4(full flashback)

1.5K 68 0
                                    

Assalamualaikum

Simak ceritanya yah guys full flash back.

Flash back

hari ini kelahiran anak ke empat fatih dan aisyah.
Di ruang tamu terlihat keluarga sedang menanti kelahiran anak ke empat fatih.

Keluarga Abri sangat tidak suka jika ada seorang anak perempuan yang lahir. karena menurut yang mereka yakini, anak perempuan hanya membawa malu dan tidak bisa menjadi penerus keluarga bagi keluarga Abri.

Tak lama kemudian terdengar suara tangisan bayi dari ruangan itu

Awalnya abri sama sekali tidak bergerak untuk masuk ke ruangan itu karena dia sangat yakin di keluarganya tidak akan ada anak perempuan yang lahir.

Istri abri yang juga menemani persalinan aisyah itu keluar dan mengatakan bahwa anak fatih bukan seorang laki- laki melainkan seorang perempuan.

Sontak abri langsung terkejut dan raut wajahnya berubah setelah mendengar kata istrinya tadi. Semua keluarga langsung masuk kedalam kamar tempat Aisyah melahirkan.

Setelah itu keluarga Abripun langsung membuat sebuah keputusan bahwa anak perempuan yang baru saja lahir dari rahim Aisyah akan dibuang karena menantang keputusan keluarga mereka.

Aisyah dan Fatihpun hanya bisa pasrah dan larut dalam kesedihan karena anak baru saja lahir itu harus dijauhkan dari mereka. Bahkan mereka belum sama sekali puas bersamanya, belum mengukir kebahagiaan bersamanya.

Fikkih yang sudah menginjak bangku SMP itu menguping pembicaraan mereka dengan kepala panas diapun mengambil keputusan.

Bahkan dia sudah menyiapkan hadiah untuk adiknya yang baru lahir itu karena dia sangat menginginkan seorang adik perempuan.

Dan malah itu sia-sia saja karena keputusan yang diambil oleh Abri kakeknya.

Fikki anak sulung dari Fatih tidak setuju akan semua itu diapun lari dari rumah dan membawa adiknya anugrah yang masih kecil.

Fikkih dia tidak tega melihat adik perempuan yang baru saja lahir itu dibuang. Dia tidak ingin mengikuti aturan keluarga itu yang dia rasa sangat konyol baginya.

Abri sama sekali tidak memikirkan itu. Dia membiarkan Fikkih dan anugrah pergi karena dia yakini dengan umurnya yang masih 15 tahun tidak mungkin akan lama jauh dari ibunya.

Yang Abri pikirkan hanya bagaimana caranya anak perempuan yang baru lahir itu keluar dari rumah mereka, dan tidak membawa kerusakan bagi keluarga mereka.

Aisyahpun merasa sangat terpukul akan hal itu dia memberitahu pada suaminya agar anak perempuannya dibawa saja kedesa pada ibu Aisyah agar dia bisa terurus dengan baik. Dan Fatihpun menyetujuinya setelah keluarganya pulang.

Malam itu juga dia pergi kedesa membawa anaknya yang masih sangat merah itu bersamanya.

Dia memberikan anaknya pada ibu dari Aisyah lalu menceritakan semua apa yang terjadi dan ibu dari Aisyahpun tentu saja menyetujuinya karena dia tidak tega kalau sampai cucunya itu dibuang.

Sekarang hanya ada Alim anak dari Fatih dan Aisyah yang tersisa bersama mereka.

Hari menjadi minggu, minggu menjadi bulan, bulan menjadi tahun. sekarang Alim sudah tumbuh besar.

Dengan kerja keras dan kesabaran Fikkih dan Anugrahpun hidup dengan serba berkecukupan hanya karena hidup dengan menjual kerupuk.

Fikkih melanjutkan cita-citanya menjadi seorang dokter dan menyekolahkan adiknya tanpa bantuan dari keluarga Abri.

Sasniar?hidup serba berkecukupan dan menjadi anak yang sopan serta terpelajar walaupun hanya bersama neneknya di desa.

Dia di sekolahkan di desa. Dan dibiayai oleh Fatih ayahnya yang dia anggap sebagai paman Favoritenya itu.

Fatih berjanji pada ibu mertuanya. Dia akan membawa Sasniar kembali padanya jika dia sudah masuk ke SMA,

Fahri akan menyekolahkannya di kota agar dia bisa bersamanya lebih dekat. memberinya kasih sayang yang lebih sebagai orang tua,yang sama sekali belum sasniar rasakan .

Sesekali Fatih sering mengunjungi anaknya meskipun anaknya itu hanya memanggilnya paman tapi dia sangat bersyukur masih bisa melihatnya tumbuh.

Fatih tidak mau jika sasniar mengetahui kalau dia adalah ayahnya karena jika sampai itu terjadi dan terdengar oleh keluarga Abri Sasniar akan dibunuh.

Sampai sekarang Sasniar Tidak tahu kalau Fatih al abri dan Aisyah nur fatimah adalah orang tuanya yang dia ketahui ayah dan ibunya sudah meninggal saat dia dilahirkan.

Sasniar hanya tahu bahwa Fatih itu adalah Paman Favoritenya. Dan dia tidak tahu kalau Fatih mempunyai istri .

Karena Aisyah tidak tega melihat anaknya itu meskipun dia sangat merindukannya. Dia memilih untuk tinggal di luar kota dan sesekali dijenguk oleh anak dan suaminya.

Hari demi haripun mereka lewati hingga mereka semua tumbuh besar

Saat Abri meninggal. Fahri mulai berani untuk membawa anak perempuannya dirumahnya agar dia lebih dekat dengannya.

Dia memutuskan agar anak perempuannya itu menetap di rumahnya.

Dia berharap dengan hadirnya sasniar anak perempuannya itu di rumahnya dapat membawa keluarganya kembali kerumah itu.

Agar mereka bisa bergabung lagi seperti dulu lagi menjadi keluarga yang harmonis.

Ada satu rahasia sasniar yang belum di ketahui siapa-siapa kecuali sasniar dan allah .dia mengidap penyakit kangker otak.

Bahkan neneknya orang yang paling dekat dengannya tidak tahu akan hal itu.

Sasniar tidak mau kalau sampai ada yang tahu cukup dia saja yang merasakannya.

Flash Back Off

Maaf kalau flash backnya gaje tapi aku udah usaha buat ini jadi bagus..

Skenario Indah Dari ALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang