🌪

12 1 0
                                    

Akhirnya Seo Yeon tertidur. Taehyung bangun dan pergi ke kamar mandi dengan berjalan pelan pelan. "Aahss kenapa bisa sesakit ini sih? " Selesai ke kamar mandi taehyung kembali ke kasurnya. Dia duduk perlahan. Lalu teringat Seo Yeon. Dia pun ke kamar kakaknya itu dimana Seo Yeon tidur. Membuka pintu kamar pelan dan melihat keadaan Seo Yeon.

Senyum lebar taehyung lakukan karna sedang melihat Seo Yeon tidur dengan tenang namun selimutnya tidak menyelimuti badannya dengan sempurna. Taehyung pun masuk ke kamar itu dan membenarkan selimut Seo Yeon. "Hm.. " Sambil sedikit mengelus rambut Seo Yeon. Taehyung kembali ke kamar nya dan lanjut tidur lagi.

"Aah sangat menyebalkan aku gabisa tidur dengan nyaman karena luka ini. Hmm untung aja orang nya udah ketangkep. Ahh cantik... " Taehyung sedang berbicara tentang pelaku tersebut namun di akhir kata"nya dia beralih tentang Seo Yeon. Yah, dia langsung mengganti bayangannya ke Seo Yeon.

Taehyung memejamkan matanya dengan sedikit senyum.
.
.
.
.
.
Pukul 5 pagi.
Titit titit titit...  Alarm di HP Seo Yeon berbunyi. "Eaahh... Hmm" Masih merem namun tangannya mencari keberadaan HP nya itu. "Mwo...! Aku harus siap siap" Seo Yeon mandi dan ganti baju dengan cepat. Lalu dia ke kamar taehyung. Terlihat taehyung sedang menonton TV. "Taehyung... Aku pulang dulu ya" Kata Seo Yeon yang berada di ambang pintu. "Lah, kenapa pulang sepagi ini, kamu belom sarapan Seo Yeon" Kata taehyung dari tempat tidur nya. "Aku harus sekolah... "
"Hmmptt pftt.. Aahahahaa... Seo Yeon... Seo Yeon.. Sini dulu deh"

"Taehyung ga ada waktu... "
Berjalan ke taehyung.
Taehyung mengambil HP nya. "Nih.. "
"Mwoya.. ?" Melihat layar HP taehyung.
"Eh? Ee.. Ehheheh"
"Hmm.. Meski pun aku sekolahnya online aku tau kalau hari minggu itu libur Seo Yeon... Apa kamu lupa hari ya, "

"Ahaha nee aku lupa klo sekarang hari minggu... "
"Setidaknya hal itu bisa membuatmu mandi lebih cepat ahaha"
Seo yeon langsung mengingat hari pertamanya di rumah ini. Yah, makan sebelum mandi.

Blush..
Merah seperti tomat. Seo Yeon sangat malu pada pacar nya ini. "Taehyung.... "
"Iya iya jangan cemberut... Masih pagi.. Udah mandi jadi makin jelek klo cemberut tau... "
"Jadi aku jelek? "

"Iya"
"Jahat" Suara datar.
"Senyum dong... "
Muka cemberut Seo Yeon berubah menjadi senang saat taehyung memintanya tersenyum.
"Nah kan cantik"
"Ah udahlah... Aku mau buatin kamu bubur yah"
"Jangan bubur.. Aku bosan... "
"Hei, kamu masih sakit, kamu kuat emang makan selain bubur eoh? "
"Taehyung kuat" Seperti anak kecil
"Hmm.. Mulai deh nih.. Nggak harus bubur dulu. Nanti kenapa napa aku yang susah" Meninggal kan taehyung yang ingin mengatakan sesuatu.

Taehyung sibuk dengan televisi nya sedangkan Seo Yeon sibuk dengan dapur. "Ah, aku belom mengerti semua ini. Ah.. " Mengambil HP yang berada di sakunya. Membuka Google. 'Cara membuat bubur enak' itulah yang diketik Seo Yeon di pencarian. Seo Yeon mencari di google karena dia ga pernah masak yang namanya bubur selama dia sendiri tanpa orang tua. Apalagi ini untuk orang sakit. Jadi Seo Yeon sangat memperhatikan hal ini. Ehmm sebentar... Seo Yeon memperhatikan? Ga salah? Hm.. Mungkin karena cinta.

30 menit kemudian...
"Taehyung ahh.. "
"Hm? " Mengarahkan pandangannya dari televisi ke pintu yang membuka dan sekarang perempuan membawa nampan dan makanan diatas nya.

"Bangunlah... "
Taehyung bangun dan menyandarkan tubuhnya.
"Apa bisa makan sendiri? "
"Enggak"
"Aku akan menyuapi mu. Entah kamu benar atau bohong, a' "
Sesuap bubur masuk kedalam mulut taehyung. Taehyung mengecap rasa bubur itu. "Hm Massitaa"
"Siapa dulu dong... "
"Aah ini bubur beli kan yaa"
"Hah? Mwo..? " Mengerutkan keningnya lalu menaruh bubur itu. "Makan sendiri"
"Ehehe.. Baper nih"
Manyun
"Aku udah bikin susah susah dibilang beli"
"Baiklah aku akan makan sendiri" Taehyung menyendok bubur itu. Dalam cemberut nya, Seo Yeon iba melihat taehyung. Lalu mengambil mangkuk bubur itu dan menyuapi nya lagi.
"Eh? Hmm" Senyum
"Habis ini aku akan mengganti perban di luka mu itu" Kata Seo Yeon sambil memberikannya minum air putih.
.
.
.
Makan pun selesai. Seo Yeon membawa nya ke dapur dan mencuci piring itu agar tidak menumpuk. "Hh... Serasa jadi istri klo kek gini, untung dia lagi sakit klo nggak udah aku tinggal dari kemaren" Bawel nya.

Kembali ke kamar taehyung dengan membawa kotak p3k.
"Misi... " Dia membuka baju taehyung, dan mulai melepas perban yang sudah kotor itu. Seo Yeon yang sedang mengganti perban itu dilihat terus oleh taehyung. "Baik cantik perhatian, sempurna" Dalam hati taehyung sambil menatap Seo Yeon.

Other side
Rumah jungkook.
Tok tok tok.
"Hm siapa pagi pagi udah bertamu? "
Membuka pintu.
"Ahh kau...masuk aja"
"Kamu baik baik aja kan? "
"Masuk dulu... "
Tamu di pagi hari itu adalah Jimin.

Flashback on.

Pukul setengah 5 pagi jimin udah rapi. Semalam dia hanya memikirkan jungkook. Mungkin dia sudah menganggap jungkook adalah sahabat terhebat yang dia punya meski dia tidak pernah mengakuinya di hadapan jungkook. "Aku tidak tenang sebelum bertanya ke dia" Memakai jaket dan menggunakan motornya melaju kerumah jungkook.

Flashback off.

"Kamu mau minum apa? "
"Gausah aku perlu bicara sama kamu"
"Hm ne... "
"Jungkook, aku mulai merasakan perubahan dirimu menjadi jahat hanya karena Seo Yeon"
Jungkook menatap intens jimin namun tatapan nya itu sedikit berubah menjadi bertanya tanya. "Lalu? "
"Tolong lepasin aja si Seo Yeon, dia juga hanya menganggapmu shabat sama kayak aku. Aku gamau hanya karena kemauanmu yang ini ga tercapai kamu hancur kook... Aku gamau"

"Jimin, hilangkan kata sahabat antara aku dan Seo Yeon. Aku akan memilikinya... " Senyuman nakal dan tawa. "Jungkook sadarlah... Jangan seperti ini... Aku susah kalau kayak gini... "
"Aku akan mendapatkannya... "
"(Hm.. Gagal kayak nya) Jungkook!"

"Jimin, kamu sahabat aku kan? Kenapa kamu gak mendukung ku sama sekali eoh? "

"Karena ini salah. Aku ga biarin temen ku sendiri ke arah yang salah,.. Apa kamu mengerti? "

"Apa yang salah sih jika aku sama Seo Yeon eoh? Apa jangan jangan kamu juga suka sama dia? "

"Jungkook! Apa yang kamu katakan? Ga salah kamu mau berhubungan sama Seo Yeon... Namun, Seo Yeon ga mau sama kamu... Jika seperti ini terus dia akan menganggapmu seperi parasit, yah mengganggu"

Jungkook berdiri kesal. Memberikan satu pukulan di perut jimin.

"Agh.. " Memegang perut nya.
"Apa kau bilang hah? Parasit? Iya? "
Satu pukulan lagi namun lebih keras.
"Jung...kook.. "
Hari ini, pagi ini, mereka bertengkar hebat. Merasa ini semua salah, jimin menguatkan tubuhnya dan menyerang sahabat nya itu. Jimin memukul pipi jungkook. Disudut kiri bibir jungkook langsung berdarah. Jungkook tidak menghiraukan nya. Menyerang jimin lagi dan mengenai mata jimin.

Ahh gabisa bayangin gimana mereka klo kek gitu.

Pertengkaran mereka membuat rumah jungkook sangat berantakan.

15 menit kemudian mereka sama sama berhenti. Mereka duduk di sofa dengan jimin sedikit menangis.
"Aku udah merasa kalau akan seperti ini, kita akan berantem hanya karena berbeda opini, aku udah gak bisa lagi membuatmu sadar. Sekarang ini semua masalah mu. Aku gak akan ikut campur. Aku pulang" Jimin pulang dengan sedikit lemas. Lebam dan berdarah terlukis di wajah tampannya itu.

Memakai helmnya lalu melaju pulang.

"Aghh.. "
Memegang kepalanya dan sedikit menarik rambutnya itu.

Seo Yeon pov

Saat ini aku sedang mengganti perbannya. Sedikit aneh saat aku membuka bajunya itu. Setelah selesai mengganti perban, aku menatap taehyung yang ternyata menatap ku sedari tadi. "Mwoya? " Tanyaku. "Aniya" Jawabnya dan diakhiri senyuman. "Berbaringlah lagi... Sudah kamu istirahat jangan sampai luka lagi, arraseo? " Aku membaringkan tubuhnya dan setelah membaringkan nya aku menuturnya sambil membereskan kotak p3k. Lalu aku mengembalikan kotak itu semula.

Aku ke ruang TV. Mengambil cemilan dan mulai menonton siaran. Saat itu aku sedang melihat variety show.




















Story Of My Love :KTH or JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang