Fallin Love With Her

8.7K 798 21
                                    

"Morning, Jungjeff.." sapa Rosè pada Jaehyun yang terlihat sedang sibuk memasak Ramyun di dapur.

"Morning, Rossie.." balas Jaehyun sembari mengurai senyumannya.

"Hmm.. Baunya enak sekali.." Rosè menghampiri Jaehyun, gadis itu memeluk salah satu lengan Jaehyun yang bebas kemudian menyandarkan kepalanya di sana. "..kau hanya membuat satu? Kau tidak memikirkan aku yang juga kelaparan karena melewatkan makan malam?" Sambung Rosè dengan mengerucutkan bibirnya kesal.

Rosè memang memang melewatkan makan malamnya, karena sesampainya mereka di rumah bibi Jaehyun, Rosè langsung pamit untuk beristirahat dan berakhir ketiduran hingga baru bangun pagi ini. Wajar saja, karena sebelum mereka berangkat, Rosè harus menyelesaikan jadwal terakhirnya yang begitu padat.  Jaehyun memakluminya, Rosè terlihat sangat kelelahan dan Jaehyun tidak tega menganggu tidur gadis itu.

"Salah siapa? Tadi malam aku sudah membangunkanmu tapi kau sendiri yang tidak mau.." Jaehyun mencubit hidung Rosè gemas. "..awas, aku akan mengangkat ini.." Jaehyun mengangkat panci panas berisi Ramyun, dan mengisyaratkan pada Rosè untuk melepas pelukannya sejenak karena ia akan membawa panci panas ini ke meja makan.

"Tidak mau.." Rosè menggeleng, bukannya pergi malah semakin menenggelamkan wajahnya di sana. Menghirup dalam-dalam aroma segar Jaehyun, karena lelaki itu baru saja selesai mandi.

"Tidak mau di lepas?" Tanya Jaehyun sambil tertawa geli.

"Tidak.." Jawab Rosè dengan sengaja merubah nada suaranya menjadi imut.

"Ya sudah.." sejurus kemudian Jaehyun tiba-tiba berjala cepat  menuju ke arah meja makan dengan tangan masih memegang panci dan dalam keadaan di peluk erat oleh Rosè. Gadis itu terkesiap, bahkan ia sampai susah payah mengikuti langkah Jaehyun yang cepat. "Jungjeff! Jungjeff!"

Beruntung jarak antara dapur dan meja makan tidak terlalu jauh. Rosè melepaskan pelukannya pada lengan Jaehyun kemudian menatap lelaki itu dengan pandangan kesal.

"Loh, katanya tidak mau di lepas?" tanya Jaehyun dengan sorot pandangan geli.

"Kau benar-benar menyebalkan!"

"Tapi tampan kan?" goda Jaehyun.

"Astaga... Aku tidak pernah menyangka bahwa kau bisa sepercaya diri ini?" Rosè menggeleng tidak habis pikir.

"Aku juga tidak menyangka kalau kau benar-benar terlihat sangat seksi ketika sedang marah seperti ini.." Jaehyun memandangi Rosè lekat.

Rosè merasa tubuhnya memanas, pipinya bersemu merah saat indra pendengarannya merespon kalimat Jaehyun. Suara Jaehyun mengalun begitu dalam dan lembut hingga membuatnya terlena.

Beberapa detik kemudian, Jaehyun menarik kursinya hingga berada lebih dekat dengan Rosé yang duduk di sebelahnya. Sejurus kemudian, lelaki itu mengangkat dagu Rosé, mengarahkan tatapan gadis itu padanya. "Masih marah?" tanyanya lembut.

Siapa yang bisa marah jika kau memperlakukanku seperti ini, Jungjeff?

"Rossie.." panggil Jaehyun sekali lagi.

"Tidak.. Aku tidak marah.."

"Lalu?" tanya Jaehyun sekali lagi, lelaki itu kemudian mengalihkan tangannya mengelus puncak kepala Rosé pelan.

"Aku lapar Jungjeff, dan kau benar-benar tega dengan hanya membuat satu ramyun.." Rosé mengerucutkan bibirnya, gadis itu terlihat begitu kesal. Entah kenapa, Jaehyun merasa semakin gemas pada gadis di sebelahnya ini.

"Makanlah.." Jaehyun mendorong panci berisi ramyun yang tadi ia buat. "..aku sebenarnya sudah makan."

Rosé menaikkan sebelah alisnya, "Lalu?"

New Chapter ( "Mine" Side Story - Jaehyun Rosé)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang