Empat

2.1K 271 39
                                    

"Soonyoung, ya?"

Yang disebut namanya menoleh ke belakang, tersenyum lebar ketika melihat siapa yang memanggil, "Halo, Tante."

"Nyari siapa?"

Soonyoung menggaruk lehernyaㅡbukan karena gatal loh ya. Sambil cengengesan, cowok manis itu berkata, "Nyari Bang Seungcheol, Tan."

Itu ibu Seungcheol, yang barusan diajak dan mengajak Soonyoung bicara. Ya, lo benar, disinilah Soonyoung sekarang berada. Teras rumah Choi Seungcheol tersayang yang hanya disayanginya pada waktu-waktu tertentu.

Sebut saja ketika ia numpang nebeng, misalnya.

Atau mungkin, ketika ia meminta Seungcheol menolongㅡehem, Wonwoo?

"Seungcheol ada kok,"kata-kata ibu Seungcheol disambut kelegaan Soonyoung dalam hati, tidak lupa dengan tawaran, "Mau masuk?"

Soonyoung menggeleng, "Enggak usah, tan. Lagian, aku bentar aja kok."

Tidak butuh lama untuk Soonyoung ketika wujud yang dicariㅡsiapa lagi kalau bukan Choi Seungcheol, muncul di hadapannya dengan rambut berantakan, muka bantal yang benar-benar kentara, dan piyama beruang yang kebesaran. Tipikal cowok yang kebo.

Yang langsung disambut Soonyoung dengan mencibir, "Idih."

Tapi Seungcheol tampaknya tidak terganggu dengan cibiran barusan, karena dia, dengan santainya mengucek matanya sambil mengatakan, "Napa?", tanpa peduli bagaimana image Ketua Osis yang melekat di dirinya.

Percayalah, ungkapan 'cowo lebih ganteng saat bangun tidur' adalah ungkapan yang diinginkan para cowok menjadi kenyataan.

Soonyoung menggelengkan kepalanya tak percaya, bodo amat deh, dia membatin. Toh, nih anak juga enggak bakal peduli kalau Soonyoung mengejek tampang buluknya sekarang. Soonyoung menarik nafasnya dengan gusar sebelum mengatakan tujuannya dengan cepat, "LojadikandukungWonwoojadiketos?"

Seungcheol terdiam.

Soonyoung juga.

Seungcheol menghela nafas, "Lo kesini cuman mau ngerap doang ya?"

***

Chan menggelengkan kepalanya tak percaya saat ia melihat seorang Seungkwan melompati pagar rumahnya dengan mudah, lalu berteriak kencang, "SELAMAT SORE, LEE CHAN," dan langsung tersengal-sengal setelahnya.

"Selamat sore temanku yang aneh,"balas Chan tak niat. Dia berdecak kagum ketika melihat bagaimana temannya itu mengatur nafasnya dengan cepat, lalu tersenyum lebar seolah-olah ia begitu santai ketika datang ke rumah Chan.

Mungkin Tuhan punya niat baik menitipkan seorang manusia ajaib nan aneh seperti Seungkwan sebagai salah satu teman Chan.

"Lo sendirian?"tanya Seungkwan sambil melepas sandalnya, tersadar ketika sepasang sandal warna biru milik abang Chan, Soonyoung, tidak ada di pelataran teras. Chan mengangguk, menjawab, "Biasa. Nongkrong di rumah Bang Seungcheol."

"Tumben. Biasanya 'kan nongkrong disini."

Chan mengangkat bahunya tak peduli. Dia juga tidak tahu alasannya mengapa abangnya itu tiba-tiba pergi ke rumah Bang Seungcheol, dengan wajah yang gusar. Ketika ditanya, abangnya cuman membalas, "Lo ga perlu tahu."

"Apaan sih bang,"eluh Chan tak terima, "Nanti kalau nyokap nanya abang kemana, gue jawab apa?"

"Bilang aja ke rumah Seungcheol,"Soonyoung menjawab sambil mencari sesuatu di laci mejanya, tanpa sadar bergumam dengan panik, "Mana sih bukunya."

"Tapi kan, biasanya Bang Seungcheol yang kesini,"kata Chan dengan heran, dan tambah heran lagi ketika Soonyoung mengangkat sebuah memo kecil dari lacinya sambil mengatakan, "Ini dia!,"dan langsung lari keluar kamarnya dengan heboh.

Mungkin bukan hanya temannya yang anehㅡtapi juga abangnya sendiri.

"Chan."

"Apaan?"

Seungkwan tersenyum sebelum berkata, "Hansol nolak Nancy."

Ah.

Sepertinya sorenya Chan akan berjalan sangat panjangㅡdan dramatisㅡkarena curhatan Boo Seungkwan.

Tapi toh, sorenya Lee Chan memang biasanya akan selalu dipenuhi curhatan. Bukan cuman curhatan dari Seungkwan tentang rasa sukanya ke Hansol.

Melainkan juga curhatan abangnya tentang gebetan terselubungnya yang enggan diakuinya.






































































Ya siapa lagi kalau bukan Bang Wonwoo yang galak?







































Chan cuman berdoa saja, kalau dia sudah mendengarkan curhatan itu semua, dengan "ijinkanlah hambamu ini tetap lurus ya Allah."





































Ya semoga saja doanya ini terdengar cukup keras untuk terkabul.

***

Notes : iya, emang gaada moment soonwoo disini. Hehe. Sekali-kali gaada gapapa kan?;)

OH YA JANGAN LUPA TANGGAL 16 SEVENTEEN COMEBACK YA GUYS!♡

Simpangan Cinta ㅡ soonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang