Hitori Kakurenbo

75 3 0
                                    

Selamat malam para pengguna Wattpad :)
Malam ini untuk pertama kalinya saya update setelah 3 bulan lebih vakum.
Ada yang kangen sama saya?:v

Lumayanlah, setelah lama ga nulis lagi. Jadi agak kaku wkwk...

Beberapa challenge bergenre horor tersebar secara viral di internet. Tidak sedikit dari mereka yang melakukannya dan mengunggah hasil rekaman mereka ke Youtube. Sebagian dari mereka ada yang menganggap jika challenge yang mereka lakukan berhasil, karena entah halusinasi atau hanya sebuah rekayasa seklebet bayangan dalam video yang mereka unggah. Sebagian pula mengatakan jika challenge tersebut hanya hoax, karena dalam video yang mereka unggah tak ditemui apa-apa. Padahal jelas, jika tujuan mereka hanya mencari adsense saja.

Beberapa artikel dan informasi ku dapatkan dari internet, garis besar yang disampaikan hampir semuanya sama, dan kedengarannya tak ada satupun challenge yang menarik untuk ku coba sendiri. Aku bahkan membaca obrolan tanya jawab mengenai bloody mary di Kaskus. Tapi, challenge bloody mary rasanya terlalu mainstream untuk dilakukan. Hingga ku temui seseorang dengan username Anonymous bercerita secara panjang lebar tentang keberhasilannya dalam melakukan challenge hitori kakurenbo, sebuah tantangan untuk bermain petak umpet secara sendirian. Puluhan user lain secara serentak menghujaninya puluhan pertanyaan dalam 10 menit.

Sang pengguna username Anonymous mungkin kewalahan dengan pertanyaan yang terus membanjir, sebuah pesan berisi nomor Whatsapp dikirimkan. Bermaksudkan berbalas chat untuk lebih mudah dan personal.

Kebetulan saja, beberapa pesan teks dalam chat tidak ditulis dengan bahasa yang baku. Beberapa bahkan ditulis dengan ejaan yang tidak sempurna. Membuatku malas menggulirkan layar ke bawah untuk melihat history obrolan terdahulu para pengguna Kaskus.

12 digit angka yang tertera dalam chat username Anonymous ku salin dan ku simpan sebagai kontak.

Aplikasi Whatsapp memperbarui kontak, di sana tertera kontak yang sengaja tak ku beri nama. Kontak itu ku periksa, menampilkan profil Whatsapp tanpa display picture. Profil itu sedang online sekarang.

"Hey Anonymous, ku dengar kamu telah berhasil memainkan petak umpet sendirian. Bisakah kau berbagi pengalaman dan berbagi cara bagaimana cara memamainkannya?"

2 menit berselang, pesan balasan tak kunjung ku terima. Profil Whatsappnya ku periksa kembali, dan nampaknya ia masih aktif. Terlalu banyak wartawan bertanya, pikirku. Dan benar saja kemungkinan dugaanku, pesan balasan baru ku terima sekitar menit ke 5.

"Hey, beberapa menit yang lalu aku membagikan pengalamanku di Kaskus. Sebaiknya kau membuang waktu untuk menggulirkan layar ponselmu, daripada hanya menunggu pesan balasan dariku. Lihatlah puluhan pertanyaan membanjiriku setiap menitnya."

Sepertinya benar, menunggu balasan pesan darinya akan menyita banyak waktu. Jika aku membutuhkan 12 jawaban, itu artinya aku harus sabar memerika ponsel 1 jam penuh. Maka, aku beralih kembali ke aplikasi browser untuk membuka kembali laman Kaskus.

Beberapa akun username baru ikut bergabung dalam diskusi, ikut tersambung dan menghujani pertanyaan. Beberapa kali ku gulirkan layar ke bawah untuk melihat history paling awal sejak laman ini terbuka. Hasilnya nihil. Semuanya telah tertimbun oleh pesan baru yang semuanya menanyakan kembali nomor Whatsappnya.

"Hey, lihatlah pesanmu yang terakhir kau kirimkan seperti mustahil untuk ditemukan. Pesanmu telah tertimbun beberapa username baru yang baru saja bergabung."

Aku mengirimkan screenshot pesan diskusi pada Kaskus.

Kali ini Anonymous lebih cepat, tak sampai 3 menit tanda centang 2 itu membiru. Menandakan bahwa pesanku telah dibacanya. Ia segera mengetik, dan pesan balasan sampai padaku.

"Baiklah, kita akan membuat kesepakatan."

"Kau harus berjanji, bahwa kau akan menanggung sendiri resiko yang nantinya akan kau hadapi."

"Apa kau siap?"

Aku hanya menggeleng heran. Bukankah sebelumnya ia sendiri yang membagikan triknya secara terang-terangkan di Kaskus? Lantas mengapa aku harus membuat kesepakatan yang kedengarannya sangat personal?

Sebuah pesan balasan untuknya ku kirim.

"Apakah ini bersifat personal? Mengapa kita berdua harus membuat kesepakatan? Bukankah sebelumnya trik itu telah kau bagikan secara cuma-cuma di Kaskus?"

Anonymous sekejab langsung membaca, beberapa detik ia mengetikkan sesuatu.

"Aku mewakili kedua pertanyaanmu yang paling ujung. Semua ku iyakan. Tapi trik yang ku bagikan tadi bukan trik yang berhasil ku gunakan kemarin. Aku sengaja melakukannya, untuk melihat seberapa banyak orang yang benar-benar ingin melakukannya. Bukan hanya sekedar ingin tahu. Perlu diketahui jika seorang yang masih terhubung hanya kau. Beberapa yang lain gagal membuat kesepakatan, dan sisanya memilih mengabaikannya. Jadi, apa kau siap?"

Aku bergidik membacanya. Berfikir apakah harus ku lanjutkan atau tidak sesi tanya jawab ini. Atau beberapa hari ke depan aku akan dirubung berbagai macam rasa penasaran. Sebuah pesan balasan ku kirimkan lagi padanya.

"Baiklah. Aku siap. Beri tahu aku trik itu dan aku akan melakukannya sekarang."

Kontak tanpa nama sedang mengetik sekarang. Dalam hati, sebenarnya aku juga masih ragu untuk untuk benar-benar melakukan permainan ini. Permainan ini sama persis dengan mengunci tikus bersama kucing dalam satu ruangan. Dan ibaratnya, aku adalah tikusnya.

Ponselku bergetar 10 menit kemudian, sebuah narasi panjang ku jumpai kali ini. Aku juga sedikit bergidik ngeri, beberapa peralatan aneh harus ku siapkan untuk bermain petak umpet ini.

Jam dinding menunjukkan pukul tepat tengah malam sekarang. Sesuai syarat yang ku baca dari isi pesan tadi. Semua peralatan yang dibutuhkan juga telah ku siapkan, termasuk boneka, beras, potongan kuku, tetes darah, dan garam. Sebuah pisau dapur juga telah ku persiapkan sebagai alat perlindungan.

Semua pintu, jendela, dan tirai telah ku tutup. Semua lampu yang menyala juga telah ku padamkan. Televisi di ruang keluarga ku nyalakan dalam mode static. Entahlah, aku tidak terlalu berfikir banyak tentang persyaratan yang cukup janggal ini. Semuanya hanya berdasarkan keingintahuanku saja.

Boneka yang telah ku persiapkan tadi ku robek, ku ganti isi boneka tersebut dengan beras dan beberapa tetes darah. Tak lupa ku jahit dengan benang berwarna merah, selanjutnya boneka ini ku beri nama Charlie.
Langkah-langkah yang harus ku lakukan juga terasa semakin aneh. Kali ini aku diberi perintah untuk memasukkan boneka Charlie ke dalam bak mandi yang telah diisi air. Aba-aba selanjutnya, aku harus menyebutkan namaku sendiri sebanyak 3 kali. Aku tak berfikir panjang, aku harus segera memulai permainan. Jam dinding telah menunjukkan pukul setengah 1. Dan aku telah membuang waktu tidurku lebih dari 2 jam hanya untuk permainan konyol ini.

Perintah selanjutnya, aku harus mencari tempat persembunyian. Aku tak pernah berfikir jika permainan ini akan berhasil sebelumnya. Hasilnya di luar dugaan. Saat tiba menit kedua, suara langkah kaki berat mulai terdengar menggema di dapur. Suara serak parau basah menusuk tajam telingaku. Aku benar-benar ketakutan sekarang.

Makhluk itu semakin mendekati radius titik amanku. Aku juga tersadar, bersembunyi di bawah kolong meja juga bukan ide yang bagus. Hingga saat semuanya kian memburuk, pintu pemisah antara dapur dan tempat yang ku jadikan persembunyian terbuka dengan sendirinya. Jantungku berdebar tidak karuan, dan kakiku terasa lemas seketika.

Sebuah jawaban harusnya ku tanyakan sebelum permainan di mulai. Bagaimana cara menghentikan permainan ini? Ku periksa ponselku. Kejadian tak terduga membuatku ingin menangis, pemilik akun Whatsapp berinisial Anonymous memblokir kontakku. Aku terjebak sekarang, terjebak dalam permainan di dalam rumah sendiri. Dan sesaat lampu kembali menyala, wajah menyeringai tersenyum lebar tanpa kelopak mata. Sial, ternyata itu hanya bonekaku sendiri.

Bagaimana cerita di atas?
Penulis noob lama ga nulis ya jadi seperti itulah hasilnya.

Sekian dan terima kasih :)

Bagi yang suka puisi juga bisa mampir ke cerita yang ada di profil saya.

Happy reading 😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Creepypasta Horror Story IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang