Chapter VI

1.3K 243 13
                                    

Mark memegang pundak Taehyun dan menjatuhkan tinju yang keras di wajah pemuda itu.

Jaemin terbelalak. Mengapa Pangeran Mark berada di tempat ini?

Mark sendiri juga tidak tahu mengapa ia masih berada di tempat ini. Hari itu setelah melihat pemuda itu datang dengan dokter, ia memang memutuskan untuk pergi. Tapi ia tidak pergi ke villa tempat ia tinggal selama di Trottanilla, melainkan ke kota terdekat, kota asal dokter itu. Di sana Mark menyewa kamar untuknya dan pengawal-pengawalnya di sebuah penginapan.

Tidak hanya itu saja yang Mark lakukan. Mark mengirim pelayannya pulang untuk mengabari Yuta, pelayan dan pengurus pribadinya. Selain itu, Mark meminta dua pengawalnya untuk secara bergantian mengawasi Jaemin. Setiap tiga jam pengawalnya yang mengawasi Jaemin akan pulang ke penginapan untuk melaporkan perkembangan dan di saat yang bersamaan pengawal di sisinya akan berangkat ke Hauppauge.

Sebagai jawaban kabar yang dikirim Mark, Yuta, sang pelayan tengah bayanya datang.

"Pangeran sampai kapankah Anda akan berada di sini?" protes Yuta, "Bukankah ini sudah waktunya kita kembali ke Helsnivia? Paduka Ratu sudah merindukan Anda. Paduka Raja hanya mengijinkan Anda memperpanjang liburan Anda sampai penguburan Duke of Cookelt."

"Kita tidak akan pergi sebelum aku yakin sesuatu," tegas Mark.

"Bila Anda berkenan," kata Yuta, "Apakah itu, Pangeran?"

Mark tidak dapat menjawab pertanyaan itu. Saat inipun ia tidak punya jawaban.

Dari pengawalnya, ia tahu Jaemin tidak tinggal serumah dengan pemuda itu. Namun ia juga tahu kemarin pagi Jaemin berduaan dengan pemuda itu sepanjang pagi kemudian Jaemin mengurung diri di dalam rumah mungilnya. Dari pengawalnya pulalah, Mark tahu pagi ini Jaemin diserang orang tak dikenal.

"Seseorang menyerang Lady Jaemin, Pangeran," lapor pengawalnya sekitar satu jam yang lalu, "Pria yang selalu terlihat bersama Lady Jaemin menolongnya."

Mark lega tapi juga tidak senang.

"Baru saja saya melihat kereta penyerang Lady Jaemin menuju kediaman Lady Jaemin."

"Segera siapkan kuda!" Mark langsung memerintah.

Sesaat kemudian ia sudah memacu kudanya ke Hauppauge. Jalanan terjal yang biasa ditempuh dalam satu jam, dapat ditempuh dalam jangka waktu setengah jam oleh kuda-kuda tangguh Mark bahkan kurang.

Mark terus berharap ia datang tepat waktu. Ia sempat menduga ia terlambat ketika melihat pintu rumah Jaemin terbuka lebar. Betapa murkanya ia melihat seorang pemuda yang tidak jauh lebih tua darinya tengah bertindak tidak sopan pada Jaemin.

"Anda tidak apa-apa, Yang Mulia Pangeran?" pengawal Mark yang masuk beberapa saat kemudian, cemas oleh suara benturan keras sesaat lalu.

Dua pria yang mencekal Jaemin langsung melepaskan Jaemin mendengar sebutan 'Yang Mulia Pangeran' itu. Mereka segera membantu Taehyun berdiri dan kabur sebelum ditangkap.

"Biarkan pengecut-pengecut itu," cegah Mark ketika para pengawalnya berniat mengejar. Kalau ini adalah Helsnivia, ia pasti sudah menggantung pemuda kurang ajar itu tetapi ini adalah Trottanilla.

Dua pengawal Mark pun berdiri tegak.

Mark mengalihkan perhatiannya pada Jaemin yang berdiri mematung.

Gadis itu tidak jauh lebih baik dari yang terakhir dilihatnya. Mark masih dapat melihat garis hitam di bawah sepasang mata biru dalam itu. ia masih dapat melihat jelas guratan-guratan kesedihan gadis itu. Malahan ia merasa Jaemin lebih kurus dari sebelumnya.

"Kau tidak apa-apa?" Mark menyampirkan jasnya di pundak Jaemin.

Saat itulah Jaemin mendapatkan kembali kesadarannya. "S-sa...," tubuh Jaemin jatuh lemas.

Kisah Cinta [MarkMin ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang