04.Persiapan

18.4K 1K 20
                                    


Hari ini akan menjadi hari yang sibuk untuk Alana dan juga Arkhan. Karena hari ini mereka akan mempersiapkan beberapa hal untuk pernikahan mereka.

Alana sedang menunggu kedatangan Arkhan yang sudah telat hampir satu jam lamanya.
"Lima menit lagi gak dateng, aku gibeng dah" gumam Alana kesal.

"Berani??" suara Arkhan yang begitu dekat pada telinga Alana membuatnya sedikit terkejut.

"Berani, mau coba??" tantang Alana.

"Udah ah, gak ada habisnya kalau berdebat sama abang" Alana menghentakkan kakinya lalu memasuki mobil Arkhan.
Lagi-lagi, Arkhan terkekeh melihat tingkah Alana.

"Jadi jalan gak sih?? Kalau gak aku berubah pikiran nih" teriak Alana dari dalam mobil.

Arkhan memasuki mobilnya, bukannya langsung menjalankan mobil tersebut Arkhan malah memandangi wajah Alana.
"Kenapa belum jalan??" tanya Alana kesal.

"Kamu itu gak berubah ya?? Masih sama, tetap cantik. Apalagi kalau marah, cantiknya nambah" puji Arkhan membuat Alana merona.

"Udah muji-mujinya?? Buruan jalan, lama deh" ucap Alana.
Arkhan tidak tau, akibat ucapannya tadi jantung Alana berdetak lebih cepat, untung saja Alana bisa mengantisipasinya.

"Aduh, ini jantung kenapa lagi?? Ko deg-degan ya??" batin Alana.

Arkhan melajukan mobilnya menuju sebuah kafe dimana ia sudah membuat janji bertemu dengan orang dari WO yang akan menangani seluruh keperluan pernikahan mereka.

Setelah menempuh perjalan kurang lebih 30 menit, akhirnya merekapun tiba dikafe tersebut.
Arkhan berjalan sambil menggenggam tangan Alana memasuki kafe itu.

"Maaf, kami terlambat. Anda sudah sudah menunggu lama??" tanya Arkhan setelah menghampiri seorang wanita yang duduk dimeja bernomorkan-6 itu.

"Tidak apa-apa pak. Kebetulan saya juga baru tiba" jawab wanita itu.

"Saya Arkhan, dan ini calon istri saya" Arkhan memperkenalkan dirinya, Alana muncul dari balik punggung Arkhan.

"Kak Kia??"

"Ana??"

Ternyata wanita itu adalah Kia, anak dari sahabat ayah dan bundanya dan juga termasuk teman semasa kecil Alana.
Alana dan Kia berpelukan saling melepas rindu dan melupakan Arkhan yang memperhatikan keduanya.

"Kak Kia apa kabar?? Kapan datang?? Kanapa gak bilang kalau mau kembali kesini??" tanya Alana.

"Baik, alhamdulillah. Kakak baru tiba semalam. Rencananya hari ini mau kerumah kamu setelah bertemu klien. Ternyata kliennya Ana. Eh, ayo duduk dulu" Kia mempersilahkan Alana dan Arkhan duduk.

"Tunggu deh, kalau ini Ana berarti kamu...." Kia menggantung ucapannya.
"Arkhan Prameswara" sambung Kia.

"Aku kira kamu lupa" ucap Arkhan.

Kini, berganti Alana yang memperhatikan Arkhan dan Kia. Arkhan kenal Kia?? Bagaimana bisa??

"Ya ampun, kamu berubah banget sekarang. Apa kabar lemak yang ada dibadan kamu??" tanya Kia sambil tertawa kecil.

Banyak pertanyaan yang timbul dipikiran Alana. Melihat kedekatan Arkhan dan Kia, ia merasa kalau mereka sudah kenal dari lama.
"Ternyata jodoh emang gak kemana ya??" Kia terkekeh.

What the??
Apa maksud ucapan Kia itu?? Apa dia berpikir kakau Arkhan itu adalah jodohnya?? Ya ampun, jangan sampai Kia seperti ibunya dulu.

"Ekhem" Alana berdehem membuat Arkhan dan Kia menoleh padanya.

ALANA (Jodoh Pilihan Ayah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang