Only Her

7.5K 807 41
                                    

BURUK.

Satu kata yang dapat menggambarkan bagaimana suasana hati seorang Jung Jaehyun pada hari ini. Sepanjang hari, lelaki itu terlihat seperti lupa cara untuk tersenyum. Bahkan, saat siaran radio bersama Johnny pun lelaki itu tetap tidak bisa menyembunyikan ke-suramannya. Lelaki itu tidak terlalu banyak bicara dalam siaran dan jika perlu tersenyum, lelaki itu hanya mengurainya singkat. Tidak selebar biasanya dan tidak se-ceria biasanya.

Sangat bukan Jung Jaehyun.

Johnny yang mengerti akan perubahan sifat rekannya itu hanya diam memaklumi tanpa banyak bicara. Johnny hanya akan bicara pada Jaehyun jika lelaki itu memulai pembicaraan terlebih dulu. Seperti saat ini, siaran telah berakhir tapi Jaehyun masih betah menutup rapat bibirnya sembari terus memandangi ponselnya dengan gelisah.

Johnny melirik ke arah nama yang tertera di ponsel Jaehyun, nama yang sedari tadi tidak berhenti dihubungi oleh Jaehyun. Johnny tersenyum simpul, merasa geli sekaligus sedikit heran karena Jaehyun tidak pernah seperti ini sebelumnya. Bahkan saat ada masalah dengan Yeri, Jaehyun dapat menyembunyikannya dengan baik,  baik itu di depan kamera maupun di depan member yang lain. Tapi kali ini, Jaehyun seperti sudah kehilangan dirinya karena di abaikan oleh seorang gadis unik bernama Rosèanne.

"Mau sampai kapan diam di situ?" Johnny menyenggol kaki Jaehyun. Lama-lama ia jadi gemas sendiri dengan temannya yang satu itu. Jaehyun menatap ke arah Johnny dengan pandangan kesal.

"Dia bukan gadis yang mudah hyung." Ucap Jaehyun sembari menghela napas.

Johnny kembali menendang kecil kaki Jaehyun sembari berdecak kesal. "Justru karena dia bukan tipe gadis yang mudah di takhlukan, dia tidak akan mempan dengan panggilan berkali-kali ataupun pesan-pesan kasih sayang. Tunjukkan kalau kau memang benar-benar serius padanya. Temuilah.."

Jaehyun mengusap wajahnya sembari menghela napas lelah. "Aku sendiri bingung. Apa yang membuatnya tiba-tiba mengabaikanku seperti. Aku sendiri bingung salahku dimana. Terakhir bertemu kemarin, kami masih baik-baik saja. Beberapa hari setelahnya kami bahkan masih saling mengirim pesan. Tapi entah kenapa dua hari ini dia sangat sulit dihubungi. Dia sengaja mengabaikan panggilan atau pesanku."

"Tanpa sebab?" tanya Johnny.

"Iya.. Tanpa sebab. Coba bayangkan bagaimana perasaanmu?" Jaehyun memukul keras pegangan kursi kemudian membanting tubuhnya untuk bersandar di kursi putar yang sedang ia duduki saat ini.

Diam-diam, Johnny tersenyum geli. Ia terheran-heran sendiri, jika berbicara masalah membujuk gadis yang sedang merajuk, tentu Jaehyun tidak pernah kehilangan cara. Tapi apa yang ia lihat saat ini? Apakah ia melihat Jaehyun sudah menyerah? Tidak, sepertinya jika dilihat dari cara pandang lelaki itu, Jaehyun sama sekali tidak ada niatan untuk menyerah pada Rosè, atau lebih tepatnya tatapan Jaehyun mengisyaratkan sebuah kegelisahan? Seperti Jaehyun sangat gelisah ketika hal ini berlangsung lama dan buntutnya malah membuatnya tidak bisa mendekat pada Rosè lagi.

"Coba kau ingat-ingat, barangkali kau tidak sengaja membuatnya marah.." Johnny mencoba memberi saran.

Jaehyun menggeleng lemah. Ia sudah menggunakan otaknya beberapa hari ini untuk memikirkan penyebab kenapa Rosè memperlakukannya seperti ini, tapi hasilnya nihil. Jaehyun tidak menemukan apa penyebabnya.

"Terakhir kami bertemu kemarin, kami memang bertengkar, setelah itu kami berbaikan lagi. Bahkan saat aku mengantarnya pulang, dia masih bersikap seperti biasanya.. Sama sekali tidak terlihat marah atau kesal denganku. Lagipula, Rosè adalah tipe gadis yang lebih suka mengatakan langsung apa yang menganggu pikirannya daripada diam menunggu lawannya sadar. Aku sendiri juga bingung kenapa dia jadi seperti ini."

New Chapter ( "Mine" Side Story - Jaehyun Rosé)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang