Bau Singkong Bakar?

100 12 6
                                    

Story update!

Sebuah kabin tua yang reyot dan hampir tumbang, seorang pria yang sedang mencoba menghibur diri ada di dalam sana. Membaringkan raganya dan merasa lelah setelah beberapa menit yang lalu ia mencari jalan keluar dari hutan. Ia merasa celaka, telepon genggamnya tertinggal di dalam mobil. Tak banyak yang bisa dilakukan, selain menunggu fajar dan mencoba mencari jalan keluar lagi.

Ia membangkitkan tubuh dan duduk di ranjang kabin. Menanggalkan rompi jeans dan senapan yang masih ada pada badannya. Kepalanya mendongak ke atas mengamati dedauanan kelapa yang menjadi atap kabin. Bulu kuduknya kini mulai tumbuh merasakan hembusan angin dinding yang masuk melalui celah-celah dinding kabin.

Hari semakin malam, suasana di sekitar kabin semakin sunyi. Tak ada yang lebih terdengar keras selain hanya suara hembusan nafas dan detak jantungnya sendiri. Ia meresahkan segala imajinasi dan halusinasi, berulang-ulang ia berdebat sengit dengan akal sehatnya. Bahkan karena tak terbiasa, pria itu memaksakan untuk tetap terjaga.

Kesendirian membawa pria itu berpetualang jauh menyusuri kesunyian. Detak jantungnya sejalan dengan alur pikirannya. Pria itu menyangkal, ia mencoba bangkit dari rebahan dan melakukan sesuatu untuk mengatasi segala ketakutannya. Tapi ini mustahil, di dalam kabin bahkan tak ada satupun sumber penerangan. Dari salah satu celah dinding kabin yang cukup besar, ia hanya melihat perbedaan kontras gelapnya langit dan hutan.

Ia mengenakan kembali rompi jeansnya, suhu dingin di dalam kabin cukup menusuk pori-pori kulitnya. Ia mencoba membaringkan dirinya lagi, matanya sudah tak cukup kuat untuk terus terbuka. Namun, perutnya meronta meminta diberi asupan. Setengah sadar, hidungnya mencium hambar bau singkong bakar. Aroma itu kian menyengat, membuat nafsu makannya kian bangkit lagi.

Pria itu menuruti nafsunya, ia merasa yakin bau singkong itu tak jauh dari tempatnya kini. Akal cerdasnya menduga bahwa kemungkinan ada sekelompok anak muda yang sengaja bermalam di sekitar sini. Di bukanya pintu kabin, tak lupa ia mengalungkan kembali senapan pada badannya. Pria itu akan mencari sumber dari aroma singkong bakar itu.

Pria itu membatasi jarak langkahnya dari kabin, ia hanya mencari aroma singkong bakar pada radius aman dari tempat kabin itu berada. Ia berkeliling berkali-kali, hasilnya tetap nihil. Tak ada bukti api unggun, tenda, ataupun singkong bakar itu sendiri. Dengan perasaan cukup kecewa, akhirnya pria itu memilih kembali ke dalam kabin. Dengan terpaksa ia menerima, bahwa ia harus tetap tidur meskipun dengan perut lapar.

Ia kembali membaringkan raganya di ranjang kabin, sebatas sadar pikirannya merasa janggal. Ranjang yang kini ia tiduri terasa lebih sempit daripada sebelumnya. Salah satu tangannya meraba-raba ke arah belakang tubuhnya. Kelopak mata pria itu terangkat konstan, ia terkejut bukan main. Telapak tangannya mendeteksi ada tubuh lain yang kini ikut berbaring di ranjang kabin. Ukurannya badan makhluk itu jauh lebih besar daripada badan pria itu sendiri. Makhluk apakah itu?

Kemudian ia baru ingat tentang sebuah cerita tentang bau singkong bakar.

Dark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dark.

Bagaimana dengan update cerita pendeknya? Mohon maaf udah seminggu belum sempat kasih update story.
Dikarenakan authornya yang sok sibuk :v

"Hargai penulis dengan memberi vote dan komentar setelah membacanya. Jangan hanya membaca saja. Apalagi hanya memberi vote dan komentar tanpa dibaca"

Creepypasta Horror Story IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang