8

1.2K 49 0
                                    

Akupun bergegas keruang rawat Niar yang tidak terlalu jauh dari ruanganku.

Saat aku sampai aku melihat Anugrah yang baru saja masuk membawa seikat bunga dan juga buah-buahan.Aku memilih untuk menyaksikan mereka dari luar pintu.

Aku melihat Anugrah sudah mau tersenyum lagi.walaupuan mungkin dalam hatinya berkata lain.

Author Pov

Anugrah masuk ke ruang rawat Niar.Dengan pakaian bergariskan putih biru berpasangan dengan celana putih,dengan poni yang halus.Terlihat sangat cocok untuk dirinya,iya ini adalah pakaian yang dipilihkan Niar,Niar sangat menyukainya jika Anugrah memakai baju itu karena dia terlihat sangat tampan.

Dan diluar ruang rawat Niar terlihat dokter Fikkih yang menyaksikannya.Dia tidak mau mengganggu,dia memilih untuk menyaksikannya dari balik pintu dengan senyum yang melengkung sempurna dan mata yang mulai terisi dengan pantulan kristal hangat.

"Assalamualaikum Niar ."ucap Anugrah.

"Niar lihatdeh aku tampankan dengan pakaian ini?gue butuh kritikan lo."kata anugrah.tapi tidak ada respon sama sekali.

"Ahh..sudahlah itu tidak penting..oh iyahh niar gue bawa benda kesukaan lo lihatlah gantungan al qur'an dan gantungan gitar."kata anugrah sembari duduk dan menunjukkannya ke Niar.Tapi sama sekali tidak ada respon.

Fikkih mencoba untuk masuk dengan tenang.Menutup pintu lalu duduk di kursi yang berada dekat dengan pintu.Memperhatikan mereka.

"Niar lo ingatkan saat lo milihin pakaian ini dan yah gantungan ini juga lo yang milih untuk gue dan untuk lo juga,lo ingatkan.Sebenarnya waktu itu gue minta bantuan lo untuk memilih ini,,dan permintaan bantuan gue nggak sia-sia kontak batin kita sangat kuat lo milihin gue pakaian ini,lo emang yang sangat sempurna Niar.gue harap lo bisa dengar gue disini"kata anugrah matanya mulai di penuhi dengan air mata.

Disisi lain Fikkih tidak bisa lagi untuk menahan tangisnya.Dia menangis dalam diam.

"Ohh..iya Niar lo harus semangat gue di sini sama kakak gue dokter fikkih selalu sama-sama lo ,kalau lo  bangun nanti kita akan jalan-jalan lagi beli ice cream kesukaan lo."kata anugrah mencoba menahan tangisnya.

Air matanya tidak bisa di bendung lagi.air matanya sudah mengisi seluruh pelupuk matanya.

Fikki mulai memberanikan diri untuk mendekati kedua insan yang sedang duduk disana.Duduk di depan Anugrah.Menatap anugrah dengan mata yang terisi kehangatan air mata.
Mencoba memegang bahu anugrah membantunya untuk tenang.

"Kak lihatlah Niar sedang tidur...jangan berisik biarkan dia tidur sebentar saja"kata anugrah seraya mengusap kening Niar.Karena Niar akan tertidur pulas jika keningnya di usap.

Fikkih dan anugrah tidak bisa lagi menahan tangisnya mereka menangis sejadi-jadinya sembari memegang tangan Niar.

Saat anugrah masih menangis sambil menggenggam tangan Niar dia merasa tangan Niar bergerak.Anugrah langsung bangun memastikannya.Dan yah sekali lagi Niar menggerakkan tangannya.

Fikkih bergegas untuk keluar melihat keadaan pasien lain.Saat dia akan melangkahkan kakinya.

"Kak kakak tangan Niar bergerak kak."teriak anugrah.

Skenario Indah Dari ALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang