Chapter XIII

1.4K 244 40
                                    

pengganti kemaren nihh
sekalian merayakan utsku yang udah selesaiii🎉🎉

berhubung aku free smpe senin nanti, semoga otakku jalan buat lanjutin story lain yaaa T.T

maap dah bacot,
enjoy the story ya, gengs!!💚





Jaemin memperhatikan Mark berjalan di antara sekompi pengagumnya dengan sedih. Mark tidak akan pernah kekurangan wanita. Bahkan wanita yang telah ditinggalkannya rela mengantri lagi hanya untuk dapat bersamanya.

Semalam setelah Mark pergi, ia langsung berbaring di tempat tidur tapi ia tidak dapat tidur. Tubuhnya terus mengenang Mark. Pikirannya tidak dapat lepas dari Mark. Sentuhan Mark telah membuatnya takut – takut akan dirinya sendiri.

Ketika Mark menyentuhnya, Jaemin takut. Namun sentuhan Mark yang begitu lembut membuatnya tenang. Ciumannya yang begitu memabukkan membuatnya melupakan segala ketakutannya. Hanya Tuhan yang tahu persis apa yang membuat Mark tiba-tiba berhenti.

Namun Jaemin percaya Mark pasti sadar betapa berbedanya dunia mereka. Mark pasti sadar ia, sang Putra Mahkota, tidak bisa membuat affair apapun dengan seorang gadis biasa.

Pagi ini ketika mendengar langkah kaki Mark, ia memutuskan ia HARUS berbicara dengannya!

Jaemin memperhatikan senyum Mark menyambut sapaan wanita-wanita cantik itu. Ia menyadari Mark akan melupakannya seperti ia melupakan wanita-wanita yang pernah melintasi petualangan cintanya. Jaemin tidak menyukai itu! Ia tidak ingin menjadi seorang dari mereka!

"Anda mendapat sambutan hangat seperti biasa," Jaemin kaget menyadari ia masih bisa tersenyum manis.

"Mengapa kau di sini?" Mark turun dari kudanya, "Di mana Yuta?"

"Mari kita masuk," Mark memberi jalan pada Jaemin.

Ah, tentu saja ia tidak mengharapkannya. Mark pasti tidak mau terlihat bersama si gadis miskin.

Seorang dari pengawal Jaemin mengambil tali kekang kuda dan membawanya kembali ke istal di belakang Istana.

"Apakah kau menungguku?" Mark dengan tidak sabar mengungkapkan luapan kegembiraannya.

Jaemin mundur dengan kaget.

Mark memperhatikan ekspresi kepanikan di wajah cantik Jaemin dengan kecewa.

Pagi ini ia meninggalkan Istana jauh lebih awal dari biasanya untuk melepaskan segala frustasinya. Tapi ia gagal. Sedikitpun ia tidak bisa berhenti memikirkan Jaemin.

Sejak awal ia tahu gadis ini berbeda dengan wanita-wanita yang lain. Di awal pertemuan mereka, ia memutuskan Jaemin tidak akan pernah menjadi wanitanya. Sekarang pun tidak!

Pertama ia melihatnya sebagai anak haram yang mempesona dan angkuh. Kemudian ia melihat kerapuhannya di balik wajah cantiknya yang dingin. Sekarang ia tahu ia bisa berbicara berbagai hal dengannya tanpa merasakan perbedaan antara pria dan wanita.

Begitu ia melihat Jaemin di pintu, ia menyadari betapa ironisnya cinta ini. Jaemin membuatnya berada dalam posisi yang membingungkan – disukai atau dibenci? Kadang ia begitu hangat dan terbuka. Kadang ia begitu dingin dan menjauh.

Ironis! Benar-benar ironis! Mengapa ia bisa jauh cinta pada seorang gadis yang begitu polos? Tapi inilah Jaemin, bukan? Ia adalah si gadis cantik yang tidak menyadari pesonanya sendiri. Mark ingin tahu apakah Jaemin masih akan sedemikian acuhnya jika ia sadar akan daya tariknya.

Kisah Cinta [MarkMin ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang