Friends

6.6K 722 32
                                    

Jaehyun menatap pintu di depannya ini dengan pandangan gugup. Sudah dua menit lelaki itu berdiri di sana tanpa melakukan hal yang seharusnya ia lakukan. Entahlah, membayangkan ia harus masuk ke dalam sana saja membuat perutnya mendadak nyeri.

"Ayo Jaehyun, masuk ke dalam. Minta maaf.. Selesai.." gumamnya pada dirinya sendiri.

Setelah menghela napas untuk menenangkan diri, Jaehyun kembali menegapkan tubuhnya memaksa sudut bibirnya untuk mengulas senyuman lebar dan menatap pintu yang tertutup itu dengan percaya diri.

Dua detik setelahnya, Jaehyun mengulurkan tangannya untuk memencet bel yang terpasang di sebelah pintu.

Ting!

Sejurus kemudian terjadi ricuh dalam ruangan markas the 97 squad. Dokyeom yang semula bermain game bersama dengan Minghao dan Bambam seketika mematikan playstation mereka dan berlari ke arah dapur.

Sementara Mingyu yang semula sedang memasak makanan untuk teman-temannya juga tidak kalah terkejut. Lelaki itu menoleh menatap Jeongguk dan juga Yugyeom yang menatapnya dengan ekspresi yang sama.

Tidak lama kemudian Dokyeom, Minghao dan Bambam bergabung bersama dengan mereka dengan wajah gelisah.

"Kau dengar suara bel?" tanya Bambam sembari menunjuk ke arah pintu.

Semuanya mengangguk dengan kegelisahan yang sama.

Ting!

"Nah! Itu berbunyi lagi! Mingyu-ya! Siapa di luar?" tanya Dokyeom panik.

Mingyu menggeleng cepat sebagai jawaban. "Selama ini bel kita tidak pernah berbunyi dan siapapun dari kita yang masuk kesini pasti langsung masuk tanpa memencet bel terlebih dulu. Apa ada yang memesan sesuatu?" tanya Mingyu pada teman-temannya.

Semua menggeleng.

"Setiap kita memesan makanan pun, kita selalu mengambilnya sendiri di luar dan tidak pernah ada seseorang selain kita yang bisa menjangkau jalan masuk ke sini. Kecuali Yeri. Ah... Apakah kekasihmu itu kesini?" Minghao bertanya pada Jeongguk yang juga memberikan gelengan sebagai jawaban.

"Dia sedang ada jadwal di acara musik. Jadi tidak mungkin.." jawab Jeongguk.

"Lalu siapa?" gumam Yugyeom.

Tidak lama kemudian, dering ponsel terdengar dan itu berasal dari ponsel milik Mingyu yang terletak di meja makan.

"Jaehyun.." ucap Mingyu saat melihat layar ponselnya.

"Untuk apa dia menelponmu?" tanya Yugyeom skeptis.

Mingyu mengedikkan bahu pelan. "Aku angkat dulu.."

"Yobuseyo, ada apa Jaehyun-ah?" tanya Mingyu.

"Aku di depan pintu markas. Jika kau sedang berada di dalam, bisakah kah membuka pintu untukku?"

Mingyu terkesiap selama beberapa saat, setelah ia bisa kembali menguasai keadaan, lelaki itu kemudian melangkahkan kakinya menuju pintu melewati teman-temannya yang saat ini semakin kebingungan.

Tidak lama kemudian pintu terbuka, menampilkan sosok Jaehyun yang saat ini berdiri tepat di depannya dengan pakaian santai lengkap dengan topi dan masker sebagai penyamaran.

"Hai.." sapa Jaehyun dengan nada canggung.

Mingyu menghela napas kemudian tersenyum kecil, "Kenapa tidak langsung masuk saja? Bikin kaget saja.." ujar Mingyu.

"Apa aku membuat semuanya kaget? Maaf aku hanya merasa tidak pantas saja jika langsung masuk ke dalam. Mengingat—"

"Hey!! Kau juga ikut menyumbang uang sewa tempat ini, jadi jangan merasa sungkan seperti itu. Ayo cepat masuk.."

New Chapter ( "Mine" Side Story - Jaehyun Rosé)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang