10 ^Amarah

38 7 7
                                    

Karena penasaran aku menatap lekat wajahnya dari jauh.



Deg






"Sh*t! Si br*ngsek itu!"

***



Evan Pov

Tanganku mengepal keras saat mengetahui bahwa sosok laki-laki yang sedang bermesraan dengan seorang wanita asing.

Amarahku memuncak, aku tak habis fikir bahwa selama ini yang aku takutkan ternyata benar-benar terjadi.

"Dasar br*ngsek! Akan ku buat kau menyesal karena telah membohongi Daishi. Dasar Adnan k*parat." Gumamku emosi.

Aku langkahkan kaki ku mendekat ke arah meja Adnan dan wanita itu.

Tanganku benar-benar telah mengepal dengan keras.

Yang ku fikirkan saat ini, apa saja yang akan ku lakukan padanya. Untuk membalas perbuatannya karena ia bukan hanya membohongi, tapi ia juga telah menduakan Daishi.

Mendorong tubuhnya? Menonjok keras wajahnya? Mendendang dadanya? Menendang perutnya? Atau sekalian Smackdown saja?

Apapun itu, akan ku lakukan untuk Daishi.

Grep

Tanganku di tahan oleh dua buah tangan yang sangat lembut. Aku langsung menoleh ke arahnya.

"Daishi?" ~batinku terkejut.


Normal Pov

"Kamu mau kemana? Katanya tadi hanya ke toilet. Dari tadi ku tunggu tapi kamu nggak datang juga." Tanya Daishi.

"Ahh~ a-aku baru saja dari toilet." Jawab Evan gugup.

Evan kembali melihat ke arah Adnan yang masih bermesraan dengan wanita asing itu.

"Hm? Kamu sedang melihat apa?" Tanya Daishi, ia menolehkan pandangannya ke arah yang di lihat Evan.

"Ah, bukan apa-apa. Ayo kembali." Ajak Evan.

"Oke." Daishi mengangguk-anggukan kepalanya.

Mereka kembali berjalan ke arah meja saat mereka makan tadi.

"Jangan sampai Daishi tau tadi itu Adnan." Gumam Evan.

Daishi menoleh ke arah Evan.

"Apa kamu baru saja mengatakan sesuatu?" Tanya Daishi.

"Ah, tidak. Mungkin kamu salah dengar." Elak Evan.

"Jangan sampai." ~batin Evan khawatir.

Daishi kembali fokus melihat arah jalannya. Ia sama sekali tidak curiga dengan Evan.


Seminggu kemudian..

Suasana kantin sangat ramai, di karenakan sekarang adalah jam makan siang.

Kesembilan siswa/i itu duduk dengan tenang sembari menghabiskan makanannya masing-masing.

"Gua mau ke toilet dulu." Ucap Adnan sembari berdiri dari duduknya.

Kedelapan siswa/i itu menoleh lalu menganggukan kepalanya.

Adnan langsung berjalan menuju toilet dekat tangga lantai 1.

Evan melihat gerak-gerik Adnan yang aneh, karena sedari tadi Handphone Adnan tidak berhenti bergetar.

"Gua mau ke toilet juga." Ucap Evan.

"Lu janjian ya sama Adnan." Ucap Zaky.

"Nggak. Siapa juga yang janjian." Bantah Evan.

"Ya kali kalian berdua janjian." Sambung Rizky.

"Dah lah gua mau ke toilet dulu." Evan berjalan menuju toilet.

"Jangan lama-lama pacarannya!" Ucap Lian lumayan keras.

"Woy! Gua masih normal!!" Jawab Evan kesal.

"Hahhahahhah.." Ketujuh siswa/i itu tertawa.

"Bisa-bisanya lu godain si Evan mulu." Ucap Sean.

"Seru lho gangguin mereka berdua itu." Jawab Lian semangat.

"Daishi marahin nih si Lian. Gangguin Adnan dan Evan mulu." Ucap Lyra.

"Biarin aja Lyra. Sekali-kali ngerjain mereka berdua seru." Jawab Daishi.

"Seru lah. Dua prince itu kan jarang akrab." Jawab Lian lagi.

"Tapi akhir-akhir ini mereka jarang ngobrol ya." Ucap Lyra.

"Iya jarang adu bacot. Biasanya setiap ketemu berantem mulu kaya Tom&Jerry." Sambung Rizky.

"Apa ada masalah ya?" Tanya Zaky.

"Masalah?"

Mereka saling memandang satu sama lain.

"Tapi selama ini mereka fine-fine aja tuh." Ucap Lyra.

"Ya mungkin lagi nggak ada topik buat adu bacot kali, makanya diem." Jawab Sean.

"Bisa jadi sih. Tapi apa ada yang aneh dari mereka akhir-akhir ini? Menurut lu gimana Daishi?" Tanya Lian kepada Daishi.

"Nggak ada tuh. Setiap pulang sekolah juga seperti biasa, kalo Adnan nggak bisa antar pulang, Evan yang antar. Tapi, mereka nggak pernah berantem." Jawab Daishi sembari mengaduk-aduk minumannya.

"Ada yang nggak beres." Ucap Zaky.

"Mereka berdua pasti ada masalah. Kalo nggak ada masalah, mereka pasti adu bacot seperti biasa." Sambung Zaky.

"Ntah kenapa aku merasa mereka semakin jarang bicara sejak seminggu yang lalu. Apa ada yang terjadi di antara mereka?" ~batin Daishi khawatir.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc..

19082k18

Sweet an Bitter °COMPLETED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang