[vingt-huitième]

641 163 25
                                    

[ sim speaking ]

Kantin masih lumayan ramai. Kelasku selesai pukul sepuluh, tapi karena Ava baru bisa ke sini jam setengah satu, aku menunggunya.

Menunggu untuk Ava rasanya tepat. Aku tidak perlu lagi meragukan apa pun. Percakapan dengan Diana kemarin membuatku sadar kalau aku memang hanya berlari menjauh, berusaha melupakan Ava. Sekarang, aku ingin yakin.

"Hei."

Ava sudah berdiri di sebelahku tiba-tiba saja. Aku membalas sapaannya. Dia terlihat lebih kurus dari yang terakhir kuingat.

"Kok lo keliatan kurus banget?" Aku memperhatikan wajahnya. Tulang pipinya lebih menonjol dari yang kuingat. "Lo jarang makan pasti."

"Nggak ah, biasa aja kok." Ava menyentuh pipinya. "Gue makan tiga kali sehari kok, tenang aja."

"Lo harus makan yang banyak ya. Awas lo."

"Kok lo jadi bawel sih?" Ava mulai kelihatan kesal.

Aku tersenyum. "Iya, Va, gue bawel. Kan gue kangen sama elo."

Wajah Ava memerah. Dia lalu beranjak dan membeli makanan. Setelahnya, barulah aku yang membeli makanan.

Kami makan dalam diam. Aku terus memperhatikannya. Entah kenapa aku merasa begitu kangen padanya.

"Apa, Sim?" Ava menggeser mangkoknya ke samping. "Lama-lama habis gue lo liatin terus."

Aku menyeringai. "Kan kita udah lama nggak ketemu, Va."

"Ya terus?"

"Ya terus gue kangen."

Ava tersipu, tapi lalu memasang wajah jutek. "Alasan."

"Tapi emang gitu, eh. Kita kan jarang ketemuan. Emang salah kalau gue kangen?"

"Iya deh iya."

"Kita kebanyakan tugas nih, jadinya jarang ketemu."

"Kita kan emang ke sini buat sekolah, Sim, bukan buat ketemuan tiap hari."

Aku memperhatikan Ava. Entah kenapa dia sedang sensi hari ini.

"Lo kenapa sih Va? Lo jadi sensian gini kenapa?"

"Apa sih, gue nggak kenapa-kenapa juga."

Aku menghela napas. "Va."

"Nggak, Sim." Ava berdiri. "Gue duluan. Sorry. Gue lagi banyak tugas."

Aku menghela napas. Ava sekali lagi menjauh. Kali ini, bahkan, aku merasa dia benar-benar lepas dari tanganku.

As The Sun Goes DownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang