Gadis itu bernama Rebecca Emely Austin. Teman-temannya memanggilnya dengan panggilan Becca. Ia memiliki paras yang cantik, berambut sepunggung, lurus, dan sedikit pirang, alis yang tebal, tinggi tubuh yang proporsional, hidung mancung, pintar. Ia adalah anak tunggal dari keluarga Austin. Ia bersekolah di salah satu SMA terbesar yaitu SMA Pelita Nusantara. Ia juga baru saja menginjak kelas 12 MIPA 1. Tidak usah ditanya kelas 12 MIPA 1 karena kelas tersebut terdiri dari murid-murid yang pintar dan berprestasi, salah satunya Becca yang selalu mengharumkan nama baik sekolah yang dimiliki orang tuanya itu. Juna Austin, satu-satunya orang yang dicintainya sampai kapanpun, Ayahnya.
Di sekolah, ia cukup dikenal baik oleh guru-guru, adik kelas, kakak kelas yang baru saja lulus, dan teman seangkatannya. Iya Becca dikenal bukan karena ia adalah anak pemilik sekolah tersebut tapi karena cantik, dan berprestasi. Banyak sekali teman sekelas laki-lakinya yang berusaha mendekati dan menembaknya, tapi ia belum bisa membuka hatinya untuk laki-laki manapun karena alasannya selalu sama dan tetap sama, maaf, gue mau fokus sekolah dulu.
Tidak heran namanya juga anak pintar, maka yang akan selalu diutamakan nya adalah pendidikan.
*****
Sang Surya baru saja muncul di permukaan. Dengan gerakan malas dan masih mengantuk, Becca masih bergelung dengan selimut lembutnya sambil memeluk guling kesayangannya. Matanya mengerjap-ngerjap dan sepertinya masih pagi. Biasanya bibi nya sudah membangunkannya tapi sekarang tidak, berarti ia masih diberikan waktu untuk terlelap.
Kring Kring
Becca baru saja kembali ke alam mimpi ketika alarmnya menjerit nyaring. Tadinya ia hendak mengabaikan bunyi yang telah mengganggunya itu, tetapi jika ia melakukan nya maka ia akan terlambat sekolah.
Becca menoleh ke jam dinding, ia tidak percaya dengan apa yang sedang dilihatnya. Jam 06.40 a.m. Padahal Becca tidak pernah bangun semepet ini.
Dan benar saja yang baru saja dipikirkannya ternyata..
"Huwaaaa.. ya ampun!! kenapa hari ini tidak ada yang membangunkanku." teriaknya sambil meloncat dan pergi menuju kamar mandi yang terhubung di kamarnya.
Becca tipe cewek kalau mandi itu lama banget, mungkin kalian ada yang sama dengan Becca?
Setelah dandan dan mengambil tas sekolah, ia turun dari lantai dua dengan tergesa-gesa.
"Bibiii..."
Karena merasa dipanggil bibi menoleh, dan melihat anak majikan nya yang sedang gelisah itu.
"Ada apa non?"
"Bibi kok nggak bangunin aku sih? Kan aku jadi terlambat!" tampak wajah cemberut terlihat jelas di paras cantik anak majikannya itu.
"Maaf non, bibi udah bangunin non sejak pukul 05.30 pagi, tapi non tidak bangun-bangun, dan kayaknya tadi malam non itu kecapekan ngerjain tugas sekolah." jelas bibi.
Becca lalu mengingat kejadian tadi malam, benar saja, ia tadi malam kerja lembur bagai kuda dikarenakan tugas yang sangat banyak menumpuk. Dan sepertinya ia bangun kesiangan karena itu.
"Iya ya mungkin aku lelah, ya udah bi nggak papa."
"Bibi udah siapin makanan kesukaan non." masakan bibi memang enak dan bibi juga sudah hafal makanan kesukaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Choice
Teen FictionIni bukan kisah seorang cowok badboy bertemu dengan cewek good girl, tapi ini kisah si cold boy yang bertemu dengan cold girl. Stevano Aldebaran Aldric, cowok dengan sejuta pesonanya yang mampu menarik hati para kaum hawa, tetapi satu kata yang dapa...