[trente-sixième]

610 149 30
                                    

[ sim speaking ]

Aku menunggu Ava menyambut uluran tanganku dengan perasaan campur aduk. Apakah dia akan menerimanya?

Ava terdiam di sana, terlihat ragu. Entah apa yang ada di dalam pikirannya.

"Lebay, Sim," ujarnya kemudian.

Tapi dia tetap meraih tanganku dan duduk di sebelahku. Semoga saja, hari ini akan jadi baik.

"Gimana menurut lo, Va?" Aku menatap langit yang makin gelap.

"Semua matahari terbenam cantik."

"Gitu ya? Sayang analogi lo bikin gue benci matahari terbenam."

Ava lama tidak menyahut. Aku menoleh, mendapatinya sedang merenung.

"Gue juga," Ava menghela napas. "Apalagi waktu kemarin kita terbenam. Astaga, gue jadi benci."

Aku tersenyum. "Makanya, mending kita terbit lagi, Va. Gue nggak mau kehilangan lo. Gue nggak bisa."

"Ini... ada hubungannya sama matahari lo yang dulu terbenam?"

Aku hanya mengangguk. Mungkin aku harus memberitahukan soal itu pada Ava.

"Siapa, Sim?"

"Timothy. Orang yang bikin gue pengin dipanggil Sim biar bisa samaan; Sim dan Tim, lucu kan?"

"Siapa... Tim?"

Aku menghela napas panjang sebelum menjawab, "Sahabat gue pas SD. Dia pindah sekolah pas gue kelas lima dan sejak itu gue belum pernah ketemu dia lagi."

Ava diam, lama, tidak kunjung menyahut.

"Mungkin sekarang," sahutku akhirnya, "lo bakal paham kenapa gue nggak mau lo lepas dari tangan gue."

As The Sun Goes DownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang