[trente-deuxième]

607 140 5
                                    

[ sim speaking ]

Ava terlihat terkejut saat aku sampai. Melihatnya lagi setelah sekian lama benar-benar membuatku grogi. Aku baru sadar, sebegini besar aku merindukannya.

Aku kangen Ava yang selalu mengucapkan hal-hal lucu--atau receh, karena biasanya hanya aku yang tertawa. Ava yang selalu berpura-pura tidak mau padahal mau. Ava yang selalu gampang digoda.

Aku kangen Ava sebagai sahabatnya, dan tanpa bisa kucegah, sebagai orang yang menyukainya.

"Hei," katanya sambil mendekatiku. "Lo ngapain ke sini?"

"Pengin aja?" Aku menyeringai. "Lagian kita kan emang udah jarang ketemu. Daripada janjian, yang bakalan susah banget nyari waktu luang, mending gue samperin pas lo di kampus."

Ava memutar matanya. "Astaga, terserah elo. Gue ada tugas nih, harus kelar."

"Nggak apa-apa. Gue tunggu. Habis itu lo mau ke mana?"

"Balik, sih."

"Ikut gue yuk, bentar aja."

Ava diam. Dia pasti sedang mempertimbangkan ajakanku.

"Omong-omong, tugas lo belum kelar, kan? Gue nggak diajak masuk nih?"

Ava melengos. "Iya deh, nanti gue ikut. Dah yuk, masuk."

Aku mengikuti Ava dengan hati senang. Semoga rencanaku bisa berhasil.

As The Sun Goes DownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang