"jungkook-ah, ada apa kenapa kau menangis? " tanya seokjin pelan dengan kwatir
Yg di tanya hanya menahan isakannya dengan bibir tertutup rapat dan bergetar, hingga liquit bening itu lolos dari mata indahnya
"hy,,, hyung" lirih jungkook
****
"wae, katakan saja jungkook, ada apa hem? " tanya seokjin lagi
"a,, aku lelah hyung, dan kepala ku sedikit berdenyut "
ucap jungkook, ya, tentu saja itu tidak sepenuhnya bohong, awalnya jungkook ingin bercerita dan menanyakan tentang appanya tapi entah kenapa dia merasa takut, takut akan kekwatiran yg dia rasakan, hingga akhirnya dia menyimpan rasa itu sendiri.
Dan dia juga tidak bohong dengan denyut di kepala nya, dan dia benar-benar merasa lelah, bahkan matanya sudah terasa berat, mungkin ini efek karena dia merasa tertekan.
Mendengar keluhan jungkook, seokjin menempelkan punggung tangan nya di dahi jungkook, panas, itu yg di rasakan seokjin
"bagaimana hyung" tanya taehyung panik
"jungkook demam lagi, badannya panas" jelas seokjin, dan terlihat wajah jungkook yg sudah memucat, lalu tiba-tiba jungkook merebahkan kepala nya di bahu tegap seokjin
"kookie" seru taehyung panik
"jungkookie, kau dengar hyung" tanya seokjin sedikit menepuk pipi nya
"eungghhkk,,, " lenguh jungkook lirih
"jungkook tetap lah terjaga eoh, kita akan kerumah sakit sekarang "
Seokjin mengangkat tubuh jungkook, tubuhnya benar-benar sudah lemah.
.
.
.
Mobil itu membelah jalan dengan cepat, jungkook yg bersandar dalam pelukan Taehyung, masih mencoba terjaga, Taehyung terus membuat jungkook agar tidak kehilangan kesadarannya"kookie, apa masih sakit?" tanya taehyung yg sesekali mengelus pipi jungkook,
Jungkook hanya mengangguk pelan, Taehyung pun semangkin panik melihat jungkook yg sudah benar-benar pucat dan keringat dingin sudah membasahi pelipis nya.
"hyung, ppalli"
.
.
.
.
.
.
.
.
"bagaimana keadaannya yoongi-ah? " tanya seokjin langsung ke inti nya, ya sekarang mereka berdua berada di ruang kerja yoongi
"hah,,,, (helaan nafas berat terdengar dari mulut yoongi) keadaan fisiknya sudah membaik sekarang, dia hanya tinggal istirahat, menghabiskan infusnya, dan menginap di rumah sakit untuk beberapa hari, agar aku bisa lebih memantau keadaannya, tapi___" yoongi menggantung ucapannya"tapi, apa yoongi-ah, cepat katakan"
"tapi, yg jadi masalahnya di sini sekarang adalah mental jungkook, dia seperti nya mengalami tekanan, sehingga itu berpengaruh pada keadaan fisiknya, karena saat aku menanganinya tadi__jungkook terus menggigau memanggil appanya"
Deg,,,
Seokjin terkejut mendengar penjelasan yoongi
"hyung, apa jungkook mengetahuinya? "
Seokjin tau arah pertanyaan yoongi, sehingga dia menggeleng
"hyung, aku rasa kita harus segera memberitahu nya, karna semangkin lama ini di sembunyikan maka akan semangkin besar luka yg di terima jungkook nanti"
"ta,, tapi, bagaimana keadaan jungkook nanti yoongi-ah, di,,, dia akan"
"hyung" yoongi memotong kalimat soekjin
"aku tau hyung kwatir keadaan jungkook, tapi ketakutan hyung yg sebenarnya bukan itu, tapi, kemarahan dan kebencian jungkook nanti"
"hyung, walau pun kita tidak memberitahunya, tetap saja jungkook bisa merasakan itu semua hyung"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow For You🐰[END]
Fanfiction✨ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ✨ [Brothership, family] "Jungkook, mulai sekarang kamu adalah dongsaeng kami, kami akan menjadi hyung untukmu" ~seokjin "Ne, jadi jangan pernah merasa kau sendiri karna ada hyung di sini bersamamu" ~taehyung "Tidak aku tid...