3 - Kok Sewot ?

377 30 3
                                    

Sesampainya di sekolah, Eliza masih termenung karena kejadian tadi malam. Tubuhnya seakan terasa lemas saat menaiki tangga sekolah. Ia menuju ke kelas dan menaruh tasnya di atas meja. Eliza meletakkan dagunya di atas tas dan memejamkan mata sejenak.

Nia yang sedari tadi duduk di sampingnya merasa heran.

"Liz, lo kenapa?" tanya Nia.

"Hm, gak kok Nia. Gue kurang tidur aja," sahut Eliza bohong.

"Masa sih? kok mata lo keliatan sembab gitu kayak abis nangis," tanya Nia heran.

"Ohh. Enggak kok, ini gara-gara keasikan nnton film drakor tadi malam," jelas Eliza yang mencari-cari alasan.

"Dasar baperan. Btw lo bawa baju olahraga gak? Hari ini kan jadwal kita full di lapangan," kata Nia.

Eliza yang sedari tadi mencoba memejamkan mata langsung melotot memandang Nia.

"Gue lupa Nia!" kata Eliza cemas.

"Lah. Kok lo bisa lupa si Liz, kegiatannya mulai jam pertama loh."

"Aduh lo jangan bikin gue tambah panik dong," ucap Eliza khawatir.

"Coba deh lo suruh Pak Udin anter baju olahraganya," usul Nia.

"Gak bakal keburu, Nia. Pak Udin pasti lagi nganter nyokap ke butik."

"Ya elah. Bentar lagi mau bel masuk tau," kata Nia sambil melihat jam tangannya.

Eliza mencoba berpikir. Tidak mungkin dia meminjam pakaian olahraga ke anak kelas lain, karena semua murid-murid PLSSB hari ini tentunya mempunyai jadwal yang sama di lapangan.

Gara-gara teror tadi malam, Eliza lupa melihat jadwal di buku pedoman yang mengharuskan seluruh murid membawa pakaian olahraga.

Benar-benar hari yang sial. Keluh Eliza dalam hati.

"Haahh.. yauda deh biarin, paling gue kena sanksi," jawab Eliza sambil menghela napas.

"Pasrah banget si," lirik Nia.

"Ya mau gimana lagi? emang lo ada usul?" tanya Eliza yang mulai badmood.

"Yah gak ada si," jawab Nia sambil mengaruk kepala.

Bel tanda masuk pun berbunyi. Kakak OSIS Bryan dan Gladis memasuki ruang kelas sambil membawa selembar kertas yang sepertinya berisi absensi harian.

"Adek-adek sekalian. Setelah selesai mengisi absen, silahkan pergi ke toilet untuk menganti pakaian segaram kalian dengan pakaian olahraga," perintah Bryan.

"Jangan terlambat sampai di lapangan kalau kalian tidak mau terkena hukuman," tegas Gladis dingin.

Setelah menyelesaikan absensi, anak-anak segera mengeluarkan pakaian olahraga dan bersiap untuk mengganti pakaian.

"Kami akan mengunggu kalian di lapangan." kata Bryan sambil berjalan keluar dari kelas bersama Gladis.

Anak-anak pun mulai keluar kelas menuju ke toilet. Nia yang sudah mengeluarkan pakaian olahraganya merasa cemas kepada sahabatnya itu.

"Liz.. jadi lo gimana? atau mending lo pura-pura sakit aja ya. Gue anter lo ke UKS. Nanti gue yang kasih surat izinnya ke kak Bryan," usul Nia.

"Gak usah, Nia. Lo kan tau gue orangnya gak bisa pura-pura. Lagian nanti guru yang jaga UKS curiga lagi gue gak ada tanda-tanda sakit." jawab Eliza.

"Bener juga si," jawab Nia kehabisan akal.

"Yaudah deh. Lo tunggu bentar ya gue ganti baju dulu," kata Nia sambil berjalan keluar kelas.

IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang