Skenario Indah Dari ALLAH

11

Kenapa ayah kerumah sakit?Apa dia sakit?Tapi kenapa dia keruang rawat Niar?

Apa jangan-jangan....

Ihh..kalau jadi orangtuh jangan shouzan(maaf kalau salah'author')

Kalimat itu tiba-tiba saja terngiang ditelinga dan kepalaku.

Kalimat itu adalah kalimat yang dikatakan Niar saat aku sedang mengambil kesimpulan yang belum tentu benar.

"Astagfirullah.."kataku sembari mengusap wajahku.

Ternyata aku sedang berfikiran yang tidak-tidak.

Astaga anak itu terus saja ada dipikiranku saat aku sedang di jalan yang salah,aku menggaruk tengkukku yang tak gatal sama sekali lalu menertawai diriku sendiri.

Lalu aku kembali mengotak atik pekerjaanku kembali.kemudian keluar dari ruanganku untuk memeriksa pasien.

✴✴✴✴✴

Sasniar Khumairah A'fasyah Pov.

Satu minggu kemudian.

"Benarkah dokter fikkih aku sudah boleh pulang.."gembiraku.

"Iyah.."jawabnya.

"Yess..alhamdulillah..akhirnya aku bebas"

Dokter fikkih tersenyum menggeleng melihatku.

✴✴✴✴✴

"Ohh iyah,,dokter fikkih anugrah kemana?kok dia tidak membantuku untuk pulang."tanyaku.

"Kan dia kesekolah..!!"jawabnya.

"Oh..iyah..lupa!!hehehe"cengirku sembari menepuk jidatku.

"Ohh..iyah emang kak fikkih nggak ada kerjaan disini?"tanyaku.

"Kakak?sejak kapan kamu jadi adikku?"candanya.

"."aku terdiam menunduk.

"Ahh..aku cuma becanda kali..!"katanya sembari mengelus kepalaku.

"Kalau bukan aku yang ngantar kamu pulang terus sapa lagi."ketusnya.

"Ya..bisa sapa aja kan kakak ehh..dokter fikkih masih banyak kerjaan disini!!"kataku.

"Niar..nggak usah sungkan buat panggil aku kakak yah!"katanya berdiri didepanku.

"Emang nggak papa?"tanyaku.

"Ya...nggak lah kecuali kamu panggil aku adik ntuh baru aku larang."

"Hah?"aku melongo polos.

"Udah yang penting kalau kamu mau panggil aku kakak panggil aja nggak papa kok dari pada panggil om kan aku nggak tua tua amat."jelasnya.

"Ohh..emang umur dokter fikkih ehh..kakak berapa?"tanyaku sambil mengemasi barang-barangku.

"22"jawabnya.