[quatorzième]

790 207 27
                                    

[ sim speaking ]

Aku memang sengaja memesan bunga itu untuk Ava. Pesannya juga terlalu sederhana. Tapi Ava harus tahu itu.

Dia sangat spesial bagiku.

Kalau ditanya, jujur, aku tidak mau merusak hubungan kami. Entah apa yang akan terjadi kalau aku menyukainya. Memang aku sempat merasa demikian, tapi aku ragu. Apalagi kalau Ava tidak merasakan hal yang sama dan kami malah menjauh gara-gara itu.

"Lo ngapain ngirim gituan?" Ava bertanya lirih. "Kita bakal kuliah di tempat yang sama. Kita bakal ada di kota yang sama. Terus kenapa?"

Aku berhenti dan menatapnya. "Gue cuma pengin lo tau aja. Lo spesial buat gue. Banyak temen cewek gue, tapi yang deket dan bikin gue nyaman, cuma elo. Lo sahabat terbaik yang pernah gue punya."

Wajah Ava memerah. Kami terdiam lama, tidak tahu apa yang harus dikatakan.

"Lo... juga spesial buat gue, Simothy."

"Semoga di Jogja besok, kita tetep deket ya, Va."

Ava menunduk sebentar, lalu tersenyum. Beda dari biasanya, kali ini, senyumnya terlihat dipaksakan. "Semoga."

Setelahnya, kami kembali berbaur. Tapi Ava jadi tidak seceria itu.

Apakah aku melakukan kesalahan?

As The Sun Goes DownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang