06.

5K 442 32
                                    


☁☁☁

.


.
.

Happy Reading...

"Papii... apa yang sedang kau lakukan disini?"

Off langsung menolehkan wajahnya ketika mendengar suara orang yang dikenalnya. Dia bisa melihat Gun yang saat ini sedang berjalan kearahnya dengan raut terkejut diwajahnya.

Off yakin bahwa pemuda mungil itu kini tengah keheranan ketika melihat keberadaannya disini.

Off juga tidak mengerti, mengapa tadi dirinya malah mengendarai mobilnya menuju apartemen Gun. Dia tidak memikirkan hal apapun selain karena tiba-tiba saja merasa ingin bertemu dengan pemuda yang akhir-akhir ini selalu menghantui fikirannya.

"Papiii... aku sedang bertanya, kenapa kau malah diam saja sih?" Rengekkan manja itu terdengar sangat menggemaskan ditelinga Off. Dia menatap Gun yang saat ini berada dihadapannya. Agak sedikit menundukkan kepalanya dikarenakan perbedaan tinggi badan mereka yang lumayan jauh.

"Memangnya kenapa? apa aku tidak boleh berkunjung ke apartemenmu?"
Jawabnya balik bertanya sambil menatap pemuda mungil itu malas. "Cepat buka pintunya, aku sudah lelah karena terlalu lama menunggumu disini."

Gun hanya mencebikkan bibirnya mendengar perkataan Off, ia mendekat kearah pintu kemudian memasukkan sandi apartemennya dengan secepat kilat. Bahkan Off yang tadinya ingin mengintip segera mengurungkan niatnya. Padahal dirinya masih penasaran soal sandi apartemen pemuda mungil dihadapannya.

'Cih, aku yakin ada yang dia sembunyikan' gerutunya dalam hati.

"Salah Papii sendiri, kenapa tidak mengabariku kalau mau berkunjung. Tahu begitu kan aku bisa pulang lebih awal tadi." Jawab Gun setelah masuk ke dalam. Dia segera menuju dapur untuk mengambil minuman. Sedangkan Off hanya mengikutinya dari belakang.

"Memangnya tadi kau pergi kemana saja?"
Tanyanya sambil menyenderkan badannya dipintu dapur dan menatap Gun yang sedang menuangkan jus kedalam gelas.

"Hanya makan malam bersama dengan Oab," sahut Gun sambil menyodorkan segelas jus pada Off.
"Oh iya Papii, kenapa kau tidak bilang bahwa Oab juga ikut menolongku waktu aku pingsan kemarin?" Tanya Gun sambil menatap pemuda dihadapannya dengan alis yang sedikit berkerut.

"Memangnya itu penting?"

"Tentu saja, setidaknya biarkan aku membalas kebaikan orang yang sudah menolongku."

Gun berjalan membelakangi Off menuju westafel untuk mencuci gelas bekas minumannya.

"Jadi, kau tadi pergi makan malam dengannya hanya karena ingin membalas budi padanya?"

Gun hanya bergumam dan sedikit menganggukan kepalanya sebagai jawaban. Dan jawaban Gun membuat Off tidak bisa menahan senyumannya. Pemuda itu menaruh gelasnya diatas meja dan berjalan mendekati Gun yang masih membelakanginya. Kini ia berdiri tepat dibelakang pemuda mungil itu.

"Lalu... bagaimana denganku? bukankah aku juga telah menolongmu, hm?" Ucapnya pelan tepat ditelinga Gun, membuat bahu pemuda mungil itu sedikit menegang.

DEG...

Darah Gun terasa berdesir ketika merasakan nafas hangat Off didekat telinganya. Jantungnya tiba2 berdetak lebih cepat.
Bahkan kini wajahnya sedikit merona ketika Gun menyadari bahwa tubuh Off berada tepat dibelakangnya. Gun bisa merasakan punggungnya sedikit bersentuhan dengan dada bidang Off.

Secret love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang