18.The power of Bumil😫

19.2K 1K 45
                                    


Sejak mengetahui kehamilan Alana, kini Arkhan memutuskan untuk berhenti dari profesinya hanya untuk menjaga Alana. Tanpa sepengetahuan Alana tentunya, tapi setelah Arkhan mendapat pekerjaan baru, ia akan memberitahukannya pada Alana.

Tentu saja Alana akan marah jika mengetahinya, beberapa hari ini Alana menjadi lebih bawel dari biasanya.
Bawaan ibu hamil kali ya.

Seperti biasanya, Arkhan akan berangkat kerja tanpa sarapan, tapi masih dibekali makanan oleh Alana untuk dimakan sesampainya ditempat kerja.
"Mulai besok sarapannya dirumah aja" ucap Alana.

"Kalau sarapan dirumah nanti bisa telat" balas Arkhan.

"Biarin aja telat, gak usah kerja sekalian kalau gak sarapan dulu" omel Alana.

"Tapi..."

"Gak ada tapi-tapian. Omongan istri itu harus didengar"

"Iya sayang"

"Nah, gitu dong. Dari tadi kek, tinggal jawab iya aja harus pake debat. Nunggu istri ngomel dulu"

Hari ini Arkhan harus kembali berjuang untuk mendapatkan pekerjaan. Arkhan mengalami sedikit kesulitan karena ia tidak memiliki banyak pengetahuan tentang berbisnis.

Sebenarnya, bisa aja Arkhan meminta bantuan pada Indra maupun Adham. Tapi sebagai lelaki sejati, Arkhan memilih untuk berjuang sendiri.

Arkhan memasuki loby sebuah perusahaan yang cukup besar. Dengan harapan yang besar, ia berharap bisa diterima diperusahaan tersebut.

Setelah melakukan sesi wawancara, akhirnya Arkhan diterima meskipun dengan jabatan yang rendah. Arkhan bersyukur, walaupun gaji yang akan dia terima tidak sebanding dengan profesi awalnya sebagai seorang pilot.

Yang terpenting bagi Arkhan saat ini adalah mendapatkan pekerjaan dan bisa memberi dan memenuhi kebutuhan rumah tangganya.

Dengan perasaan yang bahagia, Arkhan kembali kerumahnya.

"Assalamu'alaikum" ucap Arkhan saat memasuki rumah.

"Wa'alaikum salam. Lho, abang udah pulang?? Ko cepat??" tanya Alana heran.
"Aaaaaa" pekik Alana kaget saat merasakan tubuhnya melayang.

Arkhan menggendong dan membawa tubuh Alana berputar beberapa kali karena bahagia.

"Akhirnya aku diterima kerja" ucap Arkhan sambil menurunkan Alana dari gendongannya.

"Abangkan memang bekerja, diterima kerja bagaimana maksudnya" tanya Alana bingung.

Arkhan diam, ia baru sadar bahwa Alana belum mengetahui soal keberhentiannya bekerja.

"Apa maksudnya, abang??" tanya Alana semakin penasaran.

"Oh itu..  Bagaimana kalau kita duduk dulu??" ajak Arkhan.

"Sebelumnya aku mau minta maaf, aku baru bisa bilang sekarang. Sebenarnya.."

"Aku sudah berhenti bekerja beberapa hari yang lalu"

"Apa??" pekik Alana.

"Maaf.." lirih Arkhan menundukkan kepalanya.

"Tapi kenapa bang??" tanya Alana.

"Aku cuma mau menjaga kamu, kamu tau sendiri kalau aku bekerja bisa meninggalkan kamu berhari-hari" jawab Arkhan.

"Tapi aku bisa jaga diri aku sendiri bang, kamu gak perlu melakukan itu. Kenapa kamu gak bilang sama aku dulu sih?? Aku gak di anggap sebagai istri apa gimana??" ucap Alana merasa kecewa.

Alana bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Arkhan.

"Bukan begitu Ana, dengerin aku dulu" ucap Arkhan.
Alana menulikan pendengarannya dari panggilan Arkhan dan terus berjalan menuju kamar.

ALANA (Jodoh Pilihan Ayah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang