Jangan dulu membenciku.
Aku tahu, Anya sudah bersama Alam.
Aku hanya akan tinggal beberapa bulan di sini tidak lebih.
Ya, tidak lebih. Tujuanku bukanlah apa yang kalian pikirkan.
Ah, persetan.
Oke, mari kita ulang dari awal.
Hai, aku Dowoon, Yoon Dowoon. Anya mungkin pernah menyebut namaku sekali-dua kali. Aku pewaris tunggal dari salah satu perusahaan multi nasional. Ya..Perusahaan kecil hasil kerja keras papa dan mama.
Beberapa tahun yang lalu papa meninggal pada usia yang muda, meninggalkan mama dalam semua kekacauan ini. Idealnya, aku tidak akan berada di sini, jauh dari mimpiku jauh dan dari kebahagiaanku.
Perusahaan kami memiliki beberapa cabang kecil di Asia tenggara seperti Singapura, Thailand, Vietnam dan Indonesia. Mama menginginkanku untuk mulai bekerja dari bawah dahulu. Agar aku mengerti cara perusahaan bekerja di setiap lapisannya. Walaupun aku sendiri merasa bahwa bekerja di perusahaan keluarga dan berkuliah di waktu yang sama adalah beban yang cukup berat.
Hidup di keluarga yang nyaman secara finansial ini tidak ada hubungannya dengan taraf kebahagiaan. Silahkan berargumen dan kutuk aku atau bilang aku tidak tahu diuntung, telingaku terbuka. Tetapi, aku tidak ingat kapan terakhir kali aku makan malam dengan mama. Berdua, dengan santai, tidak berbicara bisnis.
Atau terakhir kali aku tersenyum atau tertawa tanpa beban.
"Para penumpang yang terhormat. Selamat datang di Bandung, kita telah mendarat di Bandar Udara internasional Husein Sastranegara, kami persilahkan kepada anda untuk tetap duduk sampai pesawat ini benar-benar berhenti dengan sempurna pada tempatnya-"
Aku ingin sekali saja, melakukan sesuatu untuk diriku sendiri bukan untuk mama, perusahaan atau papa.
Jadi tolong, bantu aku.
~~~~~
"Hey! Over here!" lambai sebuah tubuh kurus dengan topi baseball hitam dan sweater abu-abu. Aku berjalan mendekati sosok itu sembari tersenyum lebar.
"Akhirnya sampe juga lu!" Wira merangkulku untuk beberapa saat lalu merebut koperku dari tanganku.
"Hey no need for that! I can do it myself! Ah hyung!"
"Udah ah ayo ikut gue aja"
Wira mengajakku masuk ke mobil hasil pinjamandari teman bandnya. Kalau tidak salah namanya Jae. Wira sering bercerita tentang bandnya yang salah satu anggotanya Alam itu. Aku juga tahu kalau tempat berlatih mereka juga berada di studio milik Alam. Dan fakta bahwa Anya menghabiskan banyak sekali waktu di tempat itu.
"Tommorow I'm going to Jakarta"
"What?!? But you just arrived"
"Wira, gue di sini untuk bisnis ingat?"
"Oh, ya... Dowoon-ah kapan-"
Wira menelan sisa kalimatnya lalu mengibaskan tangannya.
"Nevermind, don't mind me"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabtu.
Teen FictionSabtu. Hari keenam dalam satu minggu. Sabtu. Setiap malam minggu.