Mini Kripikpasta (1)

134 38 42
                                    

Mungkin, otak author sedang encer buat update story baru. Tengah malam bisa-bisanya aja ngetik sendiri.

Hantu?

Bukan -_- udahlah lupakan! tak perlu dibahas😴

Setiap hari, aku dibuat pusing oleh tangisan adikku yang masih bayi. Beberapa kali aku dibuat sebal karena saat mengajaknya bermain ia malah menangis, alhasil ayah dan ibuku menyalahkanku. Hingga suatu hari, saat ibuku pergi ke swalayan aku disuruh menjaga dan menyuapi adikku. Kali ini ia tak menangis lagi, karena buburnya sudah ku campur dengan pecahan kaca.
-Jffthkllr

Di daerahku, ada urban legend yang melarang seseorang untuk bercermin pada tengah malam. Banyak yang mengatakan kalau bayangan dalam cermin dapat bergerak sendiri meskipun orang yang bercermin tidak, hingga kasus yang terparah ada seseorang yang tewas mengenaskan di depan cermin. Karena penasaran, aku pun mencobanya. Ternyata urban legend tadi hanya bohong, bayangan di cermin diam meskipun aku yang bergerak.
-Jffthkllr

Malam ini, aku telah sampai di lereng setelah hampir 5 jam perjalanan mendaki. Aku dan ketiga temanku memutuskan beristirahat sebentar di sebuah pos. Hingga beberapa saat kemudian aku merasa ingin buang air kecil, dan berniat membuangnya di dekat semak-semak. Saat itu kabut cukup tebal, aku tak sadar jika tempatku buang air dekat dengan jurang. Jalan yang licin membuat salah satu kakiku terpleset, aku pun jatuh terguling ke jurang.

Untungnya aku hanya mengalami memar-memar saja,tidak terluka sedikitpun, anehnya aku terjatuh tepat di salah satu pos perkemahan. Mereka yang mendengar suara orang jatuh, langsung menghampiri dan menolongku. Selain ramah, mereka juga baik. Mau membuatkanku secangkir kopi dan tempat untukku menginap semalam.

Esok harinya aku terbangun, dan terkejut bukan main. Di sini tak ada siapa-siapa selain aku dan puluhan batu nisan.
-Jffthkllr

Anak itu terus menangisi keluarganya yang kini bersimpah darah. Beberapa kali ia menyebut namaku disertai umpatan. Aku sangat menyesali perbuatanku, aku yang terlambat menyadari bahwa ia akan menjadi yatim piyatu.

Tiba-tiba otakku terisi ide, segera ku tarik pelatuk pistolku tepat di atas kepala anak itu. Sekarang ia akan bertemu dengan keluarganya lagi.
-Jffthkllr

Aku sangat sedih dan menyesal saat mendengar Mrs. Elvyn, guru kelasku mengalami kecelakaan. Tapi aku sadar, itu salahku sendiri yang tak bisa membedakan mana mobil Mrs. Elvyn dan mana mobil Mr. Henry. Karena keduanya memang memiliki warna dan seri mobil yang sama. Lain kali aku harus lebih cermat dalam memutus selang rem mobil dan membedakan plat mobil.
-Jffthkllr

Story Update!
Last update quickly before entering school :)

Yang baca jangan lupa tinggalkan jejak. Baik saran ataupun kritik. Mau bully juga ga papa. Karena authornya sendiri juga masih amatir :v

Sekali lagi ya, lebih baik dibaca dan tidak divote. Daripada diboomvote tapi sebenarnya tidak dibaca, itu tak lebih dari sekedar menghargai 😀

Thx.

Ttd.
Rio Setiawan

Creepypasta Horror Story IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang