20

907 33 0
                                    

"Ibu,..aku pergiyah ibu assalamualaikum."ucapku sembari mencium tangan ibuku.

"Waalaikumsalam hati-hati yah sayang."kata ibu.

"Iya ibu dah..😘"Kataku sembari berjalan berbalik ke belakang.

"Ehhh,,jangan lari-lari nanti kamu jatuh.Nak"teriak ibu.dan aku memberi tanda 👌 tanda mengerti.

Aku langsung berjalan keluar dari gerbang rumah,ralat,istana soalnya rumahnya besar sekali seperti sekolahan.

Saat berjalan aku seperti diikuti seseorang dari belakangku,yang benar saja ada sebuah mobil yang membuntutiku.Meskipun itu belum tentu tapi perasaanku tidak pernah salah,mobil hitam itu mengikutiku sejak aku keluar dari gerbang rumah.

Tak lama akupun sampai ditempatku sering menunggu kak hipi,tapi mobil itu masih terus membuntutiku,aku sangat yakin mobil hitam yang ber-DT ****** itu pasti membuntutiku dari tadi.Aku meraih tasku untuk mengambil handphoneku dan aku mengambil gambar DT mobil itu.

'Dapat.batinku.'

Ini terasa keren karena aku ingin sekali menjadi seorang polwan (polisi wanita) tapi karena aku mempunyai sakit kangker otak ,meskipun masih dikatakan baru tanda-tanda tapi itu akan bisa juga berdampak.Jadi aku mengurungkannya,biarlah kan kakakku juga sudah ada yang jadi dokter.

Tak cukup 5 menit kak Anugrah sudah datang untuk menjemputku,tanpa basa-basi sesegera mungkin aku masuk kedalam.Dan menyuruh kak anugrah untuk cepat melajukan mobilnya.

Aku sesekali berbalik kebelakang melihat mobil yang mengikutiku tadi.Untung saja mobil itu tidak mengikutiku lagi.

"Syukurlah."ucapku sambil menutup mataku dan sesekali melirik kebelakang.

"Ada apa?kanapa lo kayak cacing kepanasan gitu sih."tanya kak anugrah yang sedari tadi melirikku yang tak bisa duduk dengan baik.

"Ahh?...tadi...ada!!"aku menggantung tanganku karena aku masih sibuk melirik kebelakang.

"Ada apa?"tanya kak hipi sembari mengerutkan dahinya menatapku lewat cermin diatas yang ada tergantung didepan.

"Ada mobil yang mengikutiku,,,ahhh....biarku perbaiki ada orang yang memakai mobil hitam mengikutiku dan membuntutiku."jelasku mencoba untuk tenang.

"Hah?buat apa dia ngebuntutin lo?"tanyanya penasaran.

"Nggak tahu juga."jawabku singkat.

"Kamu lihat orang yang ada dalam mobil itu,nggak?"tanyanya.

"Tidak,aku tidak lihat soalnya kaca mobilnya juga hitam banget,jadi aku tidak bisa melihat orangnya,tapi aku sempat kok tadi ngambil nomor DT mobilnya.nihh..."jelasku,sambil memberikan handphoneku dan memperlihatkan gambarnya.

"Ohh,,bagusdeh kalau gitu,jadi lo bisa tahu siapa yang ngebuntutin lo dengan bantuan nomor DT ini."sarannya lalu mengembalikan handphoneku lagi.

"Iya..untung aja aku punya ide buat ngambil gambarnya,maka dari itu gue pengen banget jadi polwan.Tapi gue harus ngurunginnya."kataku sambil menunduk mengingat Penyakitku.

"Kenapa?kenapa lo ngurungin Cita-cita lo?"tanyanya penasaran sembari menatapku lewat cermin di depannya sambil menyetir.

"Karna gue punya..."kataku tanpa sadar hampir membongkar tentang penyakitku.

"Punya apa?"tanyanya lagi.

"Karna aku punya...punya keahlian ngetik jadi gue pengen jadi Ceo aja."kataku sembari mencari celah agar kakakku yang satu ini tidak tahu tentang penyakit kanker otakku ini.

"Ohh...ya serah lo aja yang penting lo nyaman."sarannya.

'Huhh...hampir saja.batinku.'

✴✴✴✴✴

Skenario Indah Dari ALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang