Normal Pov
Setelah kejadian itu. Adnan tidak pernah menganggu Daishi lagi, di karenakan Daishi selalu bersama dengan Sean ataupun Evan.
"Baby, kamu harus mulai melupakannya. Carilah kebahagianmu yang baru." Ucap Sean.
"Daishi, lupakan dia. Aku akan setia menunggu dan mengejarmu." Evan.
"Kamu gadis yang baik, jangan tangisi laki-laki tidak bertanggung jawab sepertinya." Lyra.
"Meski tidak mudah, ayo lupakan dia. Kami akan membantumu." Dirga.
"Come on move on. Aku akan mencarikan laki-laki yang lebih sempurna di banding dia." Lian.
"Semua ada batasnya, dan kini dia sudah melewati batas yang ia buat sendiri. Maka kamu juga berhak melakukan hal yang sama." Rizky.
"Selama masih ada teman, kamu tidak akan pernah kesepian. Walaupun tampanya." Zaky.
.
.
.
.
.
Tahun demi tahun telah berlalu.
Kini Daishi telah lulus SMA dengan prestasi yang sangat memuaskan. Daishi menjadi salah satu siswi yang lulus dengan nilai sempuna.
Setelah lulus SMA Daishi memutuskan untuk beristirahat dari belajar di sekolah selama satu tahun sebelum ia kuliah.
Hari ini adalah hari valentine, hari kasih sayang. Untuk merayakannya Daishi membeli beberapa kotak chocolate. Setelah itu ia berjalan menuju toko bunga untuk membeli sebucket mawar merah.
Semua sudah ia beli, setelah itu ia memutuskan untuk pulang.
Namun saat ia berjalan tiba-tiba ia teringat tentang sosok yang selama ini memberinya hadiah saat hari Valentine.
"Aishh... kenapa harus keingat dia lagi sih?" Gumam Daishi.
Ia memandang bucket mawar dan chocolate dengan senyum pahit. Kedua benda ini benar-benar membuatnya teringat akan masa lalunya.
Ia terus berjalan, mencoba melupakan sosok yang pernah hadir dan menemani hidupnya.
Di samping jalan raya, zebra cross..
Namun sepertinya bayangan tentang sosok itu belum hilang. Karena Daishi tiba-tiba terkejut saat melihat sosok laki-laki yang sangat mirip dengan Adnan sedang berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri saat ini.
Daishi menggelengkan kepalanya.
"Tidak mungkin. Ini pasti hanya halusinasi." Gumam Daishi.
Sosok laki-laki itu sedang berjalan menyebrangi jalan dengan santai sembari membawa sekotak chocolate dan sebuah bucket bunga mawar merah.
Tanpa di duga dari arah belakangnya datanglah sebuah mobil sedan dengan kecepatan tinggi.
Tanpa berfikir panjang Daishi langsung berlari ke arahnya dan mendorong tubuh laki-laki itu hingga ia terjatuh di pinggir jalan.
"Syukurlah, ia selamat." ~batin Daishi lega.
Namun,
Tinn!!!
Daishi tak sempat untuk menghindar dan...
Bruakk!!!
Suara tabrakan terdengar dari tempat Daishi berdiri.
Tubuhnya tertabrak hingga terlempar beberapa meter dari tempat awal ia berdiri.
Daishi Pov
Sakit, sangat sakit kini ku rasakan.
Darah, kelopak bunga mawar dan chocolate yang telah hancur berserakan melumuri tubuhku juga badan jalan.
Kecuali setangkai bunga mawar dan sebungkus chocolate yang masih ada di genggamanku.
Samar - samar terdengar ramainya suara jeritan dari pinggir jalan.
Kini aku merasakan jika tubuhnya mati rasa.
Seseorang datang ke arahku lalu memelukku sembari terus memanggil namaku sembari menangis.
"Daishi! Daishi! Bertahanlah!" Ucap laki-laki itu panik.
"Ad-nan Kyou-jo?" tanyaku lemas.
"Ya, aku Kyoujo. Aku ada di sini,kau akan baik-baik saja." Ucap Adnan sembari menangis.
Aku mencoba menggerakkan tangan kananku untuk menyentuh pipi Adnan. Aku mencoba menghapus air matanya.
"Ja-ja-ngan me-menangis, kyou-jo. Syu-kur-lah k-kamu se-la-mat. Te-tetap-lah hi-dup. Ba-ha-gia-lah.. uhuk uhuk.." Ucapku tertatih-tatih.
"Jangan berkata seperti itu Daishi. Kamu harus selamat, aku.. aku minta maaf tolong maafkan aku!!" Ucap Adnan merasa bersalah atas perlakuannya dulu kepada Daishi.
"A-aku su-dah mema-af-kan-mu kyou-jo. I-i-ni ha-diah va-len-tine u-un-tuk-mu. A-ambilah. Ha-hanya ini yang bisa ku be-ri p-padamu. Ma-ma-af a-ku tak b-bisa me-nepati j-jan-ji-ku. Jaga dirimu baik-baik. A-ku menyayangimu, Kyou-jo."
Gelap..
Kini aku tak bisa merasakan apapun.
Normal Pov
"Tidak Daishi!! Jangan pergi!! Aku juga mencintaimu, bukalah matamu kamu sudah berjanji padaku kamu akan jadi pengantinku!!" jelas Adnan panik.
Tak ada jawaban,tubuh Daishi sudah mulai dingin.
"Daishi!! Daishi!! TIDAKK!!!"
Terlambat sudah, Daishi telah tewas di tempat kejadian meninggalkan semua orang yang ia sayangi.
Meninggalkan semua kenangan-kenangan yang ada.
Kini, hanya kenangan dan fhoto yang tersisa tentang dirinya.
Sekarang ia sudah bahagia di surga karena ia telah menyelamatkan orang yang ia sayangi.
Kini, ia tak akan menangis dan merasakan rasa sakit lagi selamanya.
~FINALLY~
19112k18
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet an Bitter °COMPLETED ✔
Novela Juvenil📝BOOK 2 Aku ini hanyalah seorang gadis biasa yang terlibat sebuah janji dengan teman kecilku dulu. Bukankah sesuatu akan terasa sangat berharga jika kita sudah tidak memilikinya lagi? Dan pada akhirnya hanya 'Penyesalan' yang tersisa Start : 190...