I was kinda hoping that maybe someday we can hopefully.
Helena
Hari ini kan hari libur jadi gue mau ajak ferro jalan jalan tapi keburu di ajakin bara.
"ayo"
"hah iya"kata gue sambil membuka pintu mobil sport hitam itu.
"ngelamun aja"ucap bara sambil memperhatikan jalan,mobil ini berjalan dengan kecepatan sedikit tinggi.
"ga"ucap gue singkat saat mengingat bahwa ferro tidak mengizinkan ia pergi bersama bara awalnya dan setelah helen membujuk ferro agar di bolehkan,soalnya gue udah janji sama bara minggu kemarin.
"kita ke toko buku dulu"
"hm.."jawab gue singkat,jika ia sekarang bersama ferro pasti dia sudah menggila dengannya,bernyanyi joget joget ga jelas,ngelawak dan itupun kebanyakan isinya hanya receh saja.
"gue mau beli bubku sejarah dunia,soalnya buku gue ilang"ujarnya berusaha mencairkan suasana yang sangat kaku ini.
"oh"hanya itu respon gue.
"lo kenapa sih?"
"ferro ga izinin gue jalan sama lo"ucar gue saat bara meminta penjelasan.
"udah lah lagian gue ga bakalan ajak lo tauran juga kali"saat ucapan itu di lontarkan gue hanya membentukan mulut gue berbentuk O.
"Nanti bantu gue cari novel juga buat gue sumbangin ke sekolah"ucapnya juga dan tak ada respon juga dari helena.
Ferro.A.R: helena jangan pulang malem yaa
Helena_: iya gue pulang kalau urusan bara selesai
Ferro.A.R: Jangan kangen sama ferro yaa helen...
Helena_: kezel,najong emang
Helena mematikan Hpnya saat melihat mobil ini sudah berada di parkiran.
"ayo turun"ucapnya dan hanya gue respon dengan anggukan kecil.
"bukynya yang ini atau yang ini?"tanyanya pada gue sambil membandingkan dua buah buku.
"yang itu"jawab gue sambil menunjuk buku yang ada di tangan kiri bara.
"ok gue ambil dua duanya aja deh"ujarnya sambil memasukan buku itu pada keranjang.Buat apa dia tanya gue kalau dia ambil keputusan semdiri,dasar aneh.
"yang refisi aja deh zen"suara itu mengejutkan gue,itu suara ferro dan ada zenaya di sana.
"ayo len kita bayar dulu,gue udah selesai"ujar bara sambil menarik tanagan gue.
"bentar"kata gue sambil menarik tangan gue agar lepas dari tangan bara yang tadi menarik tangan gue.Gue memperhatikan mereka berdua dari jarak yang sedikit jauh dari tempat ferro dan zenaya berada,Hati gue sakit saat melihat mereka tertawa renyah karena ferro memakai topeng badut,Tiba tiba air mata gue jatuh perlahan,gue gak tahu apa ini,kenapa gue kaya gini pas liat ferro sama zenaya bareng,tangis gue pecah dan sepertinya ferro melihatnya.
"helena?"kata itu membuat tangis gue semakin menjadi.
"helen!"teriakan itu membuat gue berdiri di tempat dan membeku di tempat,gue ga bisa lari,dan akirnya tangan gue di tarik oleh seseorang,
"helen".Saat panggilan itu menggema di telinga gue dan saat itu juga gue membanting tangan gue yang dipegangnya itu dan saat terlepas gue sedikit melihat ke belakang,hanya terlihat mukaa ferro yang terlihat sangat bingung saat ini.
"helena tunggu"ucapnya sambil mengejar gue.
Gue hanya melihat bara yang kebingungan dan sedikit lagi gue bisa keluar dari toko buku ini dan pergi,tapi...
BRAK...
Semua menjadi gelap.
Ferro
Saat tadi gue kejar helena dan tiba tiba tiba dia pingsan begitusaja dan membuat gue khawatir banget,karena dari tadi gue belum di bolehin masuk.
"ferr ko bisa kaya gini?"tanya stive mengacak acak rambutnya frustasi.
"udah lah kalian ber doa aja biar hal yang buruk ga menimpa helena"ujar kirana sambil tetap mondar mandir di depan IGD.
"gue ga bisa tenang sebelum keadaan helena udaah pasti"jawab gue sambil meremas jaket yang ia kenakan.
"tapi kalian harus ngerti,kalau helena liat kalian kaya gini dia makin nambah sedih"ucap kirana sambil bersender di tembok.Ferro dan Stive memang sahabat helena yang paling dekat dengannya,merka bertiga memang sangat dekat jika di bandingkan dengan temannya yang lain.
"helena kan ga liat kita disini"pertanyaan yang bikin gue tak habis pikir dengan cara kerja otak milik dino itu,ia mungkin terlalu pintar.
"kezel gue sama lo"ucap kirana sambil masih mondar mandir kaya setrikaan.
"maap kan dino ini yang teralu polos"ucap dino sambil mengangkat tangannya tinggi tinggi.
"ALAY"
"gue mah amit amit punya temen kaya di makan apa sih lo waktu kecil?comberan?"
"dosa apa gue samapai di azab kaya gini"
"bukan temen gue ini mah"
Ucapan itu saling bersahutan.
"kalian jahat"ucap dino dengan nad yang sengaja di buat agar dramatis.
"najong"
"dino di bantai"ujarnya sambil berjongkok dan menutup mukanya.
"ALAY"hanya kata itu yang terlontar dari mulut ketiga temannya.Sesaat keadaan menjaddi hening kembali.Dokter yang tadi menangani helena keluar IGD.
YOU ARE READING
only mine
Teen FictionFerro arzel rafael ialah sahabat sejati Helena,mereka bersahabat dari kecil dan mereka saling menyayangi .Sedari kecil mereka selalu bersama,mereka sudah berjanji akan menjadi sahabat selamanya dan tidak akan berpisah selamanya,namun semua itu kenya...