Sekarang jungkook sudah lebih tenang setalah mendapat perawatan dari yoongi. Yoongi mengusap surai jungkook lembut,
"bagaimana, sudah lebih baik? "tanya yoongi lembut, yg di tanya hanya mengangguk singkat, sakit di kepalanya sedikit berkurang, tapi tetap saja rawut wajah nya tak bisa berbohong.
"kalau begitu istirahat lah" yoongi mengulas senyum "hyung" yoongi memberi isyarat pada seokjin, mereka perlu bicara.
"istirahatlah saeng, hyung segera kembali" seokjin mengecup kening jungkook lembut, jungkook hanya tersenyum kecil "tae, jim, hyung tinggal sebentar nee" kedua namja itu mengangguk.
Seokjin pun beranjak mengikuti yoongi menuju ruang kerja dokter muda itu.
Sedangkan Taehyung dan jimin memperhatikan jungkook yg terdiam, sepertinya anak itu sedang memikirkan sesuatu. Matanya terlihat sayu dan sendu pandangannya terlihat kosong
Taehyung mengeratkan genggamannya pada jungkook yg sejak tadi tidak di lepas oleh anak itu, bisa Taehyung rasakan genggaman jungkook yg sedikit erat. Taehyung mengelus punggung tangan jungkook.
"kookie, apa ada masih sakit? "
"atau ada yg mengganggu pikiranmu saeng? " tanya taehyung lembut
Tak ada jawaban dari jungkook
"kookie, ada apa, hem? " jimin juga ikut bicara, dia pun tak tega melihat jungkook yg terlihat seperti mayat hidup dengan muka pucat dan pandangan kosong nya
"hyung____
Seru jungkook lirih, dan mengalihkan pandangannya ke taehyung, lalu tiba-tiba mata anak itu memancarkan ketakutan dan ke kwatiran
"katakanlah saeng"
"tadi aku mimpi kalau hyung dalam bahaya" ucap jungkook dengan suara bergetar "dan_____itu semua karna aku" setetes liquit bening terjatuh membasahi pipi pucat itu
"kookie uljima, eoh, itu hanya mimpi, jadi jangan terlalu di pikirkan" jelas taehyung mengusap air mata jungkook
"tapi sebelumnya aku juga memimpikan hal yg sama tentang appa, dan____hiks,,, appa pergi untuk selamanya hyung" jungkook terisak, dan taehyung tak mampu mengeluarkan kata-kata
"bahkan mimpi tadi terlihat sangat nyata hyung,,,hiks,,, aku takut,,, ka,,,, kalau___"
Taehyung menutup mulut jungkook dengan telunjuknya,
"ssshhhttt,,,,jangan katakan itu kookie, percayalah tak akan ada hal buruk yg terjadi pada hyung, hyung akan menjaga diri hyung dengan baik, bahkan hyung punya jimin yg akan menjaga hyung setiap waktu" seru taehyung panjang lebar
Mendengar namanya di singgung jiminpun mengiyakan "nee, benar kata tae, kookie, jangan kawatir hyung akan menjaga si alien ini, bahkan hyung akan memasukkan dia dalam karung kalau perlu biar gak ada yg mengganggunya" seru jimin heboh, Taehyung melirik tajam ke arah jimin
"kau lihat kookie, tak akan ada yg berani mengganggu hyung, karna kita bersama, jadi jangan kawatir, eoh"
Jungkook tersenyum, dia berharap itu juga hanya sebuah mimpi yg hanya akan menjadi mimpi untuk selamanya.
"cah,,,sekarang kembalilah tidur, lihatlah ini sudah tengah malam" jimin mengelus pipi jungkook, dan membenarkan selimut jungkook
"hyung, temani aku sampai aku tidur" pinta jungkook manja
"eemm, hyung akan menunggumu sampai kau tidur" ucap kedua namja itu serentak.
*****
Setelah kejadian tengah malam saat seokjin di teror, seokjin sudah membicarakan hal itu dengan namjoon dan hoseok, mereka semangkin waspada akan keselamatan kedua dongsaeng mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow For You🐰[END]
Fanfiction✨ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ✨ [Brothership, family] "Jungkook, mulai sekarang kamu adalah dongsaeng kami, kami akan menjadi hyung untukmu" ~seokjin "Ne, jadi jangan pernah merasa kau sendiri karna ada hyung di sini bersamamu" ~taehyung "Tidak aku tid...