Gideon's POV
Ahh..
Kenapa semua guru senang menyuruh anak laki-laki membawa tumpukan buku ke ruang guru.
Bukannya aku gak kuat, tapi aku merasa lelah sehabis latihan basket. Yang aku butuhkan adalah berguling di atas meja kelas dan merasakan dinginnya tidur di bawah AC.
Walaupun anak-anak cewek sering ribut karena bau keringat yang menyebar ke seluruh kelas, tapi mereka tidak pernah protes langsung kepadaku.
Saat hendak berbelok ke arah tangga, seseorang menabrak tubuhku.
Brukk
Kami berdua terjatuh. Tubuhku terasa ditimpa. Memang tidak terlalu berat, tapi aku tetap merasakan sakit pada punggungku karena menopang tubuh orang ini.
Orang itu segera berdiri dan meminta maaf. Saat melihat jelas siapa yang menabrak, terlihat seorang perempuan yang kelihatannya tak kalah terkejutnya saat melihatku.
Loh ni cewek kan. Eliza. Gumamku dalam hati.
"Lo kan.."
Belum sempat selesai bicara dia langsung lari melewatiku. Padahal aku hanya penasaran. Apakah benar video yang tersebar itu adalah dia.
Baru-baru ini sekolah kami dihebohkan dengan video seseorang yang bisa berbicara dengan hantu. Ketika dipasati, sudah tidak salah lagi aku mengenal orang itu.
Jujur saja aku tidak percaya dengan hantu. Selama berada di sekolah ini tidak pernah ada kejadian penampakan hantu apa lagi seseorang bisa berbicara dengan hantu. Mungkin aja itu rekayasa.
Namun murid-murid di sekolah, tampak sangat percaya terhadap video yang disebar oleh geng tukang gosip di sekolah ini.
Siapa lagi kalau bukan Alexa dan teman-temannya.
Karena penasaran. Aku mengikuti Eliza dari belakang. Sepertinya dia juga sedang mengikuti seseorang.
Aku pun mengikuti Eliza ke lantai dua, hingga sampai di dekat ruang OSIS.
Mengingat ini masih masa PLSSB calon perserta didik baru, kondisi lantai dua sangat sepi karena anak kelas 11 dan 12 masih diliburkan selama kegiatan PLSSB.
Hanya para peserta, guru, OSIS dan panitialah yang masuk saat kegiatan ini berlangsung.
Aku melihat Eliza mengintip dari pintu luar ruangan OSIS. Sedangkan aku menjaga jarak sedikit jauh agar Eliza tidak curiga kalau ada seseorang yang mengikutinya.
Ngapain dia ngintip-ngintip ruang OSIS.
Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari Eliza.
"AWAS!"
Terdengar seperti suara benda jatuh.
Eliza segera menyerbu masuk kedalam. Aku pun ikut menyerbu kedalam.
Saat masuk ke ruang OSIS. Aku melihat Bryan mengeram kesakitan. Kakinya tertimpa sebuah patung yang cukup besar. Aku pun segera membantu mengangat pantung yang menimpa kaki Bryan.
Patung itu sangat berat. Aku hanya bisa mengangkat dan menahannya beberapa detik, sementara Eliza membantu menarik kaki Bryan keluar.
Aku pun melepas patung itu. Patung yang terbuat dari pahatan batu asli tidak bisa di angkat oleh satu orang. Butuh tiga sampai empat orang yang mengangkat patung seberat ini.
Tapi,
Kenapa patung seberat ini bisa jatuh?
Arghhhh. Bryan mengeram kesakitan memegangi kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo
HorrorApakah kalian tahu rasanya menjadi berbeda diantara yang lain? Apalagi perbedaan itu bukan perbedaan biasa yang bisa semua orang miliki. Hal itulah yang dirasakan Eliza. Seorang gadis keturunan Inggris yang terlahir sebagai anak yang memiliki kemamp...