Creepy 14 : rec 911 part 1- 5

3.1K 269 7
                                    

"Rekaman 911 part 1 : nenek tua"

#Irvandermawan.

***
**
*

Di sebuah apartemen tua yang minim penghuninya, di sana hidup seorang wanita yang umurnya tak lagi muda dia hidup sendiri disana, tak ada sanak sodara satupun yang menemaninya, yaa dia hidup sebatang kara di umurmya yang sudah tua itu.

Ketika suatu saat setelah makan malam ia khendak membuang sampah ke halaman belakang apartemennya lewat pintu belakang ia di kagetkan dengan sosok pria yang mematung sambil memperhatikannya, ia tak lantas berpikir yang macam - macam seperti dia pembunuh yang sedang bersiap - siap untuk menerkamnya dan atau apalah itu. Setelah membuang sampah ia pun masuk ke dalam apartemennya lagi untuk beristirahat mengingat tubuhnya yang sudah tak bugar lagi.

Keesokan harinya tepat pukul enam sore ia kembali membuang sisa - sisa buah yang tadi ia makan ke halaman belakang, dan ia kembali kaget untuk yang kedua kalinya, karna melihat sosok pria yang kemarin iya lihat dan dia sekarang berdiri agak dekat dengan apartemennya, akhirnya dengan buru - buru ia membuang sisa - sisa buah tersebut dan kembali ke masuk.

Kejadian itu terus kembali terulang - ulang dan semakin hari semakin dekat pula tempat berdirinya dengan apartemen milik nenek tua tersebut sambil menatap penuh keinginan pada apartemennya tersebut.

Sampai pada puncaknya nenek tua tersebut penasaran apakah pria misterius itu masih ada atau tidak, setelah ia membuaka pintu belakang ia mulai merasa resah dan takut tatkala ketika ia melihat pria misterius itu berdiri tak jauh di depan pintu belakangnya dengan memegang sebilah pisau tajam di tangan kanannya.
Buru - buru dia labgsung masuk dan mengunci pintunya tersebut, setelah mengunci pintu ia langsung menyambar telpon nya lalu mulai mengetik angka sembilan satu satu dan terhubung lah dia dengan oprator no tersebut.

"Hallo ini dengan kepolisian? Benarr?" ucap nenek tua tersebut dengan nada yang bergetar dan buru - buru.

"Iya benar ini dengan kepolisian. Ada masalah apa kalau boleh tau dan dengan siapa ini? "

"Tolongg sayaa, saya sedangg di mata - matai oleh seseorang, dia pria tinggi dengann pisau di tangannnyaa tolonggg sayaa cepatt"

" iya ok baikalah, tapi tenang dulu ini dengan siapa?"

"Sayaa diana, saya sudah tuaa tak ada yg tinggal di sinii, saya sendiriann, saya takutt tolongg segera kirim bantuan kesinii" balas nenek tua tersebut dengan di barengi suara tangisann.

"Iyaa baik tolong tenang dulu ibu diana bisa jelaskan bagaiaman dia bisa memata matai ibu dan sejak kapan dia seperti itu?"

"Sayaa tidak tauu knapa dia bisaa seperti itu dan dia seperti itu sejak seminggu yang laluu, "drugg..druggg" aaaa tolongg sayaa cepatt dia mulai menggebrak pintukuu, tolongg cepatt"

Di sela pembicaraan mereka, si pria misterius itu mulai mendobrak pintu belakangnya mungkin dia tau kalau dia sekarang mendobrak pintu mungkin tidak akan terdengar oleh penghuni apartemen yang lain mengingat jam sudah menunjukan pukul 23:30, tibalah dia di depan pintu kamarnya dan sebentar lagi dia akan menuntaskan pekerjaannya.
Dan di lain tempat nenek tua tersebut sedang menelpone pihak 911 dengan tangisan yang semakin menjadi karna ketakutan.

"Baiklahh kami akan mengirim bantuan untuk anda tolong beri tau kami dimana alamat nya, dan sekarang tolong anda pergi kekamar dan kunci pintunya. Dan tolong untuk tunggu sebentar!!!"

"Alamatnyaa di apartemen jln***** blok 2 lalu sayanberadaa di lantai satu, sayaa udah di kamarrr dan Aaaaaa dia sudahh masukk dia sekarangg sedang mencoba mendobrak pintu kamar sayaaa, tolonggg cepatt sedikittt!!!!...'pergii kauu knpaa kau kesinii hah? Fuck youuuuu...' tolongg cepatttt"

"Iya baikk kitaa akan secep..." belum selesai bicara oprator tersebut terpontong ucapannya oleh teriakan dan jeritan nnek tua tersebut.

"Aaaaaaa diaa sudahh masukkk aaaaaa tolongg,,,,aaaaa pergiiii pergiii darii siniiii"

" diaaaaa mengangkat pisauuunyaa tolonggg cepattt pleasee help mee, ple..."

Tuttttt...tuttt..

"Hallo dianaa, hallo kau masihh di telpone halloo... Ohh shit panggilan terputus"

Tak lama setelah kejadian tersebut, akhirnya polisi datang dan langsung melihat ke tkp yaitu di kamar, dan dilihatnya oleh mereka seorang nenek tua tengah terbujur kaku dengan posisi tengkurp serta darahh yang yang membanjiri lantai. Ketika polisi membalikan mayat nenek tua itu seketika mereka terkejut dan mual, yaaa tubuh nenek tersebut tertusuk dan terkoyak hingga isi perutnya berceceran kamana mana dan yang lebih mengejutkan lagi adalah bagian wajahnya, wajahnya nampak Seperti tak berbentuk dan sulit dikenali wajahnya penuh dengan tusukan dan sayatan serta tak ada mata, yaa matanya bolong hidung tak berbentuk mulut menganga lebar sobek dengan panjang serta darah yang melumuri wajahnya bak ia sedang mencuci muka.

Namun sayang, pelaku sudah berhasil meloloskan diri karna pihak kepolisian yang datang terlambat mengingat jarak kantor polisi dengan apartemen sangatlah jauh dan membutuhkan waktu yg cukup lama.

Setelahh itu pihak 911 membawa mayat tersebut ke RS untuk di autopsi agar apakah ada motif lain si pembunuh untuk membunuh nenek tua tersebut.
Beberapa saat etealah di autopsi dokter bedah tersebut mengatakan bahwa banyak sekali organ dalam yang hilang seperti jantung, hati, ginjal, dan mata. Entah apa yang dilakukan si pembunuh itu hingga targetnya seorang nenek tua.

Masih blum terkuak apa motif nya si pembunuh dan mungkin si pembunuh adalah penjual organ ilegal di pasar gelap.

Sampai saat ini 911 belum juga berhasil menemukan si pembunuh.

Dan kejadian ini sudah terjadi sebelum si nenek tua tersebut mengalaminya 911 sudah menghimbau agar si penghuni selalu hati hati, karna itu mungkin si nenek lupa kalau sebelumnya pernah terjadi pembunuhan serupa seperti itu.

➖➖➖➖➖➖➖

###
##
#

Terimakasih sudah membaca cerita ini juga saya terinspirasi dari rekaman 911, mohon kritik dan sarannya yg membangun ya. Dan maaf atas typo nya yaooo
.
Selamat malam semoga kalian tidak membaca ini sendirian di kamar dengan lampu mati hhe ^o^

#ID

Sleep With Nightmare Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang