8 ^Berubah

47 7 8
                                    

Normal Pov

Sebulan kemudian..

Tak terasa waktu telah berlalu dengan begitu cepat. Kini, hubungan Adnan dan Evan sudah mulai membaik dari sebelumnya. Walaupun mereka masih sering adu mulut.

Tapi kini ada yang sedikit berubah dari sebelumnya. Hal yang di rasakan Daishi. Sejak seminggu yang lalu.


~Flashback~

Bel pulang sudah berbunyi. Kini hanya sedikit siswa yang masih berada di sekolah.

Daishi masih setia menunggu Adnan di depan pintu kelasnya.

"Daishi!" Terdengar suara panggilan dari arah koridor.

Daishi pun menoleh ke sumber suara.

"Hai Evan." Sapa Daishi.

"Hai juga, ini sudah sore. Kok lu belum pulang?" Tanya Evan.

Jam pulang Modern High School adalah jam 2 siang. Dan kini sudah jam 3 sore, berarti Daishi sudah menunggu selama 1 jam.

"Gua nunggu Adnan. Apa lu tau dia dimana? Gua udah ngirim pesan tapi belum dia balas." Ucap Daishi.

"Adnan? Bukannya dia sudah pulang sedari bel pulang tadi?" Tanya Evan.

"Eh, benarkah? Gua nggak tau." Tanya Daishi bingung.

"Terus dari tadi lu di sini nunggu dia?" Tanya Evan.

"Ya." Jawab Daishi.

"Selama 1 jam?" Tanya Evan lagi.

Daishi mengangguk-anggukan kepalanya.

"Anak itu kurang ajar. Beraninya dia ninggalin Daishi tanpa ngasih kabar. Awas aja lu Adnan." ~batin Evan kesal.

"Yaudah lu pulang bareng gua aja ya." Ajak Evan.

"Eh, nggak usah deh. Gua pesen taksi aja. Nanti lu malah repot." Ucap Daishi.

"Sans aja. Lagi pula gua memang mau ke Gramedia di mall yang deket sama perumahan lu." Jelas Evan.

"Memangnya lu mau ngapain?" Tanya Daishi.

"Mau nyari novel Artificial Love." Jawab Evan.

"Wahh~ novelnya udah di rilis? Gua juga mau beli." Ucap Daishi semangat.

"Yaudah ayo sekalian cari bareng. Lu pulang terus ganti baju dulu." Jelas Evan.

"Siapp." Jawab Daishi dengan semangat 45.

Evan mengacak rambut Daishi gemas.

"Yaudah ayo kita pulang."

Mereka langsung berjalan ke arah tempat parkir. Lalu mereka pulang dengan mobil Evan.

Di tengah perjalanan mereka bercanda ria, mengobrolkan hal-hal menarik.

~Flashback End~

Dan hal itu terjadi selama seminggu terakhir.

Setiap hari, Evan selalu mengantarkan Daishi pulang. Karena kini Adnan tidak pernah menemui Daishi saat pulang sekolah.

"Woi Adnan!" Panggil seseorang dari arah kelas XIPS1.

"Paan?" Tanya Adnan sinis. Apa lagi yang memanggilnya adalah rivalnya, Evan.

"Lu kemana selama seminggu ini hah?" Tanya Evan sembari berjalan mendekat.

"Maksud lu?" Tanya Adnan tidak mengerti.

Sweet an Bitter °COMPLETED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang