Kecelakaan

3K 76 1
                                    

Prang!!

Sebuah gelas terjatuh, tidak jauh dari mereka, tanda ada orang di sana,seseorang yang mendengarkan percakapan mereka sejak tadi. jangan, jangan lagi cukup Deka aja yang tahu ini semua plis jangan lagi jangan gue mohon. Batin Riana

Deka dan riana menoleh ke arah sumber suara. Menampilkan sosok perempuan di sana.

' Engga! , engga ini engga mungkin! bilang kalau lo bohong! , lo bohong bilang Riana bilang, sekarang bilang riana kenapa diem bilang! Gue kesel sama lo na gue kecewa sama lo ' teriak perempuan tersebut ia berlari.

' RILYN! TUNGGU! '

Rilyn berlari melewati Alex yang sedang menikmati baberque nya. Ada apa ini? Batin Alex. Alex melihat pacar nya lari dan menangis seperti orang yang sedang menghindar, Rilyn berlari ke jalan  dengan cekatan Alex langsung mengejar wanita tersebut.

Mereka bertiga mengejar Rilyn kini Alex lah yang berada di urutan paling depan jarak nya dengan Rilyn tidak terlalu jauh dan di ikuti oleh Riana dan Deka.

Rilyn berlari tidak ada tujuan, ia hanya mengikuti kemana kaki nya melangkah. Ia hanya kaget dengan apa yang di ucapkan Riana tadi,

mengapa Riana tidak pernah menceritakan nya? Apa Riana tidak menganggap nya sahabat? Persahabatan mereka sudah terjalin selama bertahun tahun apa Riana tidak tahu apa itu arti sahabat?gue kecewa. Batin nya

Rilyn berlari dengan asal banyak sekali protes dari orang orang pengguna jalan, bunyi telakson motor dan mobil bersahut sahutan tetapi Rilyn tidak perduli dengan hal itu. Yang ada di otak nya hanya lah apa yang ia dengar tadi ia mendengar jelas sangat jelas.

'Rilyn berhenti bahaya ' teriak Alex tetapi tidak di gubris sedikit pun oleh Rilyn ia hanya ingin sendiri ia hanya ingin menenangkan diri.

' Alex awas lex hati hati bahaya ' teriak Deka dari kejauhan.

Tiba Rilyn di lampu merah, lampu itu berwarna merah, Rilyn menyebrang dengan tangis nya sedetik kemudian lampu itu berubah menjadi hijau. Ia menutup mata nya seolah  menerima pasrah hantaman yang akan menghantam nya.

Dugh!

' Alexxxx. 'suara itu berasal dari riana. Rilyn merintis kesakitan seseorang mendorong nya keluar dari aspal. Mendengar teriakan itu ia menoleh, betapa terkejut nya ia Alex tertabrak oleh mobil.

'  ALEX! BANGUN! ' Riana histeris dari mulut nya mengekuarkan darah akibat keras nya hantaman di bagian perut nya. Area mata sungguh mengerikan, ini bukan Alex yang Riana kenal. Rilyn mendekati.' lex Alex bangun ' Rilyn pun histeris. Deka datang. Kepala nya penat rahang nya mengeras berbeda dengan reaksi dua wanita tersebut ia langsung mengeluarkan ponsel nya. Ambulan iyh Deka menelefon Ambulan meminta tolong agar Ambulan segera datang

****

Ruang icu. Di situlah Alex berada, terbaring lemah di kasur tersebut. Selimut menutupi tubuh nya hingga perut, tidak ada satu orang pun yang di izinkan menjenguk nya. Kondisi nya sangat parah. Riana melihat sahabat nya itu dari kaca pintu  mandang wajah sahabat nya tersebut, sahabat yang selalu ada untuk Riana.

Ia teringat dulu ia pernah mengucapkan

Nama nya Abinaya Alexi Wijaya bagus ya nama nya Orang nya juga bagus hehehe. Saat itu dara mengatakan pada diri nya bahwa Alex mempunyai wajah yang tampan tetapi saat ini wajah nya hancur di penuhi banyak luka akibat benturan aspal, sangat berbeda ini bukan Alex yang Riana kenal.

Air mata Riana setia mengalir sejak 3 jam yang lalu. Ia setia berdiri di sana memperhatikan dokter yang sedang menangani sahabat nya.

Deka menghampiri Riana. ' na kamu dari siang blm makan kan? Makan dulu ya nanti kamu sakit'  Riana tidak menggubris nya ia hanya menangis mata nya sudah bengkak.

The Moment (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang