Hari ini Arkhan dan Alana akan bertemu dengan Kia. Walaupun mereka belum tau Kia ada dimana sekarang."Abang yakin kalau itu kak Kia?? abang salah lihat kali. Gak mungkin kak Kia pergi ketempat terlarang seperti itu" ujar Alana.
"Aku gak salah lihat Na. Lagipula aku punya bukti kalau Kia memang datang ketempat itu" balas Arkhan.
"Bukti?? Bukti apa bang??" tanya Alana.
"Aku menemukan gantungan kunci milik Kia" jawab Arkhan.
"Bagaimana abang tau kalau itu milik kak Kia??" tanya Alana lagi.
"Karena aku sendiri yang memberikannya pada Kia, lagipula gantungan kunci itu juga buatan tanganku sendiri" jawab Arkhan.
Alana mengerutkan wajahnya tidak suka. Kini, ia memilih diam daripada melanjutkan percakapan yang sekarang terasa tidak begitu penting baginya.
Arkhan menyadari keterdiaman Alana, ia mengingat kembali apa yang baru saja ia ucapkan.
"Jangan salah paham, itu sudah lama sekali" ucap Arkhan memahami maksud diamnya Alana.Alana mengalihkan pandangannya keluar jendela mobil. Ya, saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah orang tua Kia.
Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam lamanya, akhirnya mereka tiba dirumah orang tua Kia.
Alana berjalan mendahului Arkhan yang baru saja keluar dari dalam mobil.
Tok tok tok.
"Assalamu'alaikum" Alana mengetuk pintu sambil mengucapkan salam.
Dalam ketukan ke-5 pintupun terbuka dan menampakkan sosok seorang wanita paruh baya.
"Alana, anakku" Loly memeluk Alana.
"Mama, apa kabar??" tanya Alana pada Loly.
Jangan heran kenapa Alana memanggil Loly dengan sebutan mama. Alana dan Kia tidak ada bedanya dimata Loly. Bagaimana Kia dengan Adham dan Adiba, begitu pula Alana dengan Loly dan suaminya.
"Baik nak. Kamu apa kabar?? Sejak menikah kamu tidak pernah datang kerumah mama" ujar Loly.
"Maaf ma"
"Gak perlu minta maaf sayang, ayo masuk dulu. Mama sudah kangen sekali sama kamu" Loly mengajak Alana masuk.
"Assalamu'alaikum tante" Arkhan datang menghampiri.
"Wa'alaikum salam. Nak Arkhan, apa kabar??"
"Alahamdulillah baik tan, tante apa kabar??" Arkhan mengulurkan tangannya menyalam tangan Loly.
"Baik juga nak. Mari masuk" ajak Loly.
Setelah berada didalam rumah, Loly meninggalkan mereka untuk membuatkan minuman.
"Sayang, kamu kenapa diamin aku sih??" tanya Arkhan.
"Pikir aja sendiri" jawab Alana acuh.
"Akukan sudah katakan tadi, kalau itu sudah sangat lama bahkan jauh sebelum kita menikah. Aku memberikannya pada Kia hanya sebagai tanda persahabatan saja, tidak lebih" ucap Arkhan menjelaskan.
Alana menatap lekat wajah Arkhan.
"Benar begitu??" tanya Alana memastikan."Iya sayang" jawab Arkhan. Seulas senyumpun terbit diwajah Alana.
Setelah beberapa menit, Loly kembali dengan membawa nampan berisi minuman dan beberapa camilan.
"Ayo diminum dulu. Kalian pasti haus setelah perjalanan" Loly meletakkan gelas diatas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANA (Jodoh Pilihan Ayah)
FanfictionSequel Mengejar Cinta SUAMIKU Putri bungsu Adham ini memiliki prilaku yang berbeda dari kakak kembar laki-lakinya. Jika Alan adalah anak kebanggaan, maka berbeda dengan Alana yang selalu membuat kedua orangtuanya jengah dengan prilaku tidak baiknya...