Di tengah kehancuran yang ia rasakan akibat hubungannya dengan Yeri yang lagi-lagi harus kandas, Jaehyun dihadapkan pada sebuah kejadian yang mana ia dipertemukan dengan seseorang yang membuatnya merasakan gejolak aneh seperti yang selalu ia rasakan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm so in love with this edit... 💜
***
Jarak itu menyebalkan.
Satu kalimat singkat yang dapat mendeskripsikan perasaan seorang Jung Jaehyun untuk saat ini. Menjalani hubungan jarak jauh sangat tidak ada dalam kamus percintaannya bahkan Jaehyun tidak pernah membayangkan hal itu bisa terjadi pada dirinya.
Itu menyakitkan, dan Jaehyun sendiri sangat kewalahan menangani perasaannya yang selalu merindukan gadisnya dan keinginannya yang selalu ingin bertemu gadis itu setiap harinya.
Jaehyun butuh Rosé di setiap lelaki itu memulai harinya.
Dan selama hampir satu bulan ini, lelaki itu hampir gila menahan rasa rindunya pada Rosé. Mereka terpaksa harus berjauhan karena aktivitasnya dan aktivitas Rosé yang sangat sibuk di luar negeri.
Mereka masih berhubungan via SNS dan sesekali facetime jika ada waktu senggang. Tapi tetap saja, itu masih belum cukup untuk mengatasi rindu Jaehyun yang sudah menguap sampai ubun-ubun, menggerus akal sehatnya hingga lelaki itu dengan nekatnya terbang ke Los Angeles untuk menyusul sang gadis.
Dan disinilah ia berada sekarang, di sebuah private dinner room yang berada di salah satu hotel bintang lima yang ia booking dua hari yang lalu. Khusus untuk merayakan hari ulang tahun Rosé, yang kebetulan jatuh pada hari ini.
From : Lisa
Rosie sudah dalam perjalanan menemuimu.. Good luck!! Semoga lancar..
Jaehyun mengulas senyum lebar, dengan cepat ia membalas pesan Lisa dan segera menuju ke arah pintu untuk bersiap menyambut Rosé. Tidak lama kemudian, Jaehyun dapat menangkap suara langkah kaki yang dapat ia tebak pasti itu adalah Rosé.
Dan setelah suara langkah kaki itu semakin dekat, ia langsung membuka pintu dan mendapati Rosé disana, berdiri dengan ekspresi kaget dan kaku di posisinya.
Pelayan yang mengantar Rosé pun nampaknya menyadari situasi dan hanya bisa tersenyum maklum. Setelah mendapat intruksi tersirat dari Jaehyun, pelayan itu mengangguk pelan dan segera berbalik meninggalkan ruangan.
"Masuk.." ucap Jaehyun sembari menarik Rosé masuk.
"Jeff, aku tidak sedang bermimpi kan?"
Jaehyun tersenyum, lelaki itu kemudian mencubit pipi Rosé dan mengecup singkat pipi gadis itu. "Tidak. Aku memang disini." bisik Jaehyun, setelahnya lelaki itu berjalan mundur.
Rosé masih menatap Jaehyun dengan pandangan tidak percaya sebelum akhirnya lampu dalam ruangan tersebut mati total. Rosé terpekik keras, gadis itu bergerak panik mencoba meraih keberadaan Jaehyun di sekitarnya.
"Jaehyun, tolong jangan bercanda. Aku benar-benar takut.. Kau di-"
Lampu menyala seketika, menampilkan sosok Jaehyun yang saat ini berdiri di depannya dengan kue tart lengkap dengan lilin kecil yang menyala di tengahnya.
