Sorry typo
Happy READING🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙
Lalu pintu UGD yg sejak tadi tertutup rapat terbuka. Dokter keluar dari sana dengan tampang lelah.
Ketiga orang itu langsung berdiri mendekati dokter. "dokter bagaimana?, bagaimana dongsaeng saya?, dia baik-baik saja kan dok? " tanya seokjin panik
Dokter diam seulas senyum sendu ia berikan.
"dokter,,,, " pinta seokjin dengan air mata, jantung nya terasa berdegup kencang.
Dokter itu menghela nafas, "saya harus menyampaikan ini, keadaan adik anda sangat kritis sekarang akibat beberapa tusukan itu membuatnya pendarahan hebat, dan juga tulang rusuk nya ada yg retak seperti nya karena hantaman keras atau tendangan, sekujur tubuhnya di penuhi memar, dan untuk sekarang adik anda mengalami koma"
"saya tidak dapat memastikan kapan ia akan sadar,
mengingat kondisi nya yg lemah, oleh karena itu kami perlu melakukan penanganan intensif sekarang, untuk saat ini hanya itu yg dapat saya sampaikan" setelah mengatakan itu dokter beranjak pergi setelah melirik sekilas pada yoongi yg juga merupakan rekan kerjanya."tae" lirih seokjin dengan air matanya yg tak bisa ia bendung lagi saat mendengar penuturan dokter, seokjin tidak dapat membayangkan bagaimana sakit yg adik nya rasakan.
Lalu jungkook yg berada di samping seokjin pun terasa lemas mendengar apa yg di sampaikan dokter. Hingga ia merasa jika kepalanya berdenyut dan pandangannya memburam.
BRRUUKKK..... jungkook jatuh pingsan dengan darah yg mengalir dari hidungnya. Seketika seokjin dan yoongi panik melihat jungkook sudah tak berdaya di lantai dingin itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di ruangan serba putih itu terbaring seorang namja yg terlihat sangat lemah dengan wajah pucat pasi. sebuah infus bertengger di tangannya. Perlahan dia mengerjap berusaha membuka mata yg terasa begitu berat. Beberapa kali penglihatannya memburam sehingga membuat kepalanya semangkin berdenyut, dia meringis."ahk,,, appo" lirihnya
Setelah beberapa saat penglihatannya mulai fokus, tapi tidak dengan rasa pusing yg ia rasakan, sakit itu masih ia rasakan.
Dia mengedarkan pandangan nya "tak ada siapapun " pikirnya.
"apa kau sekarang sendiri jungkook? " tanyanya pada diri sendiri, jungkook mencoba mengingat kejadian sebelum dia berakhir di ruang putih ini.
Perkataan dokter tentang kondisi Taehyung dan kesedihan dari wajah seokjin membuat air mata jungkook kembali keluar. Jungkook mencoba menahan tangisnya tapi tidak bisa, jungkook takut jika hal yg lebih buruk terjadi pada Taehyung, jungkook juga sangat sedih saat melihat seokjin menangis dan jungkook juga sangat terluka saat tau jika dia sekarang sendiri, jungkook butuh seseorang untuk memeluknya.
"hiks,,,, hiks" tangis nya pecah, jungkook terisak, sebelah tangannya yg terbebas dari infus jungkook letakkan di wajahnya menutup matanya dengan lengan.
"hiks,,, appo,,, hiks,,, hiks" lirihnya
Di saat seperti ini perasaan aneh timbul begitu saja. Jungkook merasa semua karena dia, Taehyung terluka karena dia, seokjin menangis karena dia.
Lalu jungkook menyeka air matanya berusaha bangun walau tubuhnya masih lemah. Dia ingin melihat Taehyung, dengan tertatih jungkook melangkah keluar dengan menyeret tiang infus.
Sesampai di depan pintu kamar Taehyung di rawat jungkook hanya dapat mengintip dari balik kaca pintu. Dia tidak berani masuk saat melihat seokjin juga ada di sana, Jungkook merasa bersalah saat melihat raut sedih seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow For You🐰[END]
Fanfiction✨ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ✨ [Brothership, family] "Jungkook, mulai sekarang kamu adalah dongsaeng kami, kami akan menjadi hyung untukmu" ~seokjin "Ne, jadi jangan pernah merasa kau sendiri karna ada hyung di sini bersamamu" ~taehyung "Tidak aku tid...