Author Point of View
Bosan.
Hanya satu kata itu yang sangat sempurna untuk mewakili dan menjelaskan bagaimana keadaan Jeon Wonwoo saat ini. Mendapat jatah libur ketika sang belahan jiwa tetap berangkat ke kantor adalah seperti hukuman.
Sejak pukul sembilan tadi—setelah mengantar Yuhyeon berangkat bekerja— si tampan itu hanya berbaring di sofa ruang tengah, mengganti-ganti channel televisi tanpa minat sama sekali. Harusnya hari ini dia bisa bermesraan seharian bersama istrinya, hal yang tidak bisa dia lakukan selama beberapa hari belakangan karena kesibukan.
Namun berduaan seharian penuh bersama Yuhyeon hanyalah angan belaka, karena nyatanya dia sendirian di rumah. Merasa bosan setengah mati, namun tidak berminat keluar rumah sama sekali. Benar-benar tipe pemalas akut.
Yah, itulah Jeon Wonwoo ketika melepas jubah dokternya. Hanya seorang manusia biasa yang juga punya sifat malas. Namun dirinya akan berubah seratus delapan derajat ketika ada dalam balutan jubah putih khas dokter kebanggaannya.
Menghela nafas bosan, Jeon Wonwoo lantas melempar remote televisinya. Turun dari sofa untuk meraih playstation milik Mingyu yang dia tinggalkan di rak bawah televisi dan bersiap untuk memainkannya. Mencari kesibukan sambil menunggu istrinya pulang.
Sejujurnya bermain game konsol adalah salah satu hobinya sejak dulu. Bahkan ketika SMA, dia sering pergi ke rumah Mingyu atau Hoshi yang jaraknya lumayan hanya untuk mencari partner bermain. Hyunwoo, kakaknya tidak begitu suka bermain game, dia lebih memilih pergi ke gunung atau ikut volunteer. Sangat berbeda dengan si adik yang luar biasa pemalas.
Jam dinding yang dipasang di tembok belakang televisi menunjukkan pukul dua belas ketika Wonwoo melemparkan stik konsolnya ke karpet. Masih tiga jam.
"Ya Tuhan, kenapa jam tiga lama sekali?!!"
Dia mematikan gamenya sebelum kemudian berjalan ke dapur, membuka kulkas, lantas mengeluarkan dua kotak yogurt dan satu kotak besar berisi buah-buahan yang telah dipotong-potong. Terlalu malas untuk sekedar memanaskan lauk yang telah dimasakkan istrinya tadi pagi.
Selesai dengan makan siangnya, Jeon Wonwoo menatap keadaan rumahnya yang sepi. Dengan langkah gontai naik ke kamarnya di lantai dua setelah mencuci mangkok bekas makannya.
Tanpa merapikan playstation milik Mingyu yang baru saja dia mainkan walaupun dia sempat melewati ruang tengah. Lantas dia berbaring di tempat tidur, tak membutuhkan waktu lama untuk segera kehilangan kesadaran.
Sesempurna apapun seorang Jeon Wonwoo, terkadang dia tetap melakukan hal ceroboh. Seperti saat ini, si tampan itu terbangun dengan kaget. Terlebih ketika melihat jam yang sudah menunjuk pukul dua lebih lima puluh menit.
"Haishhh! Sialan! Ahhh aku lupa alarmnya! Kau memang bodoh, Jeon Wonwoo!"
Dia berseru heboh, membodoh-bodohi diri sendiri karena lupa menyalakan alarm. Secepat kilat dia mencuci muka, mengganti celana trainingnya denga jeans, meraih dompet, lantas segera berlari keluar ke garasi, membawa mobilnya menuju Kejaksaan Pusat.
Wonwoo sempat mengecek ponselnya ketika lampu merah, namun tidak ada pesan dari Yuhyeon. Kemungkinan memang istrinya belum akan pulang. Semoga saja. Dia tidak ingin Yuhyeon menunggu lama.
Mobilnya berhenti di depan tangga utama tepat pukul tiga lebih lima belas. Dia segera meraih ponselnya untuk menghubungi istrinya, namun beberapa kali tidak ada jawaban. Hingga panggilan kelima, Wonwoo memutuskan untuk masuk ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Breaker (Jeon Wonwoo X OC) (✔)
FanfictionNOTE : last two parts and bonus chapters are privated, guys :) He maybe looks like an ice statue, but deep inside he has a warmness you don't know. Cerita tentang Kang Yoohyun dan kecintaannya pada Jeon Wonwoo. #6 in Jeonwonwoo Cast: -Kang Yo...