Untung jatohnya ngga ke hati gue.
--- Stevano Aldebaran Aldric ---
Langkah kakinya terhenti saat ia melihat seorang cewek yang ditemuinya tadi. Sedangkan di sisi lain Becca termenung dan melamun melihat pemandangan yang tidak seharusnya terjadi kepadanya.
"Stevan..."
Tanpa aba-aba, mulut gadis itu meloloskan nama seseorang. Kedua temannya lantas kaget dan langsung memberikan tatapan mengintimidasi kepadanya.
"Becca, lo kenal sama cowok itu?" bisik Tasya pelan.
Cewek yang sedang diajak ngomong dengannya malah asyik melamun sambil tak henti-hentinya memandangi makhluk ciptaan Tuhan yang sangat tampan itu.
Karena kesabaran Tasya habis, akhirnya ia menyenggol lengan Becca dan berteriak cukup keras.
"Woii!! lo dengar ngga apa yang gue omongin?" ucap Tasya cukup keras.
Becca tersentak kaget, dan sandar bahwa sedari tadi ia terus menerus memandangi Stevan.
Karena suara Tasya bagaikan klakson mobil, seisi kelas menjadi merasa sangat terganggu begitu juga dengan gurunya.
"Tasya!! apa apaan kamu teriak teriak nggak jelas?" tanya Bu guru dengan menatap ke arahnya.
"Ehh.. ngga kok bu, sa..ya tadi kece.. plosan aja." balas Tasya gugup.
"Ya sudah, sekarang kamu memperkenalkan diri dulu kepada temen temenmu." perintah Bu Lila kepada anak baru.
Lalu cowok itu mengangguk sopan.
"Perkenalkan nama saya Stevano Aldebaran Aldric, kalian bisa panggil saya Stevan. Saya anak pindahan dari London. Semoga kita bisa berteman baik." papar Stevan tak lupa setelah itu ia menunjukkan senyuman terbaiknya.
"Sekarang kamu duduk di kursi sebelah.." lalu guru itu sedang mencari cari tempat duduk yang kosong.
"Nahhh disitu!" jawabnya sambil menunjuk ke arah tempat duduk disamping Malik. Malik adalah ketua kelas di kelas XII MIPA 1.
Njirr kenapa harus di samping gue sih. Batin Becca.
"Baik Bu." balas Stevan dengan melangkah pelan menuju tempat duduknya.
Ketika melewati tempat duduk Becca, ia sempat meliriknya dan tersenyum kecil ke arahnya, tapi itu adalah senyuman terlicik yang pernah dilihatnya.
***
Kringg Kringg
Bel yang selalu dinanti-nantikan para semua murid akhirnya berdering, tanda bahwa telah menunjukan waktu istirahat dan berhamburnya para murid menuju tempat yang menjadi surga dunia. Pasti kalian sudah tau tempat itu kan, tanpa gue beritahu.
"Baiklah pelajaran hari ini sampai disini, dan semoga bertemu minggu depan. Assalamualaikum." ucap Bu Lila sambil berjalan keluar kelas.
"Waalaikumsalam." jawab mereka semua semangat.
Kemudian semua murid keluar kelas dan menyisakan tiga anak yang sedang berada di dalam kelas.
"Becca pokoknya gue ngga mau tau sekarang lo harus ceritain ke kita, kok bisa lo kenal sama cowok tampan itu?" tanya Viona dengan wajah penasaran.
"Sabar dulu dong, tadi gue itu mau jelasin ke kalian malah Bu Lila udah masuk duluan, terus gue ngga jadi ngomong deh." kata Becca santai.
"Sekarang ini gue laper banget, gue janji deh bakalan ceritain semuanya, tapi ceritanya di kantin aja yayaya?" rengeknya sambil menarik-narik tangan Viona.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Choice
Teen FictionIni bukan kisah seorang cowok badboy bertemu dengan cewek good girl, tapi ini kisah si cold boy yang bertemu dengan cold girl. Stevano Aldebaran Aldric, cowok dengan sejuta pesonanya yang mampu menarik hati para kaum hawa, tetapi satu kata yang dapa...