12 | The Message

455 52 45
                                    

Sebelum membaca ada baiknya vote dulu 💙

***

Tin Tin

Motor sport tiba-tiba berhenti di depan halte, cowok yang mengendarai motor tersebut memakai jamper warna merah.

Cowok itu seperti ingin menjemput seseorang, tetapi tidak tau siapa. Kemudian cowok itu mematikan mesin motornya, dan melepaskan helmnya.

Becca terhenyak. Manik matanya mengikuti arah cowok itu yang semakin berjalan mendekati mereka.

Cowok jamper merah itu mengambil langkah menuju halte sambil menaikan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya. Tak lupa senyum manis andalannya yang selalu terlukis indah di wajah tampannya.

"Kevin.." teriak Tasya melambai-lambaikan tangannya.

"Sya, lo kenal Kevin?" bisik Becca pelan di samping telinga Tasya.

"Kenal. Dia yang akan jemput gue." ucap Tasya semringah menunjukan deretan gigi putihnya.

"Dari mana lo kenal Kevin?

"Dari Samuel. Dia kan teman deketnya." ujar Tasya sambil sesekali melirik ke arah Kevin.

"Iya gue tau. Lo nggak tau apa? Kevin kan cowok play---" sebelum menyelesaikan kalimatnya ternyata cowok itu sudah berdiri di hadapan mereka berdua.

"Cowok apa?!" ucap cowok itu cukup lantang dengan tatapan elang tajamnya yang menusuk.

"Buaya darat." ceplos Becca cepat, walaupun mendapat tatapan tajam menusuk dari cowok itu, tapi tidak mengurangi rasa takut Becca sedikitpun kepadanya.

Kevin masih menatap tajam ke arah Becca, karena cewek itu sudah berani mengatakan kalau ia itu playboy. Padahal ia sendiri termasuk ke dalam jajaran cowok playboy kelas kakap yang kerjaannya cuma membuat baper orang, tapi setelahnya orang itu dicampakkan dan dilupakan. Maka dari itu, Becca tidak rela jika sahabatnya sendiri didekati oleh buaya darat itu.

Seluruh siswi SMA Pelita Nusantara tau akan sifat Kevin yang hobi menyakiti perasaan para cewek. Walaupun terkenal akan kepleboyannya tapi tidak mengurungkan niatnya untuk kembali mencari mangsa. Bahkan, banyak sekali para cewek yang bersedia mengantri untuk bisa menjadi pacarnya, walaupun mereka semua tau resiko yang akan mereka dapatkan.

Tatapan mereka saling menusuk satu sama lain. Hingga kemudian, tawa nyaring Kevin yang tiba-tiba membuat Becca mengerutkan keningnya bingung.

"Ck. Serius amat sih lo," kata Kevin yang masih tertawa nyaring. "Gue becanda kali." ucapnya dengan mengacak-acak rambut Becca.

"Woii, jangan pegang rambut gue!" tangannya menyentak tangan Kevin yang berada di atas kepalanya.

"Buset, galak bener."

"Biarin." balas Becca sambil merapikan rambut yang sudah diacak-acak tadi.

"Ngapain lo kesini?" ketus Becca.

"Gue mau jemput sahabat lo."

"Sahabat gue yang mana?"

My Best ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang