"Bang, Bang Seungcheol udah nunggu di luar tuh!"
"Bang."
"Bang Soonyoung."
Kenapa sih nih orang kebo banget.
"Bang Soonyoung."
"ABANGGGG!!!!!!!"
Terima kasih Lee Chan, sungguh terima kasih karena sekarang kamu telah berhasil membangunkan sosok kerbau dengan wujud manusia alias abangnya sendiriㅡKwon Soonyoung. Kenapa dia bilang kerbau? Soalnya abangnya ini belum kunjung bangun juga dari tempat tidur saat jam sudah menunjukkan jam 1 siang.
"Apa?" Sepertinya sih, tidak sepenuhnya juga membangunkan, karena cowok yang dimaksud Chan itu cuman membuka matanya, sambil mendongakkan kepalanya sedikit dari bantalnya dan ewh, menampakkan ilernya.
Untung saja Chan sudah kebal melihat pemandangan menjijikkan itu, jadi dia cuman melengos sambil berkata, "Itu, bang Seungcheol udah nunggu di teras."
"Ngapain?"
Tahan Chan, tahan. Abang lo ini memang ngeselin. Tiada hari dimana abangnya enggak menyebalkan. Tapi kenapa sih, dia enggak pernah terbiasa dengan hal-hal menyebalkan kayak gini?
Karena sumpah, Soonyoung ini menjengkelkan. Banget.
Tapi Chan mengalah juga. Kurang baik apa sih gue. Dia menghela nafasnya, "Gue mana tahu. Pokoknya Bang Seungcheol cuman nyuruh gue bangunin lo."
Soonyoung menguap malas, "Tanya dulu," ia makin melesakkan wajahnya ke bantal, aduh sumpah, sekarang Chan pengen banget nampol abangnya. "Baru gue ke bawah."
"Woy anjing, lu kebo banget sih."
BAGUS SEKALI!!!!!Chan menjerit senang dalam hati, dia buru-buru berlari ke Seungcheol yang sudah berdiri di ambang pintu kamar, sedangkan Soonyoung cuman menatap Seungcheol malas. "Tuh bang, dia engga mau gue bangunin!" lapor Chan sambil menunjuk ke arah Soonyoung.
Sekarang, kalau diperhatikan lagi, kondisi Soonyoung sebenarnya sedikit memprihatinkan.
Cowok itu, dengan ilernya yang masih terpampang jelas, mengucek matanya dengan kasar. Oke, jangan lupakan rambut acak-acakkannya serta sweater hitam yang entah kenapa kelihatan sudah buluk, masih terbaring di kasur dengan wajah yang menyedihkan.
Sayangnya tidak terlalu menyedihkan untuk tidak disemprot Seungcheol.
"Mentang-mentang hari Sabtu, tidur seenak jidat," Seungcheol mulai menggerutu, menghampiri kasur Soonyoung dan kemudianㅡ
BUGH.
"AW!"
ㅡmenepuk jidat Soonyoung dengan keras.
Yang otomatis sukses membuka mata Soonyoung karena kesakitan. Plus gerutuan yang dilontarkan Seungcheol setelahnya makin memperparah sumpah serapah yang dilontarkan Soonyoung. "Nih, biar jidat lo makin keenakan!"
Chan terkikik, menyahut dengan enteng, "Mimpiin Wonwoo mulu ya lo, bang."
Celetukan itu ternyata sukses membuat Chan harus rela mendapat lemparan bantal tepat mengenai wajahnya. Pelakunya sendiri tidak lain dan tidak bukan adalah si pacar Wonwoo. Yaitu abangnya.
"Idih," Seungcheol mencibir, kini ia sudah duduk di samping Soonyoung, "Jadi lu kebo gini gara-gara keenakan mimpiin Wonwoo toh?" tanyanya dengan nada menggoda.
Nah, sekarang Seungcheol yang mendapat lemparan bantal.
"Kenapa sih, harus nyambung-nyambungin ke Wonwoo?"tanya Soonyoung jengkel, beringsut malas dari tempat tidurnya dan mengecek ponselnya. Memang ya, remaja-remaja jaman sekarang, bangun tidur bukannya bersyukur sudah diberikan nafas, malah ngecek hape.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpangan Cinta ㅡ soonwoo
Fiksi Penggemarsoonyoung loves wonwoo. and how about wonwoo? yeah, he does too. And that's the tea. [ A Copyright by Helen Carolyn. 2018 ] [ 13rd June, 2018. ] [ this fanfiction is in bahasa ] [ have gotten #1 in soonwoo, #2 in kwonsoonyoung, #2 leechan, #15 scoup...