Sebelas

1.3K 186 35
                                    

Chan enggak pernah tahu kalau abangnya, Soonyoung, ternyata punya bakat terpendam menjadi seorang aktor.

Karena jiwa-kedramatisannya.

"Terus, lo jawab apa?"tanya Chan setelah Soonyoung bercerita bagaimana momen-pengungkapan-perasaan-Wonwoo kemarin sore. Soonyoung tersenyum, membalas Chan dengan lontaran pertanyaan, "Jawab apaan?Lagian, Wonwoo cuman bilang begitu. Sama sekali enggak ada kata-kata untuk nembak gue."

Dan gue kecewa. Soonyoung membatin.

Salahkah dia untuk berharap lebihㅡbahwa saat itu juga Wonwoo akan menembak dirinya?Alih-alih hanya malah mengatakan maaf, Kwon, tapi kalau lo mau pergi sekarang juga, gue maklum. Karena gue enggak normal. Cuman gimana, gue memang sesuka itu sama lo.

Rasanya, Soonyoung ingin menangis sekarang mengingat kata-kata Wonwoo. Dia enggak pernah tahu kalau disukai balik oleh gebetan ternyata bisa sebahagia ini.

Sedangkan, Chan, yang masih setia duduk di sampingnya, menatap Soonyoung heran. "Terus, kenapa lo sedih gini, bang?Bukannya harusnya lo seneng?"tanya Chan penasaran. Kalau Chan ada di posisi Soonyoung, ya dia pasti bakal senang!Kemungkinan untuk disukai Wonwooㅡyang juga memiliki 'bagian' yang sama dengan Soonyoungㅡitu sangat kecil. Bukannya abangnya itu harusnya bersyukur?

"Gue bersyukur, kata siapa enggak?"

Balasan Soonyoung itu membuat Chan berdecak heran. "Mana ada orang yang bersyukur, tapi mukanya sedih,"balas Chan.

Ah tau deh. Kayaknya Chan sudah lupa dengan apa yang dikatakan Soonyoung beberapa menit lalu.

Lihat, kan?

Bahkan Chan juga enggak menyangka kalau Wonwoo juga gay. Sama seperti Soonyoung.

"Tapi bang,"nada suara Chan terdengar serius, dan sorot matanya mulai melunak. "Kalau memang kalian beneran sesuka itu satu sama lain, gue bakal support kalian."

Soonyoung terdiam.

"Mau lo straight atau gay, itu enggak bakal ngubah Kartu Keluarga kita. Lo tetap anak dari mama dan papa, juga kakak dari seorang laki-laki rupawan yaitu gue,"Chan menjelaskan sembari menepuk pundak Soonyoung pelan. Soonyoung mendecih saat mendengar sematan pujian yang dilontarkan adiknya itu. "Dan jangan takutan napa. Lo juga belom nyoba, kan?Pacaran sama Wonwoo?Mubazir loh, cowok kayak Wonwoo disia-siain,"tutup Chan.

Mubazir.

Mubazir.

Mubazir.

Mubazir.

Sampai sekarang, saat jam sudah menunjukkan jam 12 di ponsel Soonyoung dan langit sudah gelap, Soonyoung masih mengulangi kata itu. Mubazir.

Soonyoung menghela nafasnya, lalu menenggelamkan kepalanya pada guling kesayangannya. Udahlah, dia mau tidur saja. Barangkali, setelah terbangun nanti, kepenatan itu bakal hilang dengan sendirinya.

Kalau begitu, selamat malam, Kwon Soonyoung.

Psst, semoga Wonwoo enggak mampir ke mimpimu ya!

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

"Bang."

"Bang, bangun."

"BANG SOONYOUNG, BANGUN!"

"BANG SOONYOUNG, WOY BANG!!!!!"

BUGH.

Simpangan Cinta ㅡ soonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang