GAMUNGKIN! JANGAN TINGGALIN GUE!

3.5K 82 1
                                    

Satu minggu sudah setelah pemakaman Riana bukanlah hal yang mudah untuk orang orang yang sayang pada nya. Semua sahabat, kerabat nya masih merasa kehilangan, kehilangan sosok wanita itu, wanita yang selama ini mewarnai dunia nya, wanita yang sangat ceria ketika sedang menghadapi masalah yang amat teramat besar. Terlalu banyak kenangan yang riana berikan kepada mereka.

Hari ini alex akan menjalankan operasi nya, ia sangat bahagia, dibatin nya ia ingin melihat riana untuk yang pertama kali nya ia ingin melihat orang orang yang sangat ia sayangi yang setia menunggu nya.

Kini alex sudah berada di dalam ruang operasi, mereka menunggu di depan ruangan, berdoa dan meminta kepada tuhan semoga operasi berjalan lancar.
Ada yang kurang dari mereka,  tidak ada sosok riana di sana tapi mereka yakin kalau riana pasti bahagia di sana riana pasti bahagia jika melihat Alex bahagia dan tersenyum.

Setelah beberapa jam berjalan nya operasi seorang lelaki paruh baya keluar dari ruangan, mereka berdiri seolah menanyakan bagai mana?

' Alhamdulillah Operasi berjalan dengan lancar ' Dokter itu tersenyum dan di balas senyuman oleh mereka yang setia menunggu alex selama ini.

****

Hari ini adalah hari pertama alex bisa melihat kembali ia sangat bahagia, senyuman! Senyum yang sejak tadi terukir di wajah tampan nya. Dokter itu membuka perban dengan sangat hati hati, setelah perban tersebut terbuka sempurna, Alex mencoba mencoba membuka mata nya terdapat cahaya, cahaya tersebut adalah cahaya matahari yang terdapat dari jendela. Terdapat Callysta di samping ranjang alex ia terharu.

Callysta, Callysta lah yang pertama kali alex liat sang ibunda tercinta.

'Mamah ' Alex memeluk nya ia menatap semua nya, ia mencari riana, dimana riana?

' Riana mana? ' tanya nya, pertanyaan itu membuat hati Rania teriris.

' Kita kalian diem aja aku nanya Riana mana? Tante, om Riana mana aku mau ngeliat dia aku kangen sama Riana '

' Maaf alex Riana udah pergi ' William angkat bicara.

' Pergi? ' tanya nya bingung. '  pergi kemana? '

' Riana pergi ke rumah omma nya di Jerman '

Masa iyah riana ga mau liat gue. Batin nya

' Ko om sama tante ga ikut? '

' Tante sama om ikut, tapi riana duluan kata nya kangen, kita mau liat kamu dulu '

Aneh. Batin nya.

' Alex tante sama om pergi dulu ya jaga diri baik baik dan jaga mata itu baik baik ' ucap Rania dan langsung meninggalkan ruangan tak kuasa menahan air mata nya yang sudah siap untuk mengalir kapan pun.

****

Alex duduk di taman, berdiam diri, ia duduk sendiri di bangku taman, di bangku taman yang sering ia duduki bersama Riana.

Alex memandang kosong rumah riana, rumah nya kosong tak berpenghuni, ia melihat kamar riana dari bawah kamar nya gelap.

' Riana di mana lo na gue kangen, gue udah bisa liat lagi gue mau liat lo na '

Tidak di sangka air mata nya kini sudah mengalir. Alex sudah mencoba menghubungi riana tapi tidak ada jawaban, ia juga sudah mencoba menghubungi Rania dan William tetapi hasil nya tetap nihil.

' Hay ' seru Rilyn yang baru saja datang.

Alex dengan cepat mengelap air mata nya. ' Hay juga ' ia mencoba tersenyum indah meski hati nya banyak dengan tanda tanya.

' Lo kenapa lex? '

' Gue kangen sama riana. Dia ga bisa gue hubungin tante sama om juga gue mau curhat banyak sama dia gue kangen ' ucap Alex, mendengar itu Sandra menangis ia tersenyum getirr apa sudah saat nya dia memberi tahu semua ini?

The Moment (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang