"hyung, apa hyung tau kenapa nomor appa tidak aktif? "
Seokjin menelan salifa nya, lalu melirik yoongi, tatapannya mengisyaratkan 'apa yg harus aku jawab?'
Jungkook masih menunggu jawaban seokjin dengan tatapan polosnya.
"euumm,,, itu kare___"
"maaf tuan seokjin, ada telpon" seorang maid menghentikan kalimat seokjin
"oeh, nugu? " seokjin mengambil telpon yg di berikan maid tersebut
"kookie nanti hyung cari tau tentang itu ne, sekarang kalian lanjutkan sarapan nya, hyung mau bicara dulu"
Setelah mengatakan itu seokjin beranjak dari meja makan menuju kamarnya setelah melihat nama yg tertera di layar benda pipih di tangan nya.
Setelah kepergian seokjin, mereka mulai melanjutkan sarapannya lagi, tapi yg di lakukan jungkook hanya mengaduk piring nya dengan tatapan kosong, dia terus merindukan appanya,
'kenapa appa pergi begitu saja tanpa menemuiku dulu, apa appa tidak menyayangiku lagi, apa appa marah padaku'
Begitulah perasaan jungkook sekarang, apalagi jungkook tidak pernah berpisah dari appa nya dengan waktu yg lama
Taehyung yg duduk di samping jungkook, akhirnya melihat iba jungkook, dia tau jungkook pasti sangat merindukan appa nya
"kookie, kenapa melamun, ayo makan, jangan cuma di aduk-aduk sarapan nya"
"apa perlu hyung suapi? " goda Taehyung
"ne, a,,,ani, kookie tidak melamun kok hyung" jungkook tersenyum kikuk lalu mencoba memasukkan sesendok nasi ke dalam mulutnya
Lalu jungkook tersenyum lucu dengan pipinya yg sudah mengembung karna terisi nasi
Ketiga namja yg sejak dari tadi memperhatikannya ikut tersenyum.
"jungkook, nanti jangan lupa minum vitamin mu" perintah yoongi tanpa menoleh ke jungkook dia masih dengan kegiatan makan nya
"ne hyung" jungkook mengangguk
******
"ada apa?"
"apa sudah ada kabar tentang kejadian malam itu?"
Tanya seokjin dengan perasaan gelisah, sekarang dia sudah berada di kamarnya
"ne hyung, penembakan itu ternyata sudah di rencanakan"
"apa"
"ja,,, jadi,,,,," seokjin tergagap setelah memahami apa yg baru saja di dengarnya
"ne, benar sekali hyung, semua sudah direncanakan mereka memang berniat membunuh hyukshin, tapi aku belum mengetahui apa maksud di balik pembunuhan ini hyung"
"hah,,, " seokjin menghela nafas kasar, tangannya terulur untuk memijit pelipisnya
"bagaimana dengan polisi, apa mereka sudah bergerak? "
"tenang saja hyung, semua sedang menyelidiki kasus ini, bahkan kita sudah mempunyai orang yg di percaya untuk membantu penyelidikan ini"
"oeh,,, ne" seokjin mengangguk
"baiklah, gomawo, berhati-hatilah jangan sampai terluka"
Seokjin dapat bernafas lega untuk saat ini karena ada orang-orang yg bisa di percaya, dan untuk orang yg sudah membunuh appa jungkook, seokjin berjanji akan menemukan mereka lalu membalas semua perbuatan mereka.
Seokjin pun mengakhiri pembicaraannya dengan seseorang yg menjawab salah satu pertanyaan yg membuat nya selalu di hantui penasarannya akan kejadian yg menghancurkan kehidupan namja yg sudah di anggab sebagai dongsaeng nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow For You🐰[END]
Fanfiction✨ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ✨ [Brothership, family] "Jungkook, mulai sekarang kamu adalah dongsaeng kami, kami akan menjadi hyung untukmu" ~seokjin "Ne, jadi jangan pernah merasa kau sendiri karna ada hyung di sini bersamamu" ~taehyung "Tidak aku tid...