Syila yang baru pulang dari kuliahan dengan berjalan kaki, diomongi ibu-ibu yang lewat.
Mereka menyindir, "Tuh, liat, Bu. Syila 'kan dari Korea, pasti dia nyari pekerjaan yang gak-gak, Bu."
"Emang iya, Bu? Padahal kata Bu Devan, dia ama sodaranya pergi kesana cuman buat jalan-jalan kok. Anak saya aja dikasih oleh-oleh dari sana sama Syila."
"Halah, palingan dia pengen nyuri barang Ibu kali ya. Yah, namanya juga anak pungutan,"
Apa? Anak pungutan? Dasar Ibu pungutan!
"Ehm, maaf, Bu. Lagi pada omongin apa ya?"
"Heh! Kamu jangan sok baik deh, kamu ngomong yang bener, kalo kamu itu anak pungutan, ya 'kan? Ayo ngaku!" Ibu itu menarik tangannya dengan cakaran kukunya yang membuat kulitnya lecet dan berdarah.
"Heh! Bu Devan udah ngomong kalo kamu ini bukan anaknya,"
"Kata siapa sih, Bu? Saya ini anak kandungnya," bela Syila.
"Halah! Kamu bohong!" Ibu itu menampar Syila keras.
"Heh! Kamu nanya Ibumu ya, kalo itu bener, kamu harus keluar dari komplek ini! Ngerti?" Ancam Ibu itu, Syila hanya mengangguk sambil menangis menatap mereka. Kemudian Syila pergi menuju rumahnya.
Mak Devan menghampiri Syila.
Mak Devan memegang mukanya, "Ya ampun, pipimu kok lebam?"
Mak Devan melihat ada Ibu-Ibu yang lagi omongin mereka.
"Yaudah, yuk kita masuk. Gak enak diliatin orang," Mak Devan membawanya masuk ke dalam rumah.
Mak Devan membawa semangkuk air panas dan kain, kemudian ia celupkan kain itu dan kain itu di pipi Syila yang lebam itu.
"Aduh, Mak. Panas,"
"Entar juga sembuh kok," senyumnya.
Akhirnya Syila memberanikan diri untuk bertanya.
"Ehm, Mak. Apa bener yang dikatakan Ibu-Ibu itu kalo aku ini anak pungutan?"
Mendengar pertanyaan Syila, Mak Devan menghentikan kain yang dipegangnya.
"Mak?"
Mak Devan mengangguk. Syila kaget.
"Kenapa Mak gak bilang ama Syila hm? Syila gak bakal marah kok,"
"Mak takut ngebilang ini ke kamu, adik-adikmu pun udah pada tau juga,"
"Maapin Mak ya," Mak Devan memeluk Syila dengan tangisan.
"Iya Mak,"❤
Syila POV
Gue merasa lemas ketika gue sampai di kamar bercat pink-putih. Dari kecil, gue emang tinggal dirumah ini. Tiba-tiba, gue nekat buat pergi mencari orang tua gue, tapi gue gak ada alamat buat nyari keberadaan mereka. Gue harus bertanya sama Mak Devan.
Gue melihat Mak Devan lagi membaca buku dari rak di kamar Mak Devan, gue membuka pintu dan mengintip. Mak Devan selesai membacanya, gue balik lagi ke kamar gue, Mak Devan pergi dari kamarnya menuju dapur. Gue masuk ke kamar Mak Devan dan mengunci kamar itu. Gue liat buku di rak besar itu. Ketika gue mencari sesuatu di buku lain, tiba-tiba ada kertas yang jatuh di kaki gue dari buku yang gue liat. Kertas itu bertulis...
Mungkin ini sebuah petunjuk agar gue bisa nyari orang tua gue, buktinya aja, ada alamat di kertas itu. Yah, gue yakin banget, itu pasti petunjuk buat nyari orang tua gue. Akhirnya gue keluar dari kamar Mak Devan dan pergi ke kamar gue. Gue masuk dan mengambil salah satu celengan dari 3 celengan, ketika gue angkat dari atas ke bawah, sepertinya duitnya sangat banyak. Oke, gue banting.Satu...
Dua...
Tiga...
Prrraaannnggg!!!
Celengan itu telah pecah dan bener dugaan gue, duitnya banyak banget.
Gue mungutin duit itu dan menghitung duit itu, dan duit yang udah gue hitung itu sebesar sembilan ratus lima puluh ribu, ditambah dengan lima puluh ribu dari dompetku, udah sejuta! Omegot, gue baru dapet duit segede ini!
Oke, gue akan kesana dengan motor gue, setelah gue liat alamat di kertas itu, gue salin di Waze, ternyata gak jauh dan hanya sejam jika naik motor. Oke, besok gue harus kesana dengan motor pagi sekali.❤
Saturday, 05.45 A.M
Gue bangun, kemudian gue merapikan kamar lalu mandi. Selesai mandi, gue mengganti baju dengan baju garis dan celana biru dongker. Gue pakai kaos kaki pendek dan sepatu sneaker. Kemudian gue ambil 5 baju, dompet, hape, earphone, juga buku cerita di tas yang tidak terlalu besar. Gue ambil kunci motor, kemudian keluar dan mengunci pintu kamar gue berlari keluar dan menyalakan motor. Kemudian gue berangkat.
*Syila POV's End❤
Author POV
Pukul setengah 7, semua anggota keluarga di rumah Mak Devan mencari Syila.
"Syila... Syila... Lu dimana?" Teriak Irine, Irene pun juga berteriak.
"Oh, baiklah. Kami akan memberitahu pada Mak Devan, makasih." Ucap Irene di telponnya.
"Gimana, Ren," tanya Mak Devan.
"Ehm, kata Cykha... Dirumahnya gak ada," lapor Irene.
"Di rumah Nek Calista juga gak ada Syila, Mak," sambung Irine yang membuat semua terkejut. Tidak ada Syila dimana-mana.
"Di kuliahan Syila gak ada juga, Mak," sambung Erinna ketika ia menanyai temannya lewat telepon.
"Ya ampun, dimana Syila?"❤
Setelah Syila sampai di jalan itu, Syila mencari rumah itu. Tapi ketika ia sampai, hanya panti asuhan. Apakah ini hanya jebakan?
Tiba-tiba ia dikagetkan oleh seseorang, orang itu menepuk bahunya.
Syila menoleh, "Mas Tae?"
"Syila?"
Mereka bersalaman, "Gak lama ketemu, Mas. Gimana kabarnya?"
"Kabar Mas baik kok," jawab Taehyung sambil tersenyum.
"Betewe, lu ngapain disini hm?" Tanya Taehyung.
"Gue... Mau nyari alamat ini, tapi gak ada rumah disini, cuman panti asuhan doang," Syila ngasih kertas itu ke Taehyung.
"Oh, gue tau kok, ayo ikut gue,"
Mereka berjalan sambil mengobrol, ketika mereka masuk gang, Syila memberanikan diri buat bertanya.
"Ehm, Mas?"
Taehyung menoleh.
"Syila boleh nanya gak?"
Taehyung mengangguk.
Syila menghela napas, "Mas kenapa mutusin Irene?"
Pertanyaan itu membuat Taehyung langsung diam.
"Kenapa nanya kek gitu? Lu tau darimana?"
"Yah, gue tau aja,"
Taehyung menggeleng, "Gak, gak ada apa-apa."
Ketika mereka sampai, rumah itu kosong.
"Kita udah sampai..."
"Kok kosong?"
"Iya, rumah itu pemiliknya udah meninggal, hanya untuk mencari anaknya itu. Yang bernama Nasyila, dan itu lu 'kan?"
Syila mengangguk.
"Mereka mencari lu 2 tahun sebelum meninggal. Rumah ini dijual dan belum ada yang beli."
Syila menangis karena orangtuanya telah meninggalkan mereka.
"Gue gak tau mereka ninggalin gue hiks, dari kecil gue diasuh oleh Ibu angkat gue yang gue anggap Ibu kandung hiks..."
Taehyung mengelus punggungnya, "Sabar ya, Syil, mereka udah tenang kok," hibur Taehyung dengan senyum tampannya.
"Makasih ya, Mas," mereka kembali dan menuju kerumah Taehyung.
"Syil, lu gak balik hm?"
"Untuk hari ini gak,"
"Lu bisa kok tinggal dirumah sebelah itu, itu rumah orangtua gue, gue gak mau jual rumah ini,"
"Makasih, Mas,"
Taehyung membawanya kerumah orangtuanya.
"Nikmatilah dan ini kuncinya," Taehyung memberinya kunci.
"Makasih ya, Mas."
"Iya, sama-sama,"Akhirnya, Syila tinggal dirumah orangtua Taehyung.
Lanjut qaaaaaa...
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga KPOP Love is Comeback
Hayran KurguKeluarga ini comeback egen dengan cerita yang ngakak. Mau tahu kisahnya? Lanjut baca dan jangan lupa vote ya?