Chapter I

5K 319 13
                                    

"Ya, Johnny, aku mengerti."

Jaemin meremas lembut tangan keriput Duke tua yang berbaring lemah itu. Matanya menatap sendu Duke yang mulai uzur oleh usia sementara itu otaknya terus berputar dengan sedih. Jaemin tidak tahu apa yang harus dikatakannya pada Duke of Cookelt. Ia tidak ingin menyakitinya.

Semua ini berawal dari kejadian beberapa minggu lalu sebelum Duke jatuh sakit. Tepatnya ketika sang Putra Mahkota Kerjaan Helsnivia berlibur ke Trottanilla.

Helsnivia memang hanya sebuah kerajaan kecil yang dikelilingi pegunungan dan diapit Negara-negara besar seperti Perancis dan Jerman. Namun kekayaan alam kerajaan itu serta kedudukan sang Putra Mahkota yang menjanjikan, lebih dari cukup untuk membuat para bangsawan berebut menjodohkan putri mereka dengan sang Putra Mahkota yang tampan dan gagah perkasa itu, termasuk keluarga Riddick.

Jauh sebelum sang Putra mahkota tiba, para ibu sibuk mendandani putri mereka dan para ayah mulai mengatur pertemuan dengan sang putra tunggal keluarga Severinghaus itu.

Duke Cookelt pun tidak ketinggalan.

Sejak mendengar rencana berlibur Pangeran Mark, tiada hari dilalui Duke tanpa memikirkan cara untuk menjodohkan Jaemin dengan Pangeran Mark serta mencegah istrinya menjodohkan putri kandung mereka dengan sang Pangeran.

Ya, ia bukan anak kandung keluarga Riddick. Ia tidak sedarah dengan mereka. Ia hanyalah anak angkat keluarga ini. Namun Duke mencintainya jauh melebihi cintanya pada putra putrinya sendiri. Sikapnya inilah yang membuat Duchess of Cookelt beserta putra-putrinya tidak menyukai Jaemin.

Mungkin ini adalah salahnya dan Duke pula. Duchess Nayeon membuat semua orang percaya ia adalah anak haram Duke. Dan Duke serta Jaemin tidak pernah mempedulikannya. Mereka bahkan tidak pernah berusaha membantah tuduhan itu.

Bagi Jaemin sendiri, sikap Duke bisa dimengerti. Ia juga dapat memahami kebencian keluarga Riddick padanya. Ayahnya adalah sahabat dekat Duke. Keduanya berasal dari derajat yang berbeda. Namun persahabatan mereka melampaui jurang di antara mereka.

Duke terus menyalahkan dirinya ketika ia terlambat menyelamatkan sahabat sehidup sematinya itu. Untuk menebusnya, ia mengambil anak putri tunggal sahabatnya dan mencurahkan semua cintanya padanya. Ia memberi segala yang terbaru untuknya, memanjakannya, mengagungkannya. Walau demikian, Jaemin tetap tidak mengerti mengapa Duke bersikeras menjodohkannya dengan sang Pangeran yang tidak dikenal apalagi dicintainya itu.

"Hanya ini satu-satunya jalan bagimu untuk memasuki Helsnivia," jelas Duke waktu itu.

Lalu mengapa? Mengapa harus dia? Mengapa harus Helsnivia?

Jaemin tahu ibu yang tidak pernah dilihatnya berasal dari Helsnivia. Namun ia tidak pernah merasa ia berasal dari sana. Semenjak kematian ibunya saat melahirkannya, Jaemin ikut ayahnya berpetualangan dari satu tempat ke tempat lain. Ayahnya yang seorang petualang itu tidak pernah menetap di satu tempat dalam waktu lama. Jaemin pun merasa ia adalah seorang petualang yang tidak bertempat tinggal.

Itu adalah dulu. Semenjak Duke mengambilnya sebagai anak angkat, Jaemin perlahan-lahan terbiasa unuk menetap. Enam tahun sudah ia tinggal di Trottanilla. Ia pun sudah merasa ia adalah bagian dari tempat ini.

Mengapa sekarang Duke bersikeras menyuruhnya pergi ke Helsnivia? Jaemin tidak pernah merasa Helsnivia adalah tanah airnya. Mengapa pula ia hanya bisa memasuki Helsnivia melalui pernikahan dengan sang Putra Mahkota kerajaan itu?

Karena Helsnivia adalah satu-satunya negara di daratan ini yang belum pernah dikunjunginya?

Itu mustahil. Di usia sebelas tahun, Jaemin sudah mengunjungi hampir setiap negara di daratan ini. Ia juga tidak pernah berambisi mengunjungi setiap negara di dunia ini.

Kisah Cinta [MarkMin ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang