9 - Tersebar

348 28 4
                                    

Hari terakhir masa PLSSB membuat Eliza tidak bersemangat sama sekali. Dia masih meningat kejadian semalam yang menghantuinya hingga saat ini.

Terutama hal yang paling buruk ia temui saat melihat pintu kamarnya. Tergores sebuah kata..

Mati.

Hal tersebut membuat Eliza terguncang ketakutan, mengingat selama ini tidak ada satupun hantu yang berniat untuk membunuhnya.

Eliza hanya menarik napas panjang. Dia menyakinkan dirinya untuk tidak takut.

Dia mengingat perkataan ibunya. Dimana sosok hantu atau jin tidak dapat membunuh manusia. Mereka hanya menakuti manusia. Karena ketakutan itulah yang membuat seseorang menjadi ceroboh dalam bertindak sehingga membuat diri mereka celaka.

Eliza mulai menatap sekelilingnya. Entah hanya perasaannya atau bukan, dia merasa anak-anak kelas mulai menatapnya.

Ada beberapa yang berbisik namun tatapan matanya mengarah pada Eliza.

Kok semua pada ngeliatin gue. Gumam Eliza dalam hati.

Nia yang muncul dari pintu kelas pun segerah menghampiri Eliza dengan gegabah.

"Liz. Ini gawat bangett! Lo liat deh, video lo kesebar ke satu sekolah!" kata Nia panik sambil menyodorkan HPnya kepada Eliza.

Eliza melihat judul video itu.

Ada anak indigo sedang ngobrol dengan teman imajinasinya.

Terlihat orang yang berada di dalam video sedang berbicara sendiri di tempat sepi.

Mata Eliza membulat, mengetahui orang yang di dalam video itu tidak lain adalah dirinya sendiri!

Tunggu.

Ini kan gue saat lagi bicara sama hantu Satya! Seru Eliza dalam hati.

"Siapa yang udah nyebarin video ini. Nia?" kata Eliza.

"Salah satu gengnya Alexa. Si Reni," jawab Nia.

Eliza sudah menduga-duga kalau gengnya Alexa akan balas dendam. Ternyata begini cara mereka balas dendam dengan membuat Eliza tampak menjadi aneh di hadapan anak-anak lainnya.

"Liz..." panggil Nia.

"Gue nggak apa-apa Nia. Gue udah biasa kok. Lo jangan khawatir," jelas Eliza berusaha menenangkan sahabatnya itu.

"Gue ngerti kok. Tenang aja gue selalu bela lo," sambung Nia.

Eliza sudah mengetahui sahabatnya itu tidak akan tinggal diam kalau ada masalah yang terjadi pada dirinya.

"Eh. itu kan dia.. yang ada di video itu loh," bisik salah seorang anak perempuan yang duduk di depan Eliza.

"Iya ya. Ihh mana dia duduk di belakang kita, ntar kita di gangguin lagi ama teman hantu-hantunya," sambung anak disampingnya.

Nia yang melihat kedua anak perempuan itu merasa kesal. Dia dengan sengaja mulai menendang kedua bangku mereka berdua hingga keduanya sedikit terdorong kedepan.

"Kedengeran tau! Kalo mau ngomongin orang sini ngadep depan muka orangnya. Jangan berani bisik-bisik doang!" saut Nia kesal.

Suara Nia membuat seisi kelas menjadi menoleh ke arah tempat duduk Eliza dan Nia. Kedua anak perempuan itu hanya memandangai Nia dengan kesal.

"Ada ya orang mau temenan sama anak hantu," kata salah satu perempuan itu.

"Eliza anak manusia bego! Makanya ada otak di pakek!" ketus Nia.

IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang