3 dimana Taehyung masih belum membuka mata.
Dan kali ini tugas Jimin dan Jungkook untuk menjaga pemuda manis itu.
"Hyung, aku lapar.." rengek Maknae sambil memegangi perutnya. Jimin mendecak, fokusnya terbagi hingga tokoh game nya kalah.
"Kau tadi sudah makan Kookie, bahkan jatahku sudah masuk ke dalam mulutmu."
Jungkook masih terkapar di sofa, "Bubur Tae-hyung enak nggak ya?"
Jimin langsung menimpuk pemuda kelinci itu dengan kaleng soda. "Ya!! Perutmu itu isinya apa? Bahkan bubur hambar rumah sakit pun kau mau memakannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness [✔]
Roman pour Adolescents"Appa. ." "Kau bukan anakku!! " "Hyung. ." "Menjauh dariku!!" "Tidak adil, kenapa harus aku!?" "Berhenti! Kau hanya akan melukai dirimu sendiri! "Aku lelah. . Sangat lelah. ." Setidaknya hargai selagi ada, rawat selagi mampu, dan katakan se...