14

5 0 0
                                    

helena terus berjalan bolak balik didepan ruang rawat nap ferro.sudah menjelang subuh helena masih belum boleh masuk ke dalam juga.Dokter sudah keluar ruangan dan ia tidak mendapat kabar apapun.

Sejak tadi helena terus menangis,bahkan helena belum sempat pulang ke rumah.gaun acara ulang tahunnya semalam masih ia pakai.

"helena lo ga boleh gitu,tenang len"ucap fathur yang semalam masih disini menemaninya,ia khawatir keadaan helena juga ikut drop.

"kamu tenang semua akan baik baik aja"

Dilihat ferro yang terbaring lemah dari celah pintu,tubuhnya sudah ditempel selang sangat banyak.

Gue mohon jangan tinggalin gue,ferr.gue mohon,aku akan jaga kamu kaya kamu jaga aku kalau aku sakit,asal kamu bangun ya?!please,sembuh!.

Tangis helena menjadi jadi saat ia mengingat kejadian kemarin,ferro yang menyayikan lagu untuknya,memberinya surat,memberinya kado dan mengelus rambutnya pelan.Semua memori terputar jelas di otaknya.

Dokter merahasiakan penyakit yang diderita ferro,apakah separah itu?apa sudah lama?mengapa ferro tidak bilang jika ia sakit?.Banyak pertanyaan dibenak helena ia tahu ferro tidak mau merepotkannya,tetapi ia kesal karena ferro merahasiakan ini darinya.

"ferr bangun dong,lo omelin gue juga ga apa apa,marahin gue kaya apapun juga ga apa apa,asalkan lo bangun,ferr"

"lo koma lama banget,emang enak ya?cepet balik dong,gue kangen banget sama lo,kelakuan lo yang nyebelin,lo yang perhatian,lo yang sesalu buat gue happy,tau ga gue bete banget akir akir ini,kerjaan gue Cuma makan tidur mandi makan tidur mandi,udah dua bulan tau ga?"

"sebenarnya lo sakit apa sih?sampai sekarang dokter ga ngasih tau gue,apa sakitnya parah?"

"maaf mengganggu"ujar seorang dokter lalu masuk.

"dok sebenernya dia sakit apa?"tanya helena pada dokter yang tadi baru saja masuk.

"jadi ferro ini sakit kangker darah stadium akir"helena kaget mendengarnya.

"ga salah?"tanya helena karena ia tak percaya sakit ferro separah itu.

"maaf tapi saya harus keluar"

"ferr kenapa ga bilang?"tangis helena pecah saat ia memikirkan kata dokter tadi.

"stadium akir ferr!lo kenapa ga bilang?"tanya helena lalu jatuh menangis dihadapan ferro yang terbaring lemah disana.

Mungkin ini maksud dari perkataan ferro kemarin,ini bukan yang terakir ferr!

"helena!"pekik fathur yang baru saja masuk ke ruang rawat inap ferro,dan ia melihat helena yang terduduk di lantai sambil menangis.

"tenang len,dia ga apa apa,dia kuat len,lo tau?dia itu yang paling kuat diantara sahabat sahabatnya,dia ga bakalan nyerah gitu aja,dia kuat"tegas fathur pada helena.

"tapi kenapa dia ga bilang?"ucap helena masih menangis dipelukan fathur.

"udah ya jangan nangis aja nanti ferro sedih liatnya"

"stadiun akir thur...kenapa dia ga bilang?!"ucap helena teriak di dekapan fathur.

"gue bilang dia kuat helena!"bentak fathur,helena kaget mendengarnya,ini pertama kalinya fathur membantaknya seperti ini.

"ah!sorry len,ga seharusnya gue bentak lo kaya gini"ucap fathur frustasi,ia salah.

"lo ga ngerti ya keadaan gue!"bantak helena pada fathur.

"lepasin!"bentak helena saat fathur mencoba memeluknya lagi.

"sorry"

BRUK!!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 19, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

only mineWhere stories live. Discover now