02.

6.1K 558 18
                                    

☁☁☁
.
.
.

Gun Pov

Pemotretan hari ini berjalan lancar, aku benar-benar berusaha menjalankan tugasku dengan sebaik mungkin didepan kamera. Ketika fotografer mengarahkanku untuk berpose mesra dengan p'Off, aku pun melakukannya seperti biasa.

 Ketika fotografer mengarahkanku untuk berpose mesra dengan p'Off, aku pun melakukannya seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(foto dari mbah gugel :v)

Tepat setelah pemotretan selesai,aku yang biasanya berkumpul lebih dulu bersama yang lainnya kini lebih memilih untuk langsung pamit pulang bersama p'Kwang. Bahkan aku menolak halus ketika mae Godji mengajakku makan malam diluar bersama dengan para staff dan beberapa artis GMM yang saat ini tengah berkumpul. Memang sudah biasa kami makan-makan bersama, karena kami (staff dan para artis) sudah seperti keluarga.

Biasanya aku langsung mengiyakan ajakan itu dengan semangat. Namun tidak untuk kali ini.
"Kau benar-benar akan pulang sekarang n'Gun?" Aku hanya mengangguk dan tersenyum singkat menjawab pertanyaan dari p'New.

"Sekali lagi maafkan Gun na mae, karena Gun tidak bisa ikut makan bersama." Ucapku pada mae Godji yang kini sedang menatapku. Aku sungguh merasa tidak enak hati karena menolak ajakan orang yang sudah seperti maeku itu.

"Baiklah, tidak apa-apa. Tapi kau harus membayarnya dilain waktu, oke." Candanya.
Mae Godji sepertinya faham kalau hari ini moodku sedang tidak baik. Dia memang sangat pengertian terhadapku, aku sungguh menyayanginya seperti orang tuaku sendiri.

"Apa nanti aku harus mentraktirmu sebagai gantinya mae?" Pertanyaan dengan nada polos yang kukeluarkan mengundang kekehan geli semua orang yang sedang memperhatikan tingkahku. Kecuali satu orang, aku tau sedari tadi p'Off terus menatapku seperti ingin bertanya ada apa denganku hari ini, terlihat jelas dari tatapannya. Tapi aku sedang tidak ingin berdekatan dengannya dulu, jadi aku memilih berpura-pura tidak menyadarinya. Jika menatap wajahnya sekarang, pasti aku akan mengingat lagi kejadian tadi pagi. Haaah...

"Bukan hanya aku, tapi semua yang ada disini harus kau traktir nong." Suara mae Godji menyadarkanku dari lamunan. Aku bahkan tidak sadar beberapa detik tadi sempat melamun.

"Aooh, kenapa semuanya? nanti celenganku berkurang banyak mae~" rengekku manja.
Sebenarnya aku tahu mae Godji hanya bercanda saja saat mengucapkan hal itu, jadi aku pun membalas candaannya. Mereka yang melihat tingkah manjaku hanya tersenyum geli. Aku jadi malu sendiri dan segera memeluk p'Kwang yang kebetulan berdiri disampingku. Aku memamerkan senyum manisku.

"Tenang saja nong, kalau celenganmu berkurang kan kau bisa meminta pada papiimu," senyum diwajahku langsung luntur begitu mendengar ucapan p'Tay, aku tahu dia hanya ingin menggodaku. Tapi saat ini aku memang sedang tidak mood menanggapi semua godaan tentangku dan p'Off.

Hening

"Eerrr... apa aku salah bicara?" tanya p'Tay dengan nada bingung dan terkesan canggung sambil menggaruk kepalanya yang kuyakini tidak gatal sama sekali.

Secret love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang